Happy Reading
*
*
***
"Siapa?" tanya wanita itu."Aku? Hanya seseorang yang lewat tanpa sengaja" balas Arthur santai.
"Btw, boleh kah aku ikut bergabung manis?"
"Bergabung? Aaa... silahkan" ucapnya dengan memberikan pisaunya yang berlumuran darah.
Arthur menerima pisau itu dengan senang hati dan langsung menghampiri korban yang sudah tergeletak tak berdaya.
"To-longg hiks t-tolo-ng sa-ya hiks" lirih pria itu dengan suara parau.
"Menolongmu? Tentu saja. Aku akan menolongmu supaya cepat menemui ajalmu" Arthur tersenyum miring membuat pria itu gemetar ketakutan.
Tanpa aba aba Arthur lalu menguliti tangan pria itu membuatnya menjerit kesakitan, bukannya senang dengan suara jeritan yang biasanya membuat Arthur senang namun suara itu justru sangat membuat Arthur merasa muak karna suaranya sangatlah berisik.
"Ck, diamlah!!" sentak Arthur, lalu membuka mulutnya paksa dan memotong lidahnya menggunakan pisau yang ia pegang. Karna pria itu masih mengoceh tak jelas, Arthur menusukkan pisau yang dipegangnya ke tenggorokan pria itu lewat mulut {jadi gak ditusuk dari luar tapi ditusuk dari dalam} hingga membuat pisau itu tembus ke bagian belakang lehernya.
Keren banget gilaa, awhh Arthur aku padamu😭💓💓💓
Tusukan itu membuat pria yang tak berdaya semakin tak berdaya apalagi darah mengucur deras membasahi tubuhnya. Karna pria itu masih hidup, Arthur menusukkan pisaunya tepat ke arah jantung yang membuat pria itu meninggal seketika.
"Aaaaaa!!! Kenapa dibunuhhh!! Aku belum selesai bermaaiinnn!!" teriak wanita yang berada di belakang Arthur, membuat Arthur menoleh.
"Dia membosankan jadi ku bunuh saja" ucap Arthur dengan santai.
"Jahat!! Harusnya kau belah dadanya dulu lalu mencabut jantungnyaa!!"
"Aku tidak peduli, lagipula aku sudah cukup puas bermain sebentar" ucapan Arthur membuat wanita itu kesal, ia mengembungkan pipinya membuat Arthur terkekeh.
"Pftt hahaha, kau lucu sekali. Siapa namamu?"
"Aku? Erasya Alexa Dirgantara, umurku 24 tahun. Tunggu, sepertinya aku pernah melihatmu?" tanya wanita itu yang bernama Erasya.
"Seluruh orang di dunia ini juga tau siapa diriku" sombong Arthur membuat Erasya berlagak ingin muntah.
"Huwekk, kresek mana kresek?? Ada orang gila yang sedang menghalu" bukannya marah namun Arthur justru tertawa melihat tingkah orang di depannya ini.
"Kau benar benar tidak tau siapa diriku? Arthur Pramana De Morgan. Ingat itu baik baik Nona" ucap Arthur dengan mengusap kepala Erasya lalu pergi meninggalkannya di sana.
Blush
Seketika wajah Erasya memerah saat sadar apa yang dilakukan Arthur tadi.
'Argghh apa apaan itu tadi?!!! Fu*k masa gw blushing cuman gara gara itu orang sihh?!!'
Erasya menjerit dalam hatinya dan menghembuskan nafas berulang ulang agar mengatasi rasa deg deg serr. Perasaan malu, marah namun merasa senang dirasakan Erasya saat ini.
"Arthur ya? Semoga kita bertemu di lain waktu" ucapnya dan pergi meninggalkan lokasi itu.
Sementara itu di lain tempat.....
Arthur memandang telapak tangannya sendiri karna tak percaya apa yang baru saja ia lakukan. Muka Arthur perlahan memerah saat sadar bahwa ia baru saja mengelus kepala Erasya dengan lembut.
'Apa yang baru saja aku lakukan?'
*Mencoba menetralkan rasa malu bercampur senangnya itu, Arthur lalu mengambil ponselnya yang berada di saku dan menelfon Mikael, asistennya.
Tuutt
"Halo Tuan? Apa ada sesuatu yang anda butuhkan tengah malam begini?" ucap Mikael di seberang sana dengan setengah tak iklas.
"Cari data dengan nama Erasya Alexa Dirgantara. Aku ingin datanya besok"
"Baik tuan, tapi harus ada bonus oke?"
"Hm baiklah"
Tuutt tut
Arthur lalu menutup telfonnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karna ia sangat ingin segera bertemu putri kecilnya.
*
*
*
*
*TAMAT.
Bercanda doang kok
*
*
*
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy? END [REVISI]
Humor⚠Plagiat dilarang untuk mendekat⚠️ *** Ketidaksengajaan malam itu membuat mereka berdua terikat dengan sebuah hubungan antara ayah dan anak. *** Arthur Pramana De Morgan, pria berumur 29 tahun yang masih melajang hingga sekarang, mempunyai wajah tam...