Janjimu Sudah Selesai Ya Zaujati. [TAMAT]

SHOHAN-2

Follow Instagram
@anak_klepon
@shofia_alhasan
@farhan.abdullah22

✨✨✨

"Farhan Abi mu nelpon katanya suruh jangan pulang karna di Jogja hujan deras takutnya kenapa Napa nanti" ucap ummah Zainab pada Farhan yg sedang duduk dan menikmati teh buatan ummah Zainab.

"Nggih ummah" jawab Farhan dengan senyumnya.

"Ummah Saidah itu sebenarnya siapa?" Tanya Farhan dengan pelan.

"Kaka angkat Aini..." Jawab ummah sembari tersenyum pada Farhan.

"Tapi ummah dia sangat mirip sekali dengan Shofia" ucap Farhan lagi yg membuat ummah sedikit sedih.

'maaf kan kita semua ya nak' batin ummah.

"Suatu saat kamu akan mengetahui semua nya, ayo istirahat dikamar nya Meira" ajak ummah yg berdiri dan berjalan menuju tangga.

"Farhan pengen di kamarnya Shofia ummah" ucap Farhan yg membuat langkah ummah berhenti.

Ummah bingung harus menjawab apa, karna kamar Shofia sedang ditempati Saidah dan pasti Saidah akan menolaknya, jika Farhan disana.

"Kamar Shofia sekarang jadi kamarnya Saidah" jawab ummah menghadap Farhan.

"Tapi ummah Farhan rindu"

Perlahan air mata Farhan berjatuhan dan membasahi pipinya, ummah mengusap pundak Farhan dan menyuruh Farhan untuk tidur di kamar Meira saja.

"Sudah... Jangan nangis terus, Saidah bisa marah nanti kalo ada yg nempatin kamarnya selain dirinya sendiri" ucap ummah Zainab sembari mengusap air mata Farhan.

Farhan mengangguk dan mengikuti langkah ummah yg menuju ke kamar Meira.

Ketika Farhan masuk, Farhan langsung merebahkan tubuhnya ke kasur dan menatap kosong langit langit kamar.

"Apakah Shofia masih hidup?" Tanya Farhan yg masih dengan derai air mata.

"Tapi... Saya rindu ya Allah" Farhan semakin menangis dan meremas rambutnya kuat.

Farhan mengambil ponselnya didalam kantong jas nya, terdapat Zayn yg menelpon dirinya dari tadi.

"Assalamu'alaikum..."

"Waalaikumsalam"

"Abuya sehat?"

"Alhamdulillah sehat..."

"Tumben lemes Buya"

"Ga papa kok"

"Buya pasti habis nangis"

"Engga kok buya ga nangis"

"Ish Buya bohong dosa loh"

"Iya iya Buya nangis..."

"Kenapa nangis?"