SHOHAN-24

737 105 64
                                    

SHOHAN-24
Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan

~♥~

Pagi ini farhan tidak mengajar dan juga mengurus pekerjaan lainnya, karna farhan sedang sakit.

Sejak tadu subuh badan farhan tiba tiba panas, farhan juga tiba tiba menggigil. Shofia juga sudah mengompres farhan tapi panasnya belum juga turun.

Shofia sudah menyuruh farhan untuk meminum obat, tapi sama panas farhan belum juga menurun.

Kini shofia sedang duduk dikasur bersama farhan, shofia sedang menyuapi suami nya yg sedang sakit itu.

"udahhh.... " rengek farhan tak mau menerima suapan dari shofia.

"masih beberapa kali suapan loh sayang... " ucap shofia membujuk farhan untuk menerima suapannya.

"nda mauuu" balas farhan seperti anak kecil yg sedang merajuk.

"oh yaudah shofi tinggal" shofia berdiri dengan membawa satu mangkok bubur.

"ehhh jangan.... " rengek farhan menahan tangan shofia agar tidak pergi meninggalkannya.

"habisin buburnya dulu, kalo engga shofi tinggal beneran" ancam shofia duduk kembali didepan farhan.

"iyaa iyaaa" ucap farhan menerima suapan shofia.

Shofia tersenyum menang karna akhirnya bisa membuat suami nya itu mau mengikuti apa yg dirinya ucapkan.

Shofia harus extra sabar kali ini karna ketika farhan sakit, tingkat kemanjaannya berada dilevel langit diatas langit hingga ke angkasa.

Untuk masalah meira, meira sendiri sudah tidak terlalu merepotkan shofia. Meira sendiri sekarang sering bersama hasan dan husein.

Meira hanya menuruti kemauan shofia dan farhan, setelah itu dirinya akan kembali lagi bersama hasan husein.

Saking dekatnya mereka bertiga tak mau berpisah hingga pernah suatu hari husein menangis dan menggigit tangan zayn sampai berdarah karna melihat meira dibawa farhan pergi.

Shofia baru saja dari bawah untuk menaruh mangkok kosong yg beirisi bubur tadi, shofia segera ke atas takutnya farhan akan kembali merengek.

Ketika shofia tiba dikamarnya, terdapat farhan yg sedang menonton televisi. Shofia menghampiri farhan dan duduk disebelahnya.

Farhan yg melihat shofia duduk langsung membaringkan tubuhnya dan menjadikan paha shofia sebagai bantalan untuk kepalanya.

"elusshhh" rengek farhan dengan puppy eyesnya.

Shofia menghela nafas pelan, shofia mengelus kepala farhan dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"pengem cucu... " pinta farhan menatap shofia dan mengedipkan matanya lucu.

"shofi telpon zayn yah buat beliin" farhan mengangguk dan memindahkan kepala nya ke bantal.

Shofia mengambil ponselnya yg berada di nakas, shofia menelpon zayn untuk membelikan susu.

Shofia menaruh ponselnya dikasur dan menonton televisi, farhan yg melihat itu langsung mengerucutkan bibirnya.

"televisi mulu yg dipandang" cibir farhan pura pura tak mau melihat shofia.

Shofia tertawa kecil dan mengubah posisinya menjadi menghadap farhan yg sedang berbaring itu.

"mana cucu naa?? " tanya farhan seperti anak kecil.

"jen lagi beli sayangkuu" jawab shofia mencubit pelan pipi farhan.

Farhan tertawa kecil dan memegang tangan shofia, farhan merasakan sakit kepala dari tadi itu sebabnya farhan terus merengek pada shofia.

Shofia mengunyel ngunyel pipi farhan dengan jari telunjuknya, entah mengapa pipi farhan sangat lembut seperti punya bayi.

Shofia pamit pada farhan untuk pergi ke kamar mandi, farhan hanya mengangguk dan mengganti posisinya menjadi duduk.

"assalamualaikum "

"waalaikumsalam "

Zayn masuk ke dalam kamar farhan, zayn mencium tangan dan telapak tangan farhan. "kok panas abuya? " tanya zayn yg duduk di kasur farhan.

"buya sakit kepala " jawab farhan sediki lemas.

"kenapa ga panggil dokter?? " tanya zayn yg membuat farhan menatap malas dirinya.

"kan ummah kamu dokter ngapain panggil dokter lain" jawab farhan sedikit ketus.

"santai dong abuya... Jangan ma--"

"keluar! " potong farhan sedikit meninggikan suaranya.

Zayn langsung berlari keluar, zayn takut jika buyanya akan mengamuk padanya. Zayn takut kejadian beberapa hari yg lalu dimana farhan marah padanya gara gara file yg berisi model baju hilang semua.

Tak lama kemudian shofia keluar dari kamar mandi, "kenapa a' jen kok dimarahin??" tanya shofia duduk diatas kasur lebih tepatnya disebelah farhan.

"nda papa, jen aja yg ngeselin banget" jawab farhan mengambil kantong plastik yg berada didepannya.

Shofia hanya geleng geleng kepala dan ikut melihat isi kantong plastik itu, shofia terdiam karna zayn mmebelikan farhan susu kotak untuk anak kecil.

"eh kok... "

"yeyyy susu kotak lagiii" girang farhan langsung meminum susu kotak rasa coklat.

Shofia mengedipkan matanya dua kali, sepertinya zayn mengira meira yg meminta susu tapi sebenarnya adalah ayah dari meira.

Farhan sangat senang karna akhirnya dirinya meminum susu kotak lagi, terakhir dirinya meminum susu kotak saat masih dimesir dan belum mempunyai anak.

"ya allah jen.... Kenapa ummah bisa lupa sihh" gumam shofia terus memperhatikan farhan yg duduk sembari menonton televisi.
"nda kok kamu nda salah... Aa' seneng loh bisa minum susu lagi" ucap farhan yg mendengar gumaman shofia.

"tapi kan..."

"dari pada aa' minum khamr, emang kamu mau?? " tanya farhan menatap shofia sembari meminum susu nya.

"nda mau, tapi kalo sampe kamu minum shofi buang aa' ke sungai " ancam shofia yg membuat farhan menyengir.

"sungai apa?? Sungai surga yg sudah terisi oleh bidadari cantik seperti kamu?? "

Pipi shofia memanas, shofia menggigit bibir bawahnya agar senyum nya itu tidak terukir sekarang. Mengapa farhan membuat dirinya salting.

"jiaaakhhh pipinya merah" ucap farhan menarik kedua pipi shofia.

"itu salah aa', suruh siapa buat shofi salting" balas shofia mengalihkan pandangannya ke samping.

"yaudah aa' bikin nikmat nih yah" ucap farhan yg langsung membuka kancing baju shofia.

"eh aa', aa' lagi sakit loh" kaget shofia menahan tangan farhan.

"liat dada kamu aja aa' udah sehat" ucap farhan yg sudah membuka seluruh kancing baju shofia.

Shofia sudah bingung harus berbuat apa, sedangkan farhan berlari dan mengunci pintu. Farhan langsung mengangkat shofia untuk duduk dipangkuannya.

Farhan mendusel dusel di dada putih shofia, shofia yg merasa geli mencengkram bahu farhan. Farhan sepertinya kesurupan atau terkena racun dari susu tadi.

"aa' udah.... Aa' lagi sakit lohh harus istirahat, ga boleh main dulu"

"nda mauuu" tolak farhan yg langsung menghisap leher shofia.

Shofia hanya bisa pasrah dengan suaminya itu, shofia membiarkan farhan melakukan semua apa yg ia mau.

~♥~

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapar dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

Jangan lupa istighfar")

Janjimu Sudah Selesai Ya Zaujati. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang