Daddy? END [REVISI]

22. Mau mommy

Halloo para korban prenjon dan korban ghosting, pa kabar👋
Tandain kalo ada typo

Happy Reading
*
*
*

***

Keheningan melanda di antara mereka, Ella yang sibuk dengan televisinya sedangkan Arthur yang sibuk dengan isi pikirannya yang memikirkan permintaan Ella.

'Ella meminta seorang mommy? Sedangkan aku sendiri tak ingin menikah. Bagaimana inii??' pikir Arthur gelisah.

"Dad"

"Dad?"

Ella menoleh melihat Arthur yang melamun, ia kemudian menepuk pipi Arthur membuat lamunan Arthur buyar.

"Eh, little baby? Ada apa hm?"

"Daddy yang kenapa? Aku panggil gak nyaut nyaut. Daddy melamun ya? Apa daddy memikirkan penting Ella tadi? Tak usah terlalu dipikirkan dad, aku tak apa kok" ucap Ella membuat Arthur menghela nafas lega.

"Tapi benar kau tak apa little?" tanya Arthur memastikan.

"Yeah, jika daddy ingin menikah aku akan senang tapi jika daddy tidak ingin menikah itu juga tak apa apa"

Arthur mengangkat tubuh Ella agar duduk dipangkuannya dan mencium kening Ella pelan.

Cup

"Hei baby? Jika daddy memberimu seorang mommy, kau ingin yang seperti apa?"

"Ummm" Ella mengetuk dagunya tanda berpikir.

"Ella mau mommy yang cantik, baik, punya sifat keibuan, dan bakal sayang sama Ella, terus bakal sayang sama daddy juga dan mau nerima sifat daddy yang turun ke Ella sama gak takut darah tentunya" jawab Ella semangat.

Yuk mendaftar yuk😘

Arthur mengangguk menyetujui kriteria seorang mommy yang cocok untuk Ella, yah mungkin ia akan sedikit menurunkan sifat dingin dan kejamnya itu.

Permasalahannya wanita mana yang kebal akan darah dan mayat? Sedangkan hobi Arthur dan Ella itu sama yaitu melihat darah dan mayat. Memikirkan itu membuat Arthur pusing sendiri.

"Dadd"

"Why baby?"

"I'm hungry, I want to eat"

"Benar juga, ini sudah jam makan siang" ucap Arthur dengan melihat jam tangannya.

"Baiklah daddy akan pesan makanan dulu. Kamu mau apa baby?"

"Nasi goreng seafood"

"Oke, sebentar ya" Arthur menelpon asistennya untuk memesankan makanan untuk dirinya dan Ella.

Skip

Beberapa saat kemudian..

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat obrolan ringan Arthur dan Ella berhenti. Arthur menurunkan Ella dari pangkuannya dan berjalan menuju pintu.

Ceklek

"Tuan, ini pesanan anda, saya permisi" ucap asisten itu ramah.

"Hm" balas Arthur singkat.

Arthur lalu menutup pintu itu dan berjalan menuju Ella yang sudah duduk manis di atas sofa. Mereka berdua makan dengan diselingi candaan Ella dan suara dari televisi.

Setelah selesai makan, Arthur kembali melanjutkan pekerjaannya dan Ella yang memainkan handphone Arthur.

Skip

Pekerjaan Arthur sudah selesai tepat pada jam 15.00, ia melihat ke arah Ella yang tertidur lelap dengan jempol tangan yang dihisap. Arthur menghampiri Ella dan menggendongnya keluar dari ruangan kerjanya untuk pulang.

Saat di lobi, terdapat Mikael yang menunggu tuannya untuk menyampaikan sesuatu hal yang cukup penting.

"Tuan" panggilnya, Arthur yang merasa dipanggil menoleh ke arah Mikael.

"Ada apa?"

"Ada info penting tuann"

"Katakan"

"Tentang tadi pagi saat anda memperkenalkan nona Ella ke publik dan saat ini publik sudah heboh tuaann"

"Ya lalu? Apa masalahnya? Sudah sewajarnya publik heboh karna hal itu" ucap Arthur tenang.

"Masalahnya bukan di itu tuaann"

"Lalu?" Mikael mendekat ke arah Arthur untuk membisikkan sesuatu, hingga hal itu membuat Arthur membelalakkan matanya kaget.

"S-sungguh? Dia juga mendengar berita itu?" tanya Arthur yang terlihat sedikit takut. Mikael mengangguk cepat ketika Arthur bertanya membuat Arthur berkeringat dingin.

"Pasti asistennya yang memberitahukannya, haishh wanita tua ituu" Arthur memijat pelipisnya karna merasa sedikit pusing.

"Masalah itu nanti saja, aku ingin segera pulang dan merebahkan diriku"

"Baik tuan" ucap Mikael dengan sedikit membungkuk.

*
*
*
Tbc