Tujuh berlian yang berdampingan, menghadapi rintangan kehidupan yang seringkali bermunculan, dengan saling menjaga, berlian mungkin tidak akan terpecah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kak Hesa! Kak Hesa! " Di pagi hari tepat 2 hari sejak Jungwon keluar dari rumah sakit tiba tiba saja sudah terdengar pekikan dari Sunghoon yang menggedor gedor pintu kamar Heeseung. Menyebabkan Heeseung yang masih bergulung dengan selimut di kamar itu sedikit terganggu.
" Eum... " Heeseung merentangkan tangannya sambil menguap dan berjalan ke arah pintu dengan langkah gontai persis seperti orang baru bangun tidur pada umumnya.
" Ada apa Zhi...? " Tanya Heeseung menyenderkan kepalanya ke dinding, matanya seakan terdapat lem yang membuatnya sangat malas membukanya lebar lebar.
" Ayo ikut ke bawah! " Tanpa menunggu persetujuan Heeseung, Sunghoon langsung menarik sang kakak turun. Untung saja Heeseung masih bisa menyeimbangi nyawanya yang belum terkumpul sepenuhnya agar dapat turun lewat tangga dengan benar.
" Di depan kak, ada mama sama papa, Zhi nda berani buka. " Ujar Sunghoon setelah mereka sampai di lantai satu. Barulah saat itu, reflek mata Heeseung terbuka lebar dan berlari kencang ke arah pintu utama, tapi sebelum itu ia juga tersadar tentang sesuatu, " BANGUNIN YANG LAIN ZHI, UDAH JAM 6, KALIAN MASIH SEKOLAH! "
" Ayo masuk. " Heeseung membuka pintu dan mempersilahkan Jungkook dan Eunha masuk, dapat di lihat di tangan keduanya terdapat masing masing beberapa totebag yang Heeseung sendiri tidak tahu isinya.
Mereka bertiga duduk di sofa lalu diam, saling tidak ingin membuka pembicaraan. Hingga beberapa menit menunggu, dari tangga sudah ada Jay dan Jake yang turun dan menghampiri ketiganya.
" Wah, itu apa ma? " Tanya Jake setelah bersalaman dengan Eunha.
" Baju untuk kalian, mau lihat yang punya Juna nggak? "
" Mau! " Jake dengan semangat duduk di sebelah Eunha sedangkan Sunghoon duduk di sebelah Heeseung. Heeseung sendiri tidak bisa berkata kata lagi, apa Jake lupa jika ia harus sekolah?
" Bagus bangett, Juna coba boleh ngga? " Kagum Jake saat Eunha memberikannya sebuah baju dengan celana jeans, ini benar benar pas dengan seleranya.
" Boleh lah sayang, coba aja. "
Baru Jake ingin berlari naik ke kamarnya, Heeseung langsung menggenggam lengan yang di tutupi piyama itu dengan alis menukik, " Nanti coba nya, mandi dulu, kamu harus sekolah. "
" Eh? Iya sekolah! Aduh Zhi, ayo kita harus cepet mandi. Kakak, Juna titip ya. " Jake memberikan bajunya kepada Heeseung lalu menarik Sunghoon berlari.
" Dit, kenapa sih, Juna coba nya juga nggak akan sampai berjam jam. Kok kamu seakan nggak mau adikmu pakai baju dari mamanya sendiri. " Dengus Eunha malas.
" Yang Hesa lakukan itu benar ma, kalian datang pagi pagi gini kami nggak ada waktu buat layani. Semuanya harus sekolah, Hesa juga harus pergi kuliah, mungkin cuman dedek yang ada di rumah. "
