13. Eksekusi part 3

5.7K 444 36
                                    

❌💀Warning💀❌
Terdapat adegan penyiksaan dan pembunuhan, jika ada yang gak suka skip saja.

Happy Reading
*
*
*

***
Ella yang sudah kelewat kesal langsung menerobos para bodyguard itu. Mereka semua langsung kaget sekaligus panik saat nona mudanya sudah mendekati pintu Red room, ingin menghentikan Ella namun apalah daya semua perintah Ella harus di turuti meskipun tak masuk akal sekaligus.

Di depan pintu Red room ada 2 orang bodyguard, mereka berdua tak tau apa yang terjadi sebelumnya karna memang jarak tempat Ella sebelumnya dan Red room memang agak jauh meski tak terlalu jauh sih. Pokoknya gitulah.

"Buka pintunya" perintah Ella dengan nada dingin dan datarnya.

"Tapi nona, anda tidak boleh masuk ke dalam"

"Kalian melawan perintahku? bukankah aku ini nona muda kalian? atau nyawa kalian ingin jadi taruhannya?"

Kedua bodyguard itu menelan ludah kasar, ancaman nona nya itu benar benar serius apalagi ia membawa sebuah cutter, belum lagi aura yang di keluarkan benar benar menakutkan.

"B-baiklah n-nona"

Salah satu dari mereka lalu membuka pintu Red room dengan gemetar karna melihat senyuman lebar nona nya yang mengerikan seperti seorang psikopat.

Pintu terbuka dan Ella segera masuk ke dalam sana tak lupa mengucapkan 'terimakasih' kepada mereka berdua.

Ella melihat sekelilingnya dengan mata berbinar, noda darah di mana mana, beberapa orang yang terikat di kursi meronta ronta minta di lepaskan tak lupa dengan lakban yang menempel di mulutnya membuat mereka tak bisa berteriak sama sekali, beberapa toples berisi organ dalam sangat menarik di mata Ella apalagi ada sepasang bola mata dengan kornea berwarna biru yang sangat indah menurutnya.

"Waww indah sekali hihi, tangan ini lentik sekali, wahh bola mata yang sangat indah, ihhh jantungnya masih berdetak yang ini wah wah keren" monolog Ella yang sangat senang dengan apa yang di lihatnya.

Akhh

Suara teriakan yang terdengar sangat dekat membuat Ella melihat ke arah pintu bercat putih yang terdapat sedikit noda darah di sana. Ella melangkah ke arah pintu itu dan membukanya sedikit demi sedikit.

Saat sudah terbuka setengah ia terkejut melihat daddy nya sedang menyiksa seorang pria yang di ikat di kursi. Keadaan cukup menggenaskan, kedua pipi yang tersayat hingga telinga, telinga kiri yang tinggal setengah, satu bola mata yang sudah hilang, tangan kanan yang sudah tak memiliki jari dan sudah berlumuran darah namun pria itu masih hidup.

"Daddy!!"

Arthur menoleh ke arah sumber suara, ia sangat terkejut melihat Ella yabg masuk ke Red room. Di pikirannya ia sangat khawatir jika Ella tau bahwa dia seorang psikopat apakah Ella akan takut dengannya? itu kira kira isi pikiran Arthur saat ini.

"E-Ella little baby k-kenapa kau di sini?"

"Eh? aku hanya penasaran daddy" ucap Ella yang berjalan semakin mendekat dengan Arthur.

Daddy? END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang