NINETEEN

2.4K 141 4
                                    

Suasana hening benar-benar menguar di udara dalam mobil yang kami tumpangi. Gue memilih untuk fokus memakan cheese burger dan cola yang kita dapatkan setelah antri hampir setengah jam. Tidak satu pun dari kami yang memiliki niatan mengawali pembicaraan, karena memang tidak perlu. Ivan tenggelam dalam pemikirannya sendiri sedangkan gue lebih memilih menyibukkan diri dengan media sosialku. Tiba-tiba sebuah notifikasi pesan dari mama mertua muncul di layar handphone.

Rara gimana kabarnya sayang? Udah pulang kerja belum?

Gue tersenyum membacanya, mama mertua gue emang perhatian dan sayang banget sama gue.

Rara baik Ma, mama juga kan? Ini Rara lagi di jalan sama Ivan mau pulang ke rumah.

Gue melirik Ivan, masih memasang wajah serius yang tidak berubah sedari tadi. Mama dengan cepat sudah membalas.

Mama mau mampir ke kalian ya nanti. Bentar aja, tapi kamu ga usah ngasih tau Ivan ya, biar surprise buat dia.

Gue mengirim stiker jempol dan menutup handphoneku. Sambil menatap Ivan, gue menyadari satu hal bahwa walaupun sudah sebesar ini, dia tetap anak kesayangan mamanya. Gue juga disayang sama mama sih, cuma kan agak aneh aja anak sebesar ini, laki-laki pula, masih sering dimanja mamanya, walaupun pasti Ivan juga sudah agak risih.

Kita berdua benar-benar turun dari mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Gue berjalan mendahului Ivan sambil membawa sampah bekas makanan tadi untuk dibuang di dekat lift. Sampai kita berdua keluar dari lift pun masih tetap dalam keheningan. Gue memasukkan empat digit kode pintu apartemen dan membukanya, gelap, seperti biasa. Namun gue merasa menginjak sesuatu yang seharusnya ga ada di sana. Dengan meraba-raba, gue mencari saklar lampu agar mampu melihat apa yang baru saja gue injak.

"Aaaaaa" Gue kaget dan langsung mundur menabrak Ivan yang berdiri tepat di belakangku ketika gue melihat benda-benda berterbangan di hadapanku. Untungnya badan Ivan tidak ambruk dan tangannya dengan sigap menopang punggungku. Saat ini gue hanya bisa mangap tanpa tahu harus bagaimana bereaksi.

"Happy birthdaaaaay!!" Suara-suara kencang menggema di seluruh ruangan apartemen. Confetti-confetti yang tadi mengagetkanku sudah jatuh berceceran mengotori lantai. Otak gue blank selama beberapa detik, tidak mampu berpikir apa yang sedang terjadi.

Sudah ada kira-kira belasan orang yang sekarang berdiri bak menyambut kedatangan gue dan Ivan. Ada mama, papa, mama mertua, dan beberapa saudara dan teman Ivan yang gue lihat hanya ketika acara pernikahan. Otak gue masih belum mampu berpikir tanggal hari ini dan untuk siapa pesta kejutan dadakan dan tidak jelas ini diadakan. Mereka perlahan-lahan mulai menyanyikan lagu ulang tahun. Gue menoleh ke arah Ivan, bergumam kecil untuk memastikan tidak ada orang lain yang akan mendengar.

"Siapa yang ulang tahun?"

Ivan menatapku seolah gue barusan menanyakan hal paling konyol sedunia. Dia menunduk untuk berbisik di telinga kananku dan menjawab "aku". Sangat singkat, padat, dan mengejutkan.

"Hah?" Gue melihatnya sambil melotot, ga percaya dengan jawabannya. Setelah itu, tangan Ivan yang tadinya menopang punggung gue terasa mendorong agar gue maju dan mendekat ke arah orang-orang. Mama adalah orang yang membawa sebuah kue bertuliskan "Happy birthday Ivan" dengan lilin angka di atasnya. Tertera dua angka yang masing-masing adalah tiga dan satu berjejer menyala. Gue yang mulai nyambung dan beradaptasi dengan keadaan, ikut bertepuk tangan dan bernyanyi. Ekspektasi gue tadinya bakal mandi dan langsung tidur ketika sampai rumah. Siapa sangka akan ada acara yang tak kalah melelahkannya dari rapat di kantor.

"Make a wish dulu, Van sebelum tiup lilin." Mama mengingatkan Ivan yang sekarang sudah memejamkan matanya, entah apapun itu doanya, gue ikut mengaminkannya dalam hati kalau itu baik dan menguntungkan gue. Kira-kira sepuluh detik Ivan berdoa lalu meniup lilin dalam sekali percobaan. Seperti ulang tahun pada umumnya, semua orang tepuk tangan setelah lilin itu mati, termasuk gue.

(UN)MONOTONOUS MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang