27

60K 5.4K 197
                                    

"Otak lo tuh yang kotor."

•••

Dengan mata merah, Alkina membuka pintu mobil Kalan dengan pelan, lalu disusul oleh Kalan yang membawa tas kecil Alkina di tangan kirinya.

"Tuh! Belum masuk, kan?" Kalan menghampiri Alkina yang berdiri di depan mobil.

Alkina menoleh. "Tapi kan tetep aja telat!"

Kalan hanya mengangguk pasrah sebelum mengikuti langkah cepat sang istri yang terlihat tergesa-gesa padahal masih ada beberapa menit sebelum ujian dimulai.

Alkina mendudukkan bokongnya di kursinya, diikuti Kalan yang duduk di sampingnya.

"Kamu ngapain ikut duduk? Sana ke kelas kamu!"

Kalan menoleh ke arah Alkina sebelum menggeleng. "Ada Sita."

Alkina menoleh pada gadis yang dimaksud Kalan. Gadis itu tampak pucat dan tidak pernah mengangkat kepalanya saat Kalan memasuki kelas. Bahkan vidio Kalan yang menjambak rambut Sita cukup menarik perhatian di media sosial.

"Kamu pikir dia masih berani gangguin aku setelah apa yang kamu lakuin?"

"Gue cuman nggak mau lo pura-pura pingsan lagi."

Alkina cemberut sebelum menumpukkan kepalanya di atas meja. Menunggu bel berbunyi sedikit melelahkan, apalagi melihat Kalan juga sibuk dengan gamenya.

Alkina menggebrak meja setelah mendengar bel berbunyi nyaring. "Sana pergi!"

Kalan mengacak rambut Alkina asal sebelum melangkah pergi menuju ruangannya.

Alkina mulai menyiapkan diri, karena berhubung kemarin ia tidak fokus belajar karena masalahnya dengan Kalan. Hah! Entah berapa nilai yang ia dapatkan hari ini.

Alkina mengerjakan soal dengan tenang sesekali menatap kesekeliling untuk mengamati penggerakan teman-temannya. Hah! Ternyata sama seperti kemarin.

Setelah selesai, Alkina lebih dulu keluar dan melangkah menuju kelas sang kekasih. Namun, langkahnya terhenti saat matanya melihat sosok misterius tak jauh dari tempatnya berdiri.

Alkina memutar tubuhnya sebelum melangkah menuju rooftop sekolah lalu mengunci pintu dengan perasaan takut.

"Sayang?"

Akhh!

Teriak Alkina saat merasakan seseorang menepuk pelan bahunya.

"Hei! Gue suami lo!" panik Kalan saat mendengar teriakan Alkina.

"Ka—Kalan! Huh! Kalan, di luar," ucap Alkina meremas seragam sekolah bagian dada milik Kalan.

"Kenapa? Ada yang gangguin lo? Sita?"

Alkina menggeleng sebelum melangkah menuju sofa lalu mendudukkan tubuhnya di sana.

Alkina meremas perutnya, saat merasa perih di bagian sana, mungkin karena lari menaiki tangga sehingga membuat kandungannya sedikit terguncang.

"Lo mau pura-pura lagi, supaya gue nggak ngebalas orang yang gangguin lo?" Kalan melipat tangannya di depan dada, dengan mata yang menyorot tegas ke arah Alkina yang masih meringis karena rasa sakit itu.

Kalan yang merasa ada yang aneh, segera mendudukkan tubuhnya di lantai lalu meremas pelan tangan Alkina.

"Ini beneran?" Mendengar pertanyaan Kalan membuat Alkina mengangguk, lalu menarik tangan Kalan untuk mengelus perutnya dengan lembut.

Possessive HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang