17. Permintaan

4.7K 381 14
                                    

Happy Reading

*
*
*
*

****
Setelah acara pengenalan atau apalah tadi, Arthur melanjutkan perjalannya yang tertunda.

Sesampainya di ruang kerja milik Arthur ia menurunkan Ella dari gendongannya dan duduk di kursi pribadi miliknya. Sedangkan Ella duduk di sofa sambil menonton tv yang ada di sana. Jadi di ruang kerja nya Arthur itu fasilitasnya lengkap, mulai dari kamar mandi, kamar tidur, AC, sofa, tv dsb.

"Dad"

Suara panggilan membuat Arthur yang tadinya fokus ke laptop dan berkasnya menengok ke arah sumber suara.

"Why little baby? ada yang kamu inginkan"

"Huum, tapi aku takut daddy marah"

"Tentu saja daddy tidak akan marah little, so? apa yang kamu mau?"

"Apa daddy mau membantuku mencari siapa orangtua kandungku?"

Deg

Jantung Arthur terasa berhenti saat mendengar permintaan Ella. 'Jika Ella menemukan siapa orangtua kandungnya apakah ia akan ikut dengan orangtuanya dan pergi dariku?' pikir Arthur gelisah.

"Dad?"

Suara panggilan membuat lamunan Arthur buyar. Ia menengok ke arah sumber suara yang sedang melihatnya intens.

"Oh, ya kenapa little?"

"Ishh daddy tidak mendengarkan ucapanku ya?"

"Maaf little, daddy sedikit melamun tadi"

"Baik, daddy akan menyuruh anak buah daddy untuk mencari orangtua kandungmu. Tapi kenapa kau mencari mereka? kau merindukan mereka?" tanya Arthur penasaran.

"Hehe, mungkin aku sedikit merindukan mereka berdua dad, dan aku ingin memberi mereka sedikit hadiah pertemuan"

"Hadiah pertemuan?"

"Yup. Hadiah pertemuan, mungkin hadiah karna mereka telah menelantarkan ku selama ini dad" ucap Ella dengan senyum miring nya.

Arthur yang melihat senyum miring itu seketika paham maksud dari Ella. Hadiah pertemuan yang akan membuat mereka menyesal telah menelantarkan Ella si little baby nya itu. Ia menghela nafas lega saat mendengar jika little baby nya itu ternyata hanya ingin memberi sebuah 'hadiah pertemuan' saja.

"Wah wah, kedengaran sangat menyenangkan baby, jadi kamu mau pakai apa? pisau, belati, pistol, gergaji, kapak, atau cutter?"

"Ummm, aku ingin sesuatu yang karatan" ucap Ella dengan mengetuk dagunya seperti terlihat berpikir.

"Karatan? kenapa kau memilih itu?"

"Ehh? daddy tidak tau kah? sesuatu yang karatan itu sangat bagus dad, rasa sakitnya akan terasa berkali kali lipat daripada menggunakan sesuatu yang tajam" ucap Ella dengan memiringkan kepalanya dan tersenyum miring.

Ella lalu pergi ke jendela dan melihat gedung gedung tinggi dari sana. Sementara itu Arthur menghubungi anak buahnya untuk mencari orangtua kandung Ella, dan kembali sibuk dengan berkas berkasnya.

"Since the love that you left is all that I get"

Ella bersenandung menyanyikan lirik lagu yang ia hafal saja.

"I want you to know, that if I can't be close to you"

"I settle for the ghost of you"

Arthur yang mendengar nyanyian Ella menoleh ke arahnya, ia tau lagu yang dinyanyikan Ella dan berniat bergabung dalam lagu itu.

"I miss you more than life"

"More than life"

Sambung Arthur dengan suara bass nya membuat Ella menoleh ke arah daddy nya itu.

"And if yiy can't be next to me"

"Your memory is ecstasy"

"I miss you more than life"

"I miss you more than life"

Arthur menghentikan nyanyiannya membuat Ella sedikit kecewa. Karna suara Arthur yang sangat merdu saat menyanyikan lagu itu.

"Yahh, dad kok berhenti sih"

"Haha, daddy lupa lirik lagunya little, kamu lanjutkan saja, daddy mau mengurus berkas berkas ini lagi"

Ella sedikit kecewa namun tak urung dia mengangguk, karna tak ingin menganggu daddy nya itu.

(Lagu yang Ella dan Arthur nyanyikan meski hanya sedikit)

*
*
Tbc

Daddy? END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang