SHOHAN-5

1K 110 0
                                    

Follow instagram
@anak_klepon
@shofia_alhasan
@farhan.abdullah22

❤❤❤

"aku akan mencintai dirinya? Sepertinya tidak, mungkin hanya sebatas khayalan"
-Muhammad Farhan Abdullah-

Setelah sampai di pondok alias rumah saidah dan sekaligus rumah farhan, keduanya turun dari mobil dan tak lupa dengan surban yg selalu menjadi pembatas diantara mereka berdua.

Ketika sampai didalam tidak ada satu orang pun, farhan menarik surbannya yg membuat ujung surban yg dipegang saidah terlepas.

Saidah menoleh ke belakang dan menatap heran farhan yg tiba tiba menarik surban nya.

"saya permisi dulu"

Saidah hanya bisa mengangguk dan masih sedikit heran dengan kelakuan farhan yg tiba tiba berubah.

Farhan langsung menaiki tangga dan masuk ke kamarnya yg lebih tepatnya tempat meira tidur disana.

Ketika masuk ke dalam terdapat meira yg sedang tidur di tempat tidurnya, meira sering sekali tidur di kamar saidah alias shofia.

Karna shofia sendiri masih ingat bahwa dirinya mempunyai seoranh bayi tapi tidak ingat bahwa dirinya mempunyai suami dan menganggap suami nya telah meninggal.

*uhhh nyesek nya sampe ubun ubun")

Farhan menutup pintu dengan pelan dan menaruh tas dan kunci mobil nya di atas meja televisi.

Farhan duduk dan menatap putri kecilnya yg sedang tidur itu, farhan berjalan dan menghampiri putrinya itu.

Farhan mengusap kepala bayi itu dan juga sesekali mencium pipi bayi kecil itu. Farhan menatap sedih meira yg baru lahir sudah tak mempunyai ibu.

Farhan kembali duduk dan menatap kosong lantai. Farhan perlahan menetes kan air mata nya dan berusaha tersenyum.

"saya bisa saja mencintai mu, namun itu hanya sebuah khayalan karna didalam hatiku masih ada shofia, wahai saidah" ujar farhan dengan pelan dan perlahan mengusap air matanya.

"meira cepet besar yah, maaf buya ga bisa bahagiain kamu..." gumam farhan menatap sendu anaknya.

Farhan beralih membaringkan tubuhnya dan membuka ponselnya, farhan menatap foto shofia yg tersenyum sangat manis.

"cantik... Balik yuk, aa' kangen loh sama kamu... Apa kamu ga kangen? Butuh bukti apa lagi sih kalo aa' cinta banget sama kamu?  Udah tau aa' cinta kenapa harus pergi? Semoga suatu hari nanti kita bisa kembali yah"

Tiba tiba pintu kamar terbuka dengan pelan dan terdapat aqila yg sedang membuka pintu tersebut.

Aqila menghampiri buya nya dan duduk disebelahnya, farhan bangun dari tidur nya dan ikut duduk disebelah putri cantiknya itu.

"nangis lagi yah buya? " tanya aqila menatap farhan.

"iya buya jujur, buya nangis" jawab farhan dengan pelan.

Aqila menghela nafas panjang, dirinya ingin memberitahu jika saidah itu adalah shofia tapi pasti farhan tak akan percaya akan hal itu.

"buya jangan kebanyakan nangis, aqila sedih loh kalo denger buya nangis" ucap aqila menatap sendu farhan.

"buya tak bisa nak... Bayangan ummah mu selalu terbayang dan suaranya selalu terdengar di telinga buya... Senyuman ummah mu selalu terbayang di mata buya"

Farhan berusaha untuk tidak meneskan air matanya dan berusaha tegar di depan anak anaknya itu.

"saidah yg selalu membuat buya ingat pada ummah mu" ujar farhan dengan senyum kecutnya.

"percayalah abuya... Akan ada sesuatu dan juga ada sesuatu rahasia besar yg akan terbongkar suatu hari nanti"

Farhan menatap putrinya itu heran, apa maksud dari perkataan putrinya itu dan juga mengapa putrinya itu seperti sangat merahasiakan sesuatu padanya.

"rahasia besar apa? " tanya farhan dengan heran yg langsung mendapat senyuman dari anaknya itu.

"tentang buya dan wanita yg bernama saidah itu" jawab aqila yg membuat farhan semakin bingung.

"apa hubungannya buya dengan saidah? " tanya farhan yg semakin bingung.

"buya saja yg tak tau... Buya saja sudah memiliki hubungan halal dengan dia, apakah abuya tidak ingat? "

"buya saja tak pernah menikah atau menjalani suatu hubungan dengan saidah, abuya hanya menikahi satu wanita yaitu shofia, ummah kamu" jawab farhan dengan tangguh.

"percayalah wahai abuya ku tercinta... Saidah wanita yg bernama saidah itu adalah istri buya dan dia adalah ummah Shofia" ucap aqila yg membuat farhan sedikit kaget.

"tidak mungkin" kekeh farhan yg menganggap perkataan putrinya itu hanyalah sebuah kebohongan.

"abuya lihatlah namanya saja sama dengan nama ummah, rupanya dan juga sikapnya masih sama dengan ummah yg aqila kenal"

"bagaimana pun buya tak akan percaya" balas farhan dengan sedikit kekehan kecil.

"aqila harap buya tak akan menyesal suatu hari nanti, jika buya tak cukup bukti silahkan tanya pada abang zayn dia juga tau semuanya terutama mbak aini" aqila langsung pergi meninggalkan farhan dan menutup pintu sedikit keras.

Sungguh aqila sangat kesal dan juga sesak di dalam hatinya, mengapa seorang suami bisa tak mengenali istrinya sendiri.

"bagaimana la? " tanya aini ketika melihat aqila keluar dari kamar farhan.

"buya tak percaya... " jawab aqila pelan sembari menggelengkan kepalanya pelan.

Aini memeluk aqila sangat erat dan mengusap punggung aqila, aqila menangis sejadi jadinya dipelukan aini.

Aqila tak tau harus bagaimana, ummah nya sendiri belum mengenali dirinya dan menganggap dirinya bukan siapa siapa.

Kini farhan tak percaya dengan ucapan aqila dan tetap pada ummahnya yg difonis sudah meninggal itu.

Dirinya ingin meminta tolong pada zayn kakaknya,  namun dirinya memikirkan sesuatu, dirinya tak ingin menambah beban pikiran bagi zayn.

Karna zayn sudah mulai ujian dan juga aliza istrinya juga sudah ingin melahirkan. Aqila harus bisa dan juga harus berusaha agar dirinya bisa mengembalikan kepercayaan farhan dan ingatan shofia.

😌😌😌

Semangat aqilaa...

Maaf bila ada typo dan ada kata kata yg kurang pas!

Janjimu Sudah Selesai Ya Zaujati. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang