27. Pertemuan

3.6K 328 25
                                    

Happy Reading
*
*
*
*

***

"Haahahaha hanya karna anak kecil, lu sampe sefrustasi itu dah" ucap Erick dan kembali tertawa.

Arthur kesal sekali dengan Erick, bukannya ikut prihatin justru Erixk malah menertawakan dirinya? Bahkan tawanya itu mengandung arti ejekan terhadap dirinya.

"Diamlah, bukannya memberi solusi malah ketawa. Lu sahabat gw bukan sih?!" sentak Arthur kesal.

Suara tawa Erick perlahan mereda dan Erick mengambil gelas berisi vodka lalu menenggaknya, setelah itu ia tersenyum tipis kepada Arthur.

"Udah gw bilang sejak awal bukan? Lo harus tanggung jawab atas apa yang Ella mau kalo lo pengen adopsi dia, dan sekarang dia pengen seorang 'mommy' seharusnya lo bisa kasih ke dia" perkataan Erick membuat Arthur kembali menghela nafas.

"Tapi, gw gatau kalo Ella bakal minta kayak gitu"

"Jadi? Kriteria apa yang Ella mau?"

"Yang jelas, Ella mau mommy yang cantik, pintar bela diri, suka darah dan tak takut dengan mayat" ucap Arthur membuat Erick melongo.

"So crazy!! Wah wahh bakal jadi keluarga psychopat, oh my god. Satu psycho aja udah bikin pusing apalagi mau tambah 2" Erick memijat pangkal hidungnya.

"Mau gimana lagi, Ella pengen yang kayak gitu"

"So crazy"

Arthur menenggak vodka yang dipesannya tadi, sensasi terbakar menjalar di tenggorokannya namun itulah sensasi kenikmatan tersendiri saat meminumnya. Gw gatau rasany vodka jdi gw cmn ngarang hehe.

Cukup lama mereka berbincang dan Arthur berdiri hendak pulang karna ingin segera memeluk putri kecilnya itu.

"Lu udah mo pulang?" tanya Erick yang melihat sahabatnya berdiri.

"Hm, gw pengen cepet cepet meluk Ella"

"Dasar bapak bucin, btw ini vodkanya masih 1 botol lho. Masa beli mahal mahal gak dihabisin?" tanya Erick.

"Gak mahal itu, cuman 18 M aja kali. Kalo lo mau ambil aja tapi kalo enggak ya buang aja" ucap Arthur dengan mengibaskan tangannya.

'Anjirr 18 M dibilang cuman?!! Sultan emang beda ye, tapi rejeki gak boleh ditolak kan hehe'

Arthur berpamitan kepada Erick yang dibalas lambaian tangan, ia lalu pergi dari tempat itu dan menuju mobilnya.

Arthur menjalankan mobilnya di jalan yang sepi dengan kecepatan sedang sambil melihat sekelilingnya.

Namun, entah kenapa Arthur membelokkan mobilnya di gang sepi dan turun dari sana. Seperti ada sesuatu yang berada di sana yang akan sangat menarik baginya.

Arthur kemudian berjalan menyelusuri gang sepi itu. Namun tak lama ia mendengar suara jeritan seseorang yang ia yakini jika itu seorang pria.

Ia semakin mendekat dan melihat bahwa ada seseorang yang sedang menyiksa pria itu. Wajahnya tak terlihat tapi jika dilihat dari postur tubuhnya, Arthur yakin jika itu seorang wanita.

Ia mendekat dan semakin mendekat membuat wanita itu menoleh dan Arthur melihat wajahnya. 'Cantik' batin Arthur saat melihat wajah wanita itu.

Tapi, pandangannya teralihkan dengan keadaan pria yang disiksanya. Mata yang sudah hilang sebelah, kedua telinga yang sudah hilang, luka sayat dari bahu hingga hampir ke urat nadi, tangan kiri yang sudah terpotong, dan jari tangan kanan yang sudah tidak lengkap lagi, mulut yang robek hingga terlihat tulang pipi, dan beberapa tusukan hingga membuat pria itu bermandikan darah.

Arthur tersenyum miring karna telah menemukan apa yang dicari carinya saat ini.

***
Tbc

Daddy? END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang