Langit dengan warna orange kejinggaan tampak begitu indah dengan matahari yang sedikit lagi ingin tenggelam dari cakrawala.
Di bawah sinar matahari senja itupun terdapat tiga pemuda yang sekarang sedang berada di dekat kursi taman rumah sakit. Jay dan Jake, mereka berdiri dengan di tengah tengah mereka terdapat Sunghoon yang duduk di kursi roda, ketiganya sibuk menatap indahnya senja dengan keheningan melanda.
Sejak Jay dan Jake pulang dari sekolah tadi, Sunghoon tidaklah lagi berada dalam mode little nya, Sunghoon telah kembali menjadi Sunghoon dewasa. Ketika muncul pun Sunghoon dewasa terus menangis dan baru berhenti mungkin saat karena air matanya yang sudah terasa habis, hingga matanya terlihat sangat sembab sekarang. Walaupun tidak sampai mengamuk seperti Hoonie, tapi tangisan Zhi terdengar begitu pilu tadi, ia juga belum berani banyak bicara dengan mereka, tetapi untunglah ketika Jay dan Jake ajak untuk mencari udara segar di taman, Sunghoon setuju. Eunha dan Heeseung juga memberikan izin siapa tau dengan seperti itu Sunghoon bisa sedikit terbuka.
Jay dan Jake perlahan lahan melirik Sunghoon bersamaan, yang sekarang masih diam dengan terus memeluk boneka penguin di pangkuannya. Jungwon yang memberikan itu, bahkan di kepala penguin itu terdapat pop light yang mereka mainkan sebelumnya.
Jake mengusak rambut Sunghoon membuat Sunghoon langsung tersadar dari lamunannya dan mendongak menatap Jake.
" Jangan melamun terus, kamu mau sesuatu? " Tanya Jake lembut sambil berjongkok di depan Sunghoon.
Jay ikut berjongkok dan mengambil salah satu tangan Sunghoon untuk ia genggam, " Iya, haus gak? "
Sunghoon menggeleng kecil membuat Jay dan Jake menghela nafas, entah kenapa tiba tiba mereka terlihat seperti mati topik karena Sunghoon yang terlihat lesu, padahal dari kemarin marin mereka sudah sangat menanti kemunculan Sunghoon dewasa.
" Kalo gak mau apa apa, gimana kita masuk lagi? Udah mau malem udaranya dingin. " Bujuk Jake.
Sunghoon menunduk dan berbicara lirih, " a-aku mau di sini.. "
" Udah gapapa, Jun. Bosen juga Zhi dalem situ kali. " Jay melepas jaketnya dan meletakkannya di punggung Sunghoon agar adiknya itu tidak kedinginan.
Lagi lagi setelah itu ketiganya diam, tenggelam dalam pikiran masing masing. Sampai beberapa menit setelahnya Sunghoon seakan baru sadar dengan kejanggalan di wajah Jay di depannya itu sekarang, perlahan jari jemari itu terangkat untuk menyentuh wajah Jay, membuat Jay terkejut.
Sunghoon memegang plester yang ada di batang hidung Jay.
" Aduh, sakit Zhi.. " Ringis Jay karena hidungnya itu hampir saja patah karena tinjuan Daffin kemarin.
Kemudian jari Sunghoon turun ke arah pipi Jay, yang banyak sekali bekas keungunan dan entah kenapa karena hal itu seketika membuat matanya langsung memerah ingin menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲
FanfictionTujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.