Hai, well come back to my story
Happy Reading
**
*
****
"Umm, daddy kapan bisa pulang?" tanya Ella kepada Arthur.
"Nanti daddy sudah bisa pulang kok, kenapa hm?"
"Itu dad, aku ingin mainan baru. Yang kemarin kurang memuaskan" ucap Ella dengan muka memelas.
"Mainan baru? Kenapa tidak beli di toko saja sayang?" tanya Erasya yang sedang kebingungan. "Masalahnya di toko tidak ada mainan yang Ella maksud mommy, Ella gamau boneka mati, Ella maunya boneka hidup yang nanti teriak teriak kalo Ella siksa" tutur Ella membuat Erasya sedikit terkejut.
"Are you psycho?" tanya Erasya yang diangguki Ella.
"Dia mirip denganmu Arthur"
"Heii, kau juga seorang psikopat. Apa kau lupa berapa banyak orang yang kau bunuh" ucap Arthur tak mau kalah dengan Erasya.
"Benar juga ya, saking banyaknya yang ku bunuh, aku sampai lupa sudah membunuh berapa orang"
"Oh iya Ella, berapa banyak yang sudah kau bunuh?" sambung Erasya bertanya kepada Ella.
"Dua orang, yang pertama adalah pengkhianat daddy dan yang kedua itu ibu ku" balas Ella dengan ceria, membuat Erasya sedikit kaget untuk kedua kalinya.
"Ibumu? kau membunuh ibumu sendiri? ibu kandungmu??"
Ella mengangguk menjawab pertanyaan beruntun Erasya. "Sebenarnya aku juga ingin membunuh ayah kandungku, tapi sayangnya pria itu telah dibunuh ibuku duluan" jelas Ella.
"Waw, so crazy"
"Oh ya mommy, nanti waktu pulang mommy ikut bersama daddy yah?" pinta Ella membuat Arthur blushing.
"Boleh tidak sayang?" tanya Erasya kepada Arthur membuat mukanya memerah perlahan karna mendengar kata 'sayang' dari Erasya.
"T-tentu saja. Jika kau mau kau boleh menginap juga atau mungkin tinggal bersama" ucap Arthur dengan memalingkan mukanya.
"Pftt, bagaimana jika tinggal bersama untuk selamanya?" tanya Erasya dengan menaik turunkan alisnya membuat Arthur semakin salting.
Arthur kemudian bangkit dari tempat tidur rumah sakit dan menghampiri Erasya. Ia lalu memeluk pinggang Erasya agar mendekat ke tubuhnya, dan mendekatkan bibirnya ke telinga Erasya lalu membisikkan sesuatu.
"Ck, kalau begitu mari kita menikah" bisik Arthur lalu mengecup pipi Erasya lembut.
"Dasar tidak romantis, kau melamarku di kamar rumah sakit? tapi tak apa, aku menyukainya" ucap Erasya lalu mengecup rahang tegas Arthur.
Mari kita hiraukan dua orang sejoli yang sedang bermesra mesraan itu. Dan kita lihat keadaan Ella yang sedang kebingungan dengan apa yang dilakukan daddy dan mommy nya itu.
'Daddy dan mommy sedang apa? kenapa mereka berpelukan tidak mengajakku? apa yang daddy bisikkan kepada mommy? terus apa yang dibisikkan mommy ke daddy? mereka main rahasia rahasiaan dari aku? terus daddy cium cium mommy kan mommy cuman punyaku ihhhh gak like like. Bentar, kalo gak salah di website bilang kalo cium cium di bibir gitu nanti bisa hamil? berarti aku bakal punya adek? waahhh aku pengen adek cowo yang banyak' batin Ella saat melihat adegan adegan mesraan yang seharusnya tidak boleh ia lihat.
"Daddy sama mommy lagi ngapain? kok Ella gak diajak?" tanya Ella membuat pelukan Arthur terlepas.
"E-eh sayang, sejak kapan kau di situ?" tanya Arthur gugup.
"Sejak tadi lah, terus kalian ngapain?"
'Haduh, harus jawab apaan nih? lupa lagi kalo ada Ella di sini' batin Arthur bingung+panik.
"Enggak kok sayang, kita cuman peluk peluk doang. Ayo pulang yuk katanya pengen mommy nginep bareng" ajak Erasya lalu menggendong Ella dan segera keluar dari ruang VVIP tempat Arthur dirawat.
Arthur kemudian menyusul mereka berdua dan merangkul Erasya dari belakang.
Mereka kemudian masuk ke dalam mobil yang Mikael sudah siapkan. Ngomong ngomong, Mikael sudah pulang duluan karna tak mau menganggu keluarga kecil yang bahagia itu.
**
*Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy? END [REVISI]
Humor⚠Plagiat dilarang untuk mendekat⚠️ *** Ketidaksengajaan malam itu membuat mereka berdua terikat dengan sebuah hubungan antara ayah dan anak. *** Arthur Pramana De Morgan, pria berumur 29 tahun yang masih melajang hingga sekarang, mempunyai wajah tam...