Tujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 minggu berlalu, sekarang Heeseung yang sudah selesai mandi pagi langsung secepatnya turun menuju dapur. Rencana nya dalam membuat usaha makanan benar benar berjalan lancar dan laris manis, banyak sekali order-an yang Heeseung terima sehingga dalam 2 minggu terakhir ia harus membiasakan diri bangun pagi, sekitar jam 3 atau jam 4. Lalu nanti siangnya, baru Heeseung mengerjakan tugas kuliahnya.
Melelahkan memang, tetapi kalau mengerjakannya adalah keinginan sendiri lelah itu seakan terlupakan. Apalagi dukungan dari adik adiknya yang mendukung usaha Heeseung seratus persen dan mengapresiasi makanan hasil buatannya lezat lezat.
Kebetulan sekali hari ini adalah hari minggu, biasanya sebentar lagi adik adiknya akan ikut bangun cepat dan membantu Heeseung. Mereka begitu semangat kalau Heeseung semangat.
" Okay, pesanan pertama cake ulang tahun. " Heeseung yang telah tiba di dapur langsung memakai apron nya, mengambil segala bahan bahan mulai dari telur, tepung terigu, susu, keju, coklat bubuk dan sebagainya.
Ia sudah berpengalaman membuat cake ulang tahun, karena sebelumnya memang banyak yang memesan itu dan awal awalnya juga Heeseung selalu meminta bantuan Jay. Tetapi sekarang ia sudah cukup mahir dan Jay sendiri bilang kalau buatannya enak.
" Sekalian buatin milkshake sama brownies deh buat adek adek.. " Gumam Heeseung sesaat cake buatannya hampir selesai.
***
Dua obsidian berkilau terlihat mulai berkedip kedip lucu untuk menyesuaikan cahaya di sekitarnya, Sunghoon, yang dalam beberapa menit akhirnya matanya terbuka lebar langsung merenggangkan otot otot lengannya yang kaku,
" Uhhh.. lapal!! "
Ternyata yang bangun bukan Sunghoon, melainkan Hoonie.
Sebelum kaki jenjang itu turun dari ranjang, Sunghoon atau lebih tepatnya Hoonie langsung berlari ke arah kasur king size satunya lagi untuk mengambil salah satu boneka penguin di sana dan keluar dari kamar.
Kepalanya menoleh ke kanan kiri dengan pipi menggembung karena melihat lantai dua ini sepi seakan tidak ada penghuni padahal wajar karena sekarang masih pukul 3.30 yang pastinya semua saudaranya belum bangun, kecuali Heeseung yang tengah berkutat di dapur.
Dengan melompat lompat kecil, Hoonie membuka pintu kamar di sebelahnya, kamar Jay.
" Jayiee! " Pekik nya tanpa rasa bersalah ketika pintu sudah ia terjang di kencang lalu berlari dan melompat ke arah kasur, menimpa tubuh Jay yang masih tertutupi selimut tebal.
" AKHH! " Teriak Jay yang langsung terbangun dari tidurnya karena ada beban yang menimpa tubuhnya, dan ternyata saat ia lihat itu adalah Sunghoon.
" APAAN SIH ZHI ANJIR PERUT GUA SAKIT COK! " Jay yang kesabaran setipis tisu langsung memekik membuat Hoonie yang ia kira Sunghoon langsung mendongak dengan bibir melengkung ke bawah,
