29

54.8K 4.7K 65
                                    

"Salam kenal. Gue Nichol."

•••

Alkina tidak menerima uluran tangan lelaki itu, ia melangkah menjauh setelah menunduk sedikit sebagai tanda hormat. Ia tak ingin Kalan salah paham nantinya.

Alkina menoleh saat sudah lumayan jauh dari orang bernama Nichol itu, namun lelaki itu masih dalam posisi yang sama. Menatapnya dengan tatapan teduh yang membuat Alkina sedikit merasa aneh.

"Gue udah bilang tunggu, kan?" teriak Kalan saat melihat Alkina sudah melangkah menjauh.

Alkina menghela nafasnya sebelum melambaikan tangannya ke arah Kalan agar segera menghampirinya.

Alkina menggandeng tangan Kalan setelah lelaki itu berdiri di sampingnya. Sebelum melangkahkan kakinya, Alkina kembali menoleh dan sudah tidak mendapati lelaki yang tadi tidak sengaja ia tabrak.

"Kenapa?" tanya Kalan yang membuat Alkina menggeleng pelan.

"Nggak, tadi aku cuman nggak sengaja nabrak orang."

Kalan mengangguk sebelum mengantar sang istri menuju kelasnya.

Setelah sampai, Kalan mempersilahkan Alkina masuk terlebih dahulu.

"Kalan kamu nggak mau temenin aku?" Kalan menggeleng.

"Nggak dulu, gue ada urusan bentar."

•••

Kalan melangkah dengan tegas menuju rooftop di mana sudah diisi oleh ke empat teman dan juga satu orang tambahan yang menjadi tamu spesial mereka hari ini.

Bugh

Kalan memberikan bogeman mentah pada pipi tirus milik lelaki yang berlutut di depannya.

"Gue udah bilang jangan pernah nunjukin muka lo di depan istri gue," ucap Kalan dengan keras yang membuat Nichol memejamkan matanya.

"Gue. Gue pengen Alkina." Nichol tetap mengucapkan kalimat yang sangat ingin ia ucapkan.

"Gue pengen ngobrol bentar doang."

Kalan menggeleng. "Lo nggak berhak ngobrol bareng istri gue."

"Lo bisa berhenti ngomong istri-istri, nggak? Kayak anak alay."

"Diem lo!" bentak Kalan karena tak menerima dikatai alay oleh lelaki pecinta istri orang itu.

"Kenapa gue nggak bisa ngobrol sama istri lo?! Sedangkan teman-teman lo yang lain bisa."

"Nah itu! Nah itu lo tau jawabannya. Karena LO BUKAN TEMEN GUE."

"Gue cuman pengen mastiin sesuatu."

"Alasan yang sama waktu lo mau rebut cewe itu. Dulu lo bilang dia sepupu lo, kan?"

"Sekarang apa lagi alasan lo? Dia adik lo yang hilang sejak masih bayi? Iyya? Basi banget, ini dunia nyata." sindir Kalan sambil melipat tangannya di depan dada, lalu menatap rendah ke arah Nichol yang menatapnya.

"Lo tanya aja sama dia, dia kenal Nicholas Maheswara, nggak?" Kalan terdiam dengan pikirannya sendiri, begitu pun dengan teman temannya yang lain. Setelah melihat ada cela untuk lari, Nichol segera melepas pegangan Alian di kerah bajunya lalu lompat dari rooftop membuat anggota Ouranos itu terkejut.

"Sial!" kesal Radit sebelum berlari mengejar Nichol.

Kalan mendudukkan tubuhnya sebelum menoleh ke arah Alian yang tampak bingung dengan pikirannya.

"Kira-kira Alkina kenal nggak sama Nichol?" tanya Alian pada Kalan. Kalan hanya menghela nafasnya sebelum melangkah menuju kelasnya, dan diikuti ketiga temannya yang lain.

Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang