SHOHAN-20

1.1K 103 0
                                    

SHOHAN-20
Follow instagram

@anak_klepon
@shofia_alhasan
@farhan.abdullah22
@jain.alhasan
@aliza_abelia

~♥~

"ummah... Buyaa... Mei mei ain uyu yah ama acan ucen" pamit meira pada shofia dan farhan yg sedang duduk menonton televisi.

"iya sayang... Jangan nakal yah" peringat shofia mencium pipi anaknya itu.

Meira mencium tangan dan telapak tangam farhan dan shofia, meira keluar dari kamar dan langsung bermain dengam hasan husein.

"sayang... Boleh ga ceritain apa masalah yg sebenarnya terjadi sama kamu sampe kamu harus tinggalin aa' " pinta farhan memutar tubuh nya menghadap shofia.

"boleh kok... "

Farhan tersenyum kecil dan mencari posisi yg nyaman untuk mendengarkan penjelasan shofia yg sudah sangat ia nanti.

"aqila kasih aa' surat kan? " tanya shofia yg langsung diangguki farhan.

Flashback on

Abuya sholeh dan zayn sedang duduk bersama di suatu ruangan, mereka menemani shofia yg sudah dinyatakan meninggal itu.

Zayn masih terus meneteskan air mata nya, abuya hanya bisa menenangkan zayn. Zayn tidak bisa menghentikan isakan tangisnya.

Tiba tiba aliza, umi ais, ummah zainab, abi furqon, aqila dan juga zaki masuk ke dalam ruangan tempat dimana shofia terbaring lemas dan sudah tak bernyawa.

"bagaimana keadaan buya?? " tanya zayn pada aliza yg duduk disebelahnya.

"buya bersama mbak aisya, buya masih sangat lemas" jawab aliza yg membuat zayn semakin frustasi.

"mbak liza! Tangan ummah gerak! " ucap aqila yg membuat aliza kaget.

Aliza menghampiri aqila yg berdiru disebelah shofia, benar saja jari shofia bergerak sendiri.

"ummah... " lirih aliza mengusap kepala shofia.

Perlahan shofia sedikit membuka matanya, "aqila panggil dokter sekarang juga!" suruh aliza yg langsung diangguki aqila.

Aqila kembali bersama dokter yg merawat shofia dari awal, dokter itu memeriksa shofia kembali.

"ibu shofia kembali diberi nyawa oleh sang maha kuasa, untuk mempertahankannya ibu shofia membutuhkan donor darah lagi dan operasi untuk otak ibu shofia" jelas dokter itu.

"biar saya yg memberikan mendonorkan darah untuk ibu saya" ucap zayn yg langsung diangguki dokter fatimah.

"silahkan lakukan apa saja, asalkan anak saya selamat" ucap abi furqon yg sudah sangat lemas.

Dokter itu mengangguk dan langsung keluar bersama zayn, tak lama kemudian para suster membawa shofia keluar.

Umi dan ummah hanya bisa berdoa meminta kelancaran untuk operasi kedua shofia, entah apa yg Allah rencanakan untuk shofia.

Semuanya keluar dan duduk di kursi depan ruangan shofia, mereka semua menunggu dokter, zayn dan abuya keluar dari ruangan shofia.

Didalam abuya sholeh dan zayn duduk disebelah shofia yg terbaring lemas, sedangkan dokter fatimah sedang mengecek infus shofia.

"dok bagaimana maksud anda?? " tanya zayn yg masih bingung dengan perkataan dokter fatimah tadi.

"huft... Biar saya jelaskan sekali lagi... Ibu shofia mengalami pendarahan, kepala ibu shofia juga terbentur sangat keras"

"itulah sebabnya ibu shofia membutuhkan banyak donor darah, benturan tadi membuat seluruh ingatan ibu shofia menghilang"

Zayn terdiam ketika mendengar penjelasan dokter fatimah, "apa dok kehilangan ingatan... " lirih zayn menatap dokter fatimah sebentar.

"iya jadi, ade harus bersabar yah. Ibu shofia bisa mengikuti terapi atau pengobatan apapun karna ingatan ibu shofia tidak hilang permanen dan bisa kembali lagi"

Dokter fatimah pamit dan keluar dari ruangan, zayn mengusap wajah nya frustasi. Entah bagaimana perasaan farhan ketika mendengar kabar ini.

Perlahan shofia membuka matanya, shofia tidak melirik zayn sama sekalu dan hanya menatap abuya furqon.

Hati zayn sangat sakit ketika melihat itu, seketika zayn keluar dan meninggalkan abuya didalam bersama shofia.

Semuanya berkumpul didepan ruangan shofia, abuya menjelaskan apa yg sedang dialami shofia kali ini.

"jadi, kita harus merahasiakan ini dari farhan? " tanya abi furqon pada abuya sholeh sahabat nya sekaligus besan nya.

"iya, jika kita memberitahu ini farhan akan semakin sakit hati karna shofia tak akan mengenal farham dan akan menjauhi farhan nanti nya" jawab abuya sholeh yg membuat abi furqon semakin sedih.

"yasudah kalau begitu, saya pasrahkan saja sama kamu, masalah farhan biar saya yg akan mengurusnya sendiri" putus abi furqon yg langsung diangguki semuanya.

Abuya mengubah seluruh kepribadian shofia, untuk mengisi ingatan barunya. Abuya memberitahu jika nama shofia itu adalah saidah.

Shofia hanya bisa mengenal mertuanya dan orang tuanya, juga adiknya. Shofia juga hanya mengingat satu anaknya yaitu meira.

Shofia juga menganggap jika dirinya sudah tak mempunyai suami dan menganggap suaminya sudah meninggal.

Selama dimalang shofia melakukan pengobatan bersama kaka sepupunya yg kebetulan juga menjadi dokter.

Flashback off

"sakit banget yah, kamu anggap aa' udah meninggal" ucap farhan sedikit sedih.

"aa' kan waktu itu shofia masih ga inget apa apa" shofia mengusap pipi suaminya itu.

"tapi sedihhh" rengek farhan memajukan bibir bawahnya.

Shofia naik ke pangkuan farhan dan memeluk farhan dengan erat. "aa' sekarang sudah sangat tersimpan diotak shofi apalagi di hati shofi" ucap shofia yg membuat farhan salting sendiri.

Farhan menangguk dan mengeratkan pelukannya, farhan sangat merindukan pelukan hangat dari shofia.

"laysa fii qalbi ilaa anta" ucap shofia sembari mengusap kepala farhan.

"tak akan pernah hilang dari hatiku" balas farhan melepas pelukannya dan mencium bibir pink shofia.

~♥~

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat di part ini semoga kalian suka dan terima kasih sudah vote dan baca!!

Janjimu Sudah Selesai Ya Zaujati. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang