34. Suara misterius.

2.9K 275 32
                                    

Hei, well come back to my story👋

Happy Reading

**
*
*

***
Ella berjalan keluar dari Red Room dan menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Selama perjalanannya itu, para pelayan ataupun bodyguard mengarahkan pandangannya ke arah Ella. Mereka shok dan tak percaya apa yang mereka lihat.

Bagaimana tidak? keadaan Ella saat ini cukup mengerikan, noda darah di bajunya, kedua tangan yang bersimbah darah dengan tangan kanan yang memegang cutter dan tangan kiri yang memegang bola mata dengan kornea biru. Cukup menakutkan untuk orang lain lihat.

Ella berjalan menghiraukan pandangan orang orang di sekelilingnya. Tujuannya sekarang hanya untuk membersihkan dirinya dari noda darah yang menjijikkan ini.

Sesampainya di kamar, yang ia lihat hanya ruangan sepi tanpa adanya seseorang di sana, 'kemana daddy?' batin Ella bingung. Mencoba untuk tak terlalu peduli, ia lalu menuju kamar mandi dan segera membersihkan diri.

Tak butuh waktu lama, Ella sudah bersih dan sudah berganti pakaian. Oh, tentang bola mata yang Ella bawa itu juga sudah ia letakkan di dalam sebuah toples kaca bening dan diisi cairan pengawet agar bola mata itu tetap terlihat fresh.

Lagi dan lagi saat ia keluar dari kamar mandi, hanya ada keheningan yang melanda. Ia pikir daddynya akan kembali setelah ia selesai mandi namun ternyata daddynya masih belum berada di sana. 'Daddy pergi kemana?' hanya itu yang selalu berputar di pikiran Ella.

Ella kemudian pergi keluar kamar untuk menanyakan keberadaan daddy nya itu. Tapi saat membuka pintu, ia dikejutkan dengan keberadaan Mikael yang berdiri tepat di samping pintu. "Om Mikael? kok ada di sini?" tanya Ella yang masih kaget karna keberadaan Mikael.

"Eh nona, maaf nona. Saya hanya diperintah tuan Arthur untuk berjaga di sini" ucap Mikael dengan sopan.

"Di perintah? lalu di mana daddy sekarang?"

"Soal itu, maaf nona. Tuan Arthur tadi pergi keluar, jika pergi kemana saya juga tidak tau. Saya hanya di perintah untuk menyampaikan hal itu saja" jelas Mikael tanpa ada kebohongan sedikitpun.

"Begitu ya? baiklah aku mengerti. Oh iya om, om Mikael gak usah berjaga di sini ya, aku gak akan kenapa napa kok"

"Benarkah nona?" tanya Mikael.

"Sure, tapi kalo om mau kebawah tolong bilangin ke Merry yah buat bawain cemilan ke sini, aku laper abis main tadi mwehehe"

"Haha, baiklah nona. Saya permisi" Mikael lalu pergi menuju dapur untuk menyampaikan permintaan nona kecilnya itu.

Ella sendiri langsung menutup pintu dan kembali ke atas kasur, tak lupa menyalakan tv menonton si botak kembar alias Upin Ipin.

Tok tok

Saat asik asiknya menonton ada sebuah ketukan pintu yang membuat Ella bangkit untuk membuka pintu itu. Saat dibuka ternyata itu adalah Merry yang membawa beberapa cemilan ringan dan brownies coklat kesukaan Ella. Merry lalu meletakkannya di meja dan pamit undur diri tak lupa menutup pintu kamar.

Hanya ada suara tv yang mengisi keheningan itu, Ella sendiri hanua berfokus pada tv nya namun tiba tiba ia mendengar suara samar samar memanggil namanya.

'Hai Ella my little baby'

Kira kira seperti itulah suara yang didengar Ella. "Siapa? katakan siapa kau?" tanya Ella dengan tenang.

'Jangan takut, aku bagian darimu karna aku adalah kamu dan kamu adalah aku' ucap suara itu samar samar namun Ella tetap bisa mendengarnya.

'Aku adalah kamu dan kamu adalah aku? Apa maksudnya itu??' batin Ella bertanya tanya.

'Kau tak perlu bingung little, aku akan menunjukkan diriku jika usiamu sudah genap 15 tahun, selamat tinggal little' suara samar samar itu perlahan menghilang membuat Ella semakin penasaran.

"Siapa sebenarnya asal suara itu? seperti suara laki laki yang masih remaja? Dan kenapa harus disaat usiaku genap 15 tahun? Kenapa tidak sekarang saja?" monolog Ella bingung.

*
*
*

Tbc

Daddy? END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang