25. Pertanyaan

3.8K 343 21
                                    

Happy Reading
*
*
*

***
Arthur masih memeluk Ella dari belakang sesekali menerima suapan dari Ella.

"Baby" panggilnya.

Ella menengok melihat daddynya itu dengan alis terangkat satu tanda bertanya.

Arthur melepas pelukannya dan memasang muka serius dan datar, Ella yang melihat itu tau bahwa daddy nya ini ingin berbicara serius dengannya.

"Daddy punya beberapa pertanyaan dan kamu harus jawab jujur ya"

"Oke dad, tapi lebih baik kita membicarakan ini di tempat lain dad, mungkin di ruangan kerjamu" saran Ella yang diangguki Arthur.

Muka serius dan datar Arthur telah berubah digantikan dengan senyum hangat. Ia lalu menggendong Ella menuju ruangan kerjanya.

Sesampainya di ruang kerja, Arthur mendudukkan Ella di kursi tamu yang berada di depan meja kerjanya dan Arthur sendiri duduk di kursi pribadi miliknya. Jadi di depan meja kerja Arthur itu ada kursi gitu kayak di kantor², gw gatau namanya jadi gw sebut kursi tamu aja hehe.

Arthur kembali memasang wajah serius dan dingin sedangkan Ella nampak santai di depan Arthur yanh sedang serius.

"Jadi? apa yang ingin daddy tanyakan?"

"Baik, daddy akan memberimu beberapa pertanyaan dan harus kamu jawab secara jujur dan kamu harus menanggung resiko dari jawabanmu, paham?" tanya Arthur serius.

"Sure, why not"

"Oke, one, apa kamu benar benar mau meneruskan mafia milik daddy?"

"Tentu saja, aku ingin meneruskan mafia milik daddy" jawab Ella.

"Two, apa kamu mau menerima segala resikonya? seperti terluka, mempunyai banyak musuh, banyak orang yang ingin membunuhmu bahkan kamu terbunuh saat menjalankan misi?"

"Ya, tentu saja, jika aku ingin meneruskan mafia milik daddy, bukannya semua itu memang resiko yang harus ku alami. Lagipula sifat daddy kan menurun padaku meski aku ini bukan anak kandung daddy, so why not, lagipula aku sudah menerima tawaran daddy sebelumnya" jawab Ella santai namun penuh keyakinan.

Arthur tersenyum bangga dengan perkataan Ella yang sesuai dengan ekspektasinya. Ya, dia akan segera mengajari Ella bela diri dan menggunakan berbagai senjata.

"Baiklah daddy akan mengajarimu bela diri dan menggunakan senjata besok tapi, cara pembelajaran daddy itu keras. Sanggup?"

"Tentu!! Ella sanggup!!" jawab Ella mantap.

Mereka berdua lalu tertawa bak psychopat yang mendengar jeritan korbannya. Lalu bertos ria dan berpelukan hangat.

Gila bukan? anak kecil berumur 7 tahun akan diajari bela diri dan menggunakan senjata, belum lagi anak kecil itu bahkan sudah membunuh seseorang.

Keluarga kecil yang benar benar gila.

"Oh iya dad, waktu kita membunuh hama kecilmu itu. Daddy menyebutkan nama Xaron, dia siapa dad?"

"Aaa, itu ya. Xaron itu singa peliharaan daddy yang sudah daddy rawat sejak dia kecil" jelas Arthur.

"Begitu ya, apa aku bisa berteman dengannya?"

"Tentu saja sayang, Xaron pasti akan sangat menyukaimu" ucap Arthur dengan tersenyum.

"Oh iya, baby kamu tadi belum mandi kan? bau acem, ayok daddy mandiin"

"Ihhh aku tuh wangi ya dad meskipun gak mandi sehari aja" Arthur mengabaikan ucapan Ella dan menggendongnya paksa menuju kamar mandi.

Saat sampai di kamar mandi, Arthur lalu mengisi bathub sampai penuh dan menceburkan Ella ke dalam bathub yang sudah terdapat beberapa mainan bebek.

Ella yang awalnya ingin marah namun rasa marahnya itu seketika hilang saat melihat mainan kesukaannya. Arthur terkekeh melihat Ella yang begitu menggemaskan.

Setelah selesai memandikan Ella dan mengganti bajunya, mereka berdua turun ke bawah untuk makan malam.

Makan malam diisi candaan ringan dari Ella dan obrolan ringan antara ayah dan anak itu.

Setelah selesai makan Arthur mengantar Ella untuk kembali ke kamar, Ella bermain di kamar dengan ditemani Mikael dan Merry sementara Arthur pergi keluar karna ada sesuatu hal yang penting.

*
*
*
Tbc

Daddy? END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang