••47 ;Wretched

1.1K 130 30
                                    

Mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu, saat ia di pukuli oleh 'lelaki itu', yang mengatakan bahwa ayahnya telah berpisah dengan ibunya karena ulah ayah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu, saat ia di pukuli oleh 'lelaki itu', yang mengatakan bahwa ayahnya telah berpisah dengan ibunya karena ulah ayah mereka. Membuat Jay kembali berpikir, ia menatap Sunghoon little di depannya sekarang yang sibuk meminum jus dengan Jake yang memegang gelas serta sedotannya, apa mungkin hal mengenai perselingkuhan ayah mereka juga di ketahui oleh Sunghoon? Kenapa Jay baru menyadarinya sekarang? Ia tahu ia bodoh.

Tetapi jika di pikir pikir, Sunghoon memang tidak pernah menanyakan apapun pada Jay. Jay jadi bingung, Sunghoon sebenarnya sudah tahu atau tidak, jika Sunghoon tahu apa itu termasuk ke dalam salah satu penyebab trauma Sunghoon menjadi berat seperti kemarin. Berarti yang tidak tahu apa apa sekarang hanyalah Jake, Sunoo dan Ni-ki?

" Aish.. " Decak Jay memukul meja cafe itu pelan. Jake dan Sunghoon juga serentak menoleh sambil menatap bingung Jay.

" Kenapa Tian? " Jake lebih dulu bertanya sebab Sunghoon little sejak tadi tidak membiarkan sedotan jus nya lepas dari bibirnya.

" Kaga, rada kesel doang ranking gua turun cuma karena beda nilai 1 angka. " Bohong Jay, padahal menurutnya ranking bukanlah hal penting karena tidak menentukan seberapa pintarnya orang tersebut.

Pagi ini merupakan hari pembagian raport setelah 3 minggu yang lalu ujian mereka selesai dan 2 minggu setelahnya mereka di biarkan libur sebentar sebelum 3 minggu lagi hari libur khusus menuju semester akhir, kecuali Jay, Jake, dan Sunghoon yang memang sehabis ini tidak akan menghadapi ujian semester lagi, melainkan beberapa ujian praktek juga ujian sekolah.

Mereka bertiga berada di cafe pun karena setelah menemani Heeseung mengambil raport mereka, sang kakak kembali bergegas pergi bersama Ni-ki, Sunoo, dan Jungwon menuju sekolah trio bontot itu yang kebetulan hari pembagian raport tepat jatuh hari ini semua. Sehingga mereka di suruh menunggu untuk pulang bersama.

" Gak usah di pikirkan. Kan kita bentar lagi mau lulus, bawa happy aja, lo sendiri pernah bilang gitu. " Jay tersenyum tipis dan mengangguk. Di antara mereka, hanya Jake yang terus bertahan di posisi pertama, baik itu menurut peringkat kelas maupun peringkat seangkatan kelas 12.

" Jakey.. bis! " Sunghoon mendorong menjauhkan gelas jus yang telah kosong.

" Gimana udah kenyang kan di tambah sarapan tadi? " Tanya Jake meletakkan gelas tersebut kembali ke meja.

" Ihh yum! yum! "

" Terus Hoonie mau apalagi? " Tanya Jay menghembuskan nafas lelah, ia ingin melanjutkan acara tidurnya!

" Eunghh.. " Sunghoon menoleh ke kanan dan ke kiri, sampai akhirnya pandangannya terpaku pada jendela cafe di sebelah kanan mereka. Bukan jendela yang menarik, melainkan sesuatu di luar jendela itu, terdapat seorang penjual permainan bubble yang sedang di kerubuni oleh beberapa anak anak.

" Itu! Hunie awu ituh! "

" Heh! Bubble gak bikin ya bocah! " Protes Jay.

" Hunie cudah enyang Jayie! H-hunie mawu ainan ituh! " Rengek nya sambil berdiri dan menarik lengan Jay dan Jake. Pengunjung lain sampai melihat mereka semua, ada yang gemas dengan Sunghoon ada juga yang merasa heran kenapa Sunghoon seperti anak kecil.

𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐢𝐥𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang