05. Tawaran (Revisi) ☑️

11.8K 933 10
                                    

Happy Reading
*
*
*

•••

Cklek

Pintu kamar itu terbuka menampakkan Arthur yang kembali dari dapur. Arthur melihat ke arah kasur tempat Ella berada sebelumnya. Tapi karena tak menemukan anak itu, ia kemudian melihat lihat arah sekitar dan akhirnya menemukan Ella sedang berdiri di balkon. Arthur kemudian berjalan menyusul Ella.

"Ekhemm ... sedang apa kau anak manis?" tanya Arthur membuat Ella terkejut.

"Huh! Om bikin kaget aja! Jantungan ini!" sentaknya seraya memegang dadanya karena terkejut.

"Hahaha maaf maaf. Oh iya, karena kamu sudah sarapan dan minum obat, sekarang kamu harus mandi oke?"

"Mandi? Eh lalu aku pakai baju ganti apa? Terus kan tanganku sakit jadi hari ini tidak mandi yaaa kumohonn." Rengek Ella dengan menunjukkan puppy eyes nya. Arthur yang melihat puppy eyes nya Ella berusaha untuk tidak terbujuk rayuan Ella.

"Tidak. Kau harus mandi Ella, soal baju ganti di lemari itu sudah banyak baju baju seukuranmu, dan soal mandi kau akan dibantu 2 maid." Jelas Arthur.

Ella yang mendengar itu sedikit luluh namun bingung kenapa Arthur punya baju baju seukuran dirinya, apakah ia punya seorang anak? ia akan menanyakan itu nanti saja.

"Jadi bagaimana? Mau? Nanti om ajak keliling mansion deh,"

"Oke deh om, aku mandi sekarang,"

"Sipp bagus, bentar ya om panggil maidnya dulu," Arthur keluar dari kamarnya memanggil 2 maid tersebut.

"Merry!! Mira!!" panggilnya dengan berteriak.

"Iya tuan," ucap kedua maid itu dengan membungkuk.

"Kalian bantu Ella untuk mandi, airnya jangan sampai kena lukanya, jangan lupa untuk mengganti perbannya dan dandani dia sampai cantik. Mengerti?"

"Mengerti tuan, kami permisi."

Kedua maid itu memasuki kamar sedangkan Arthur pergi menuju ruang kerja nya. "Selamat pagi nona Ella," sapa kedua maid itu kepada Ella.


"Ehh selamat pagi, tunggu kenapa kalian tau nama ku? Lalu kenapa kalian memanggil ku nona?" tanya Ella dengan wajah polosnya yang dibalas senyuman oleh kedua maid tersebut.

"Tentu saja kami tau nona lagipula seluruh orang di mansion ini juga tau nama nona dan kami memanggil anda nona karena perintah dari tuan," jelas salah satu dari mereka berdua.

"Owh oke baiklah, lalu nama kalian siapa dan kenapa kalian berdua mirip? Apa kalian kembar?"

"Ya nona, kami kembar oh ya dan nama saya Merry dan ini kembaran saya Mira." Jelas Merry.

Ella yang mendengar kan penjelasan Merry hanya mengangguk, lagipula mudah membedakan mana Merry dan mana Mira karena Merry sikapnya dewasa sedangkan Mira seperti anak anak. Merry kemudian menggendong Ella menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi Merry dan Mira membantu Ella mengganti perbannya dan mendandaninya hingga cantik sesuai yang diminta Arthur.

•baju yang Ella pakai.

"Wahh anda cantik sekali nona," puji Merry yang diangguki oleh Mira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahh anda cantik sekali nona," puji Merry yang diangguki oleh Mira.

"Sungguh?" tanya Ella tak percaya.

"Sungguh nona anda benar benar cantik,"

"Hihi kalo begitu apa kalian bisa mengantarku menemui om ganteng?"

"Tentu nona, tuan sekarang mungkin sedang ada di ruang kerjanya." Merry dan Mira mengantar Ella menuju ruang kerja Arthur.

Tok tok tok

"Masuk."

Ceklek

"Haloo omm ganteng," sapa Ella ceria dengan melambaikan tangan dan dibalas senyuman oleh Arthur. Sebenarnya Arthur tertegun sebentar melihat Ella yang begitu manis di matanya, ia berdehem pelan menetralkan rasa gugupnya.

"Ehem, kemarilah Ella, ada yang ingin ku bicarakan padamu,"

"Ehh ada apa om? penting ya?"

"Ya, ini penting,"

Ella segera mendekat ke arah Arthur dan Arthur yang mengangkat tubuh mungil Ella agar duduk di pangkuannya. "Jadi apa yang ingin om katakan?"

"Baik Ella, sebenarnya ada hal yang ingin om sampai kan padamu, jika kau menolak tidak apa apa tapi om harap kamu menyetujuinya." Arthur berusaha menyampaikan keinginannya namun ia sungguh gugup begitu pula dengan Ella. 'Apa aku akan dibuang?' batin Ella gelisah.

"Jadii???" tanya Ella penasaran.

"To the point Ella, apa kamu mau aku adopsi menjadi putriku?"

Ruangan itu seketika hening membuat Arthur semakin gugup, sedangkan Ella yang masih mencerna perkataan Arthur.

*
*
*

Vote comment and follow.
Thank you.

Daddy? END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang