35

56.9K 4.4K 223
                                    

Dia adalah gadis yang memiliki wajah sama persis dengannya.

•••

Follow ig @andivanavarira yaa guyss
Bakal ada spoiler cerita baru setelah PH tamat.

Alkina melangkah dengan pelan menatap dengan tatapan tak terbaca.

Menyentuh dengan pelan lengah kurus gadis itu, sebelum kembali menarik tangannya.

"Mika. Namanya Mikaila," ucap seseorang yang membuat Alkina segera menoleh dengan raut wajah terkejut.

"Kamu?!"

"Iya, gue Nichol."

Alkina kembali menatap ke arah gadis itu, sebelum melangkah menjauh dan berjalan menuju pintu.

"Dia kecelakaan dua tahun yang lalu."

Alkina menghentikan langkahnya namun tidak memutar tubuhnya, ia membiarkan Nichol untuk melanjutkan kalimatnya.

"Kecelakaan tragis yang buat dia koma sampai sekarang."

"Bukan urusan aku." Alkina kembali melangkahkan kakinya hingga berada di ambang pintu putih itu.

"Mama kandung lo."

"Lo mau tau siapa?"

Alkina meremas keras gagang pintu, tak lupa pula wajahnya kini memerah karena pertanyaan yang dilontarkan Nichol. Ia ingin mengatakan sudah tidak peduli dengan keberadaan wanita yang melahirkannya, namun ada rasa penasaran akan alasan wanita itu menitipnya di panti asuhan sedari ia masih bayi.

"Depresi. Dan sekarang di rawat di rumah sakit jiwa."

Alkina memejamkan matanya sebelum mengangguk sebagai tanda mengerti.

"Semoga cepat sembuh," ucapnya sebelum membuka pintu dan melangkah menjauh meninggalkan Nichol yang masih setia berdiri di belakangnya.

Alkina dengan langkah terburu-buru membuka pintu ruang inap Alian sebelum memeluk sang suami dengan erat.

"Pulang," lirih Alkina sambil menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami.

"Kenapa? Ada yang gangguin?" tanya Kalan sambil mengelus punggung kecil sang istri yang kini mulai terisak pelan.

"Antar aja, Lan. Kasian."

Kalan mengangguk sebelum menggandeng sang istri keluar dari ruang inap, dan melangkah menuju parkiran.

"Sayang, lo baik-baik aja?" pertanyaan Kalan sontak membuat Alkina semakin histeris dengan air mata yang tidak henti-hentinya mengalir di pipi mulusnya.

"Mau pulang!" pekiknya keras sebelum memunggungi sang suami.

Kalan yang tak ingin membuat sang istri semakin kesal, ia segera menjalankan mobilnya namun sesekali tetap melirik ke arah sang istri.

Setelah sampai di rumah, Alkina segera melangkahkan kakinya menuju kamar, lalu menguncinya. Meninggalkan Kalan yang masih setia berdiri di depan pintu mobil dengan wajah bingung dan pandangan tak terbaca.

Setelah menghela nafasnya. Kalan melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga yang memperlihatkan Nora yang juga terisak pelan dengan mata yang tertuju ke arah layar besar yang tak jauh dari tempat Nora duduk.

"Anak alay," sindir Kalan sebelum melangkah menjauh meninggalkan Nora yang kini menatap tajam ke arah adiknya itu.

"Alkina?" panggilan Kalan lagi-lagi kembali tidak dihiraukan oleh sang istri. Hingga beberapa menit kemudian. Alkina keluar dari kamar dengan mata yang memerah dengan wajah pucat.

Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang