"Ikut."
•••
Kalan menatap Alkina yang kini sedang duduk di salah satu halte bus sambil meminum jus yang tadi ia beli di restoran.
"Udah? Ayo!" ajak Kalan yang dibalas gelengan dari Alkina.
"Bentar ya? Aku habisin dulu," ucap Alkina sambil mengangkat jusnya lalu tersenyum.
"Alkina gue lagi ada urusan penting!" kesal Kalan saat melihat jam kini sudah menunjuk pukul sebelas malam, dalam artian beberapa menit lagi acara balapan liarnya akan dimulai.
"Ish! Aku juga penting, kan?"
"Iya, tapi lo jangan nyusahin gini dong, gue lagi ada urusan!"
Alkina menegakkan tubuhnya, lalu melangkah menjauh dari Kalan.
Kalan yang melihat Alkina berjalan menjauh darinya, segera menyusul wanita itu.
"Mau ke mana?"
"Pulang," ketus Alkina sambil menepis tangan Kalan yang menahan tangannya.
"Gue anter!"
"Gak, kamu urus aja urusan penting kamu! Jangan sentuh aku!" teriak Alkina keras yang membuat Kalan mengeram sebelum menarik wanita itu naik ke atas motor.
"Lo mau ikut, kan? Ayo ikut!" ucap Kalan
Alkina dengan senang hati memeluk erat pinggang sang suami yang sibuk merafalkan kata-kata kotor di kepalanya.
Setelah sampai di arena balap, Alkina dikagetkan dengan banyaknya orang di arena itu. Laki-laki yang menggunakan pakaian yang dominan berwarna hitam, sedangkan perempuan menggunakan pakaian seksi yang memperlihatkan lekuk tubuhnya.
Alkina menoleh pada dirinya. Saat ini, ia menggunakan piyama tidur bermotif hello kitty berwarna putih pink, yang membuatnya tampak menggemaskan sekaligus aneh dibandingkan yang lain.
"Turun dulu." tegur Kalan setelah menyadari Alkina masih setia duduk di atas motor meskipun sudah sampai di tujuan.
Alkina segera turun dari motor lalu menggandeng Kalan menuju anggota Ouranos yang berkumpul sedari tadi menunggu kedatangan sang ketua.
Kalan mempersilahkan Alkina duduk di tempatnya sedangkan lelaki itu memilih untuk berdiri di belakang sang istri yang sibuk menatap sekeliling.
"Alkina?" panggil Alian setelah menyadari istri Kalan itu sibuk menatap gerombolan lelaki dengan wajah tampan seperti keturunan orang luar negeri.
Alkina menoleh. "Hm." Alian menunjuk ke arah Kalan yang sedari tadi menatapnya dengan tajam.
Alkina tersenyum manis, sebelum menarik tangan Kalan untuk berdiri di depannya.
Sesekali wanita itu mencuri pandang pada kumpulan wanita yang terus saja melirik ke arah Kalan mau pun anggota Ouranos lain.
"Alian lo nggak gabung ke temen-temen lo?" ledek Radit sambil melirik ke arah kumpulan wanita yang sedari tadi menatap menggoda ke arahnya.
Alian menoleh sebelum menggeleng. "Sorry, ada hati yang harus gue jaga."
"Alah, semenjak ketemu Naira lo sok-sok alim, gak cocok ama muka busuk lo!"
"Enak aja muka busuk! Gue gampar tau rasa lo!" kesal Alian pada Radit yang terus saja mengganggu aksi memperbaiki dirinya.
Kalan menatap dua manusia yang sibuk beradu mulut di samping Alkina sebelum menarik wanita itu berdiri dan duduk di tempatnya.
"Cape gue berdiri, gantian." ucap Kalan sambil menyandarkan punggungnya. Lalu menatap ke arah Alkina yang kini menatapnya. Kalan tertawa saat melihat gambaran salah satu tokoh kartun di baju yang digunakan Alkina. Tidak aneh, tapi terlihat menggemaskan jika ia menggunakannya di kamar. Tapi menggunakannya di arena balap seperti ini membuat Alkina tampak seperti wanita kesasar.
![](https://img.wattpad.com/cover/282245864-288-k836413.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Husband
RomanceAlkina mendekati gerombolan anak yang sedang bersantai di rooftop sekolah. Tentu saja kedatangan Alkina sukses mencuri perhatian. "Kalan?" Kalan membuang rokoknya setelah mendengar sapaan dari gadis yang selama ini sudah ia klaim sebagai kekasihnya...