40. Pernikahan{END}

6.7K 256 26
                                    

Haaiii well come back to my story.

Happy Reading
*
*
*
*

***
1 minggu kemudian.

Hari ini adalah hari yang ditunggu tunggu oleh keluarga kecil itu. Ya, hari pernikahan antara Arthur dengan Erasya akan dilaksanakan pada hari ini.

Mereka semua sudah berkumpul di aula menunggu kedatangan kedua mempelai. Ella sudah berada di sana bersama dengan oma Mawar juga kerabat kerabatnya. Ya, keluarga besar dan kerabat dari Arthur sudah sangat akrab dengan Ella dan mau menerima Ella dengan baik.

Mereka tidak mempersalahkan sisi psikopat Ella karna sebagian dari mereka juga sama sama seorang psikopat.

****

Gedung tempat mereka melangsungkan pernikahan benar benar sangat mewah dan sangat ramai. Tamu undangan terdiri dari keluarga besar, kerabat, partner bisnis dan beberapa kelompok mafia besar di seluruh dunia.

Ada yang mo ikut kesana? Ntar gw pesenin odong odong terus kita naik itu.

Mereka semua menunggu kedatangan Arthur dan Erasya yang belum memunculkan diri mereka.

Ding ding

Suara lonceng berbunyi nyaring bersamaan dengan adanya suara terompet. Pintu aula terbuka membuat para tamu menoleh ke arah sana.

Lalu muncullah Arthur bergandengan dengan Erasya. Diikuti dengan beberapa orang yang menabur bunga dan beberapa orang yang memegang pedang, menggiring kedua mempelai itu hingga naik ke atas altar.

Saat sudah berada di altar datanglah seorang pendeta dengan membawa sebuah kitab dan membacakan janji suci diikuti kedua mempelai dan didengarkan dengan hikmat oleh seluruh tamu yang ada di dalam gedung.

"Tuan Arthur Pramana De Morgan apa anda bersedia berjanji akan selalu bersama Nona Erasya Alexa Dirgantara seumur hidup?!" tanya pendeta itu dengan lantang.

"Ya, saya berjanji" ucap Arthur dengan melihat Erasya dan tersenyum manis.

"Nona Erasya Alexa Dirgantara, apakah anda bersedia berjanji akan selalu bersama Tuan Arthur Pramana De Morgan seumur hidup?"

"Ya, saya berjanji"

Mereka kemudian bertukar cincin tanda bahwa telah sah menjadi sepasang suami dan istri. Arthur memasangkan cincin itu di jari manis Erasya begitu pula sebaliknya. Arthur lalu mencium bibir Erasya sekilas dan tersenyum manis.

"Terimakasih telah menjadi istriku" bisik Arthur dibalas kekehan ringan oleh Erasya.

"Terimakasih kembali karna mau jadi suamiku. Haha hari ini kau banyak tersenyum ya?"

"Um mungkin karna aku sedang sangat bahagia sekarang" Arthur dan Erasya tertawa bersama membuat Ella di seberang sana yang melihat mereka berdua merasa bingung.

'Mommy sama daddy kenapa kok ketawa ketawa? Mereka kesurupan?? Hiii serem, gedungnya angker'

"Ella sayang, mau ikut mommy daddy nggak?" tanya oma Mawar. "Mau oma" balas Ella dengan bersemangat. Mawar kemudian menggandeng tangan Ella dan berjalan menuju keberadaan Arthur dan Erasya yang sedang menyalami para tamu.

"Mommyyy daddyyy!!" seru Ella yang sedang berlari menuju keberadaan mereka berdua yang disambut pelukan hangat oleh Arthur.

"Kenapa baby hm?"

"Daddy, kata oma nanti aku bakal punya adek? Adeknya mana dad, aku mau lihat" tanya Ella yang membuat muka Arthur perlahan memerah dan membuat seluruh tamu yang mendengarnya tertawa.

"Um adeknya belum ada sayang, sabar oke" ucap Arthur dibalas anggukan kecil dari Ella.

Arthur dan Erasya kembali menyalami para tamu sedangkan Ella tengah bermain bersama kerabat kerabat Arthur.

Skip selesai..

Tamu undangan telah pulang membuat Arthur dan Erasya menghembuskan nafas lelah. "Wahh capek sekali ya hari ini" keluh Erasya dibalas kekehan oleh Arthur.

"Mau istirahat sekarang?" Erasya mengangguk menyetujui ajakan Arthur. Mereka kemudian pamit pergi untuk beristirahat.

"Mommy daddy mau kemana?" tanya Ella saat melihat kedua orangtuanya itu pergi.

"Daddy sama mommy mau istirahat sayang"

"Aku ikut!!" seru Ella yang ingin berlari tapi ditahan oleh Oma Mawar, "Ella sayang gak boleh ikut mommy ya, mending sama oma sama om, aunty sama yang lainnya. Mommy sama daddy mau bikin adek jadi Ella gak boleh ikut" ucap Oma Mawar membuat seluruh orang yang di sana tertawa tapi itu membuat wajah Arthur memerah.

"Bikinnya pake apa Oma?"

"Bikinnya pake tepung sayang" ucap Oma Mawar dengan menaik turunkan alisnya dan melihat ke arah Arthur.

"Ck, mamah!! Ayok sayang kita pergi" ucap Arthur lalu menarik tangan Erasya dan membawanya pergi ke kamar untuk yaaa istirahat tentunya umm mungkin sama melakukan itu.

Saya gatau kakak, saya masih polos😘

'Bikin adek pake tepung? Besok bikin ah sama bi Merry, tapi tepung nya tepung apa yah??'

Karna kedua mempelai telah pergi ke kamar, mereka semua yang masih ada di sana segera pergi ke kamar masing masing untuk membersihkan diri dan tidur agar esok bisa melakukan aktifitas seperti biasanya.

END
*
*
*

*
*
*
*
*
*
*
*
*

**

Tbc

Daddy? END [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang