SHOHAN-22

880 97 1
                                    

SHOHAN-22
Follow instagram

@anak_klepon
@shofia_alhasan
@farhan.abdullah22
@aliza_abelia
@jain.alhasan

Sesuai dengan perkataan shofia, setelah dari pondok Al-Fatah farhan langsung pulang dan mengajak anak, menantu, dan cucunya untuk jalan jalan ke pantai.

Zayn dan aliza membawa hasan dan husein, mereka membawa kendaraan sendiri. Zayn dan aliza sangat senang karna akhirnya bisa berkumpul bersama lagi.

Pada awalnya meira tidak ingin ikut, akan tetapi farhan mengatakan jika hasan husein juga ikut pergi ke pantai.

Meira memang sangat dekat dengan hasan husein, meira seperti tidak ingin jauh jauh dari dua tuyul kesangan zayn dan aliza itu.

Meira duduk dipangkuan shofia, meira sedang menonton upin ipin di ponsel ummahnya.

Sebenarnya shofia melarang meira untuk bermain ponsel, karna shofia tau sendiri bahayanya anak kecil terlalu banyak bermain ponsel.

Meira memegang ponsel hanya satu minggu sekali atau dua kali seminggu. Akan tetapi semenjak bermain bersama hasan husein, meira sudah tak mau melihat ponsel.

"ini ummahh, mei mei osyen" ucap meira memberikan ponsel shofia.

"sabar sayang bentar lagi nyampe kok" shofia tersenyum dan mengusap kepala meira yg tertutup hijab.

Shofia memang mengajarkan meira memakai kerudung saat kecil sama dengan aqila dulu, shofia juga sudah membiasakan meira untuk memakai gamis.

Meira akan menangis jika ummahnya tidak memakaikan dirinya kerudung saat ingin keluar, walaupun hanya ingin bermain dengan hasan dan husein.

Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai di pantai jogja yg sangat indah, farhan memarkir kan mobilnya begitu juga dengan zayn.

Mereka semua turun bersamaan, zayn memegang tangan hasan dan aliza memegang tangan husein.

Meira, hasan dan husein bermain pasir bersama, orang tua mereka sama kali tidak melarangnya.

Zayn dan aliza memilih untuk berfoto foto terlebih dahulu, jika farhan dan shofia mereka sedang duduk di pinggiran pantai sembari menikmati hembusan angin yg sangat menenangkan.

Aliza dan zayn bermain kejar kejaran di pinggiran pantai, farhan dan shofia yg melihat itu hanya geleng geleng kepala.

Diusia yg sangat muda zayn dan aliza sudah mempunyai keturunan, hanya hasan yg tak pernah mengganggu acara berduaan zayn dan aliza.

Hasan akan pergi keluar jika orang tuanya sedang berduaan, hasan akan duduk di sofa ruang tamu sembari memakan cemilan yg berada ditoples yg diletakkan dimeja ruang tamu.

Berbeda dengan husein, husein akan mengintip atau berpura pura tidur jika orang tuanya sedang berduaan.

Husein bisa dibilang sangat nakal, jika hasan sangat kalem dan cool. Akibat ketengilan husein terkadang jefri dan farhan pusing sendiri melihat tingkah husein.

Farhan memejamkan matanya dan menikmati angin sepoi sepoi yg sangat sejuk, shofia menatap langit biru yg sangat cerah.

"semoga kita masih bisa menikmati indahnya ciptaan Allah" ucap farhan yg masih memejamkan matanya.

"kenapa aa' bilang gitu?" tanya shofia beralih menatap farhan.

Farhan membuka matanya kembali dan menghela nafas panjang, "perasaan aa' selalu tak nyaman kali ini" jawab farhan yg membuat shofia bingung.

"maksudnya?? "

"perasaan aa' akhir akhir ini ga enak, aa' selaiu inget kematian. Ga tau kenapa aa' kaya sudah mau dipanggil sama Allah" jelas farhan yg membuat shofia terdiam.

"sebenarnya shofi juga ngerasa gitu" ucap shofia yg membuat farhan sedikit kaget.

"apa kita akan dipanggil Allah secara bersaman?" tanya farhan menatap sendu air laut.

"jika iya, siapa yg akan menjaga meira nantinya?? "

"masih ada anak anak kita yg lain, jika Allah benar benar memanggil kita secara bersamaan, kita hanya bisa pasrah" jawab farhan menatap shofia yg menatap langit biru yg cerah.

"astagfirullah husein... "

Farhan dan shofia langsung menoleh kebl arah hasan, husein dan meira berada. Terdapat husein yg muka nya sudah dipenuhi oleh pasir pantai.

Farhan dan shofia langsung menghampiri cucunya itu, zayn membersihkan muka husein yg sudah sangat cemong itu.

Meira dan hasan hanya tertawa, sedangkan aliza membersihkan baju husein yg juga kotor oleh pasir pantai.

"astaga husein... " farhan berdecak kagum sembari menggeleng geleng kan kepalanya.

"adi... Ucen ali asiy, eyus ucen atuh e awah" ucap hasan dengan lucu.

"ya allah nak, kok sampe jatuh sih... Mana cemong gini lagi" ucap zayn yg masih membersihkan pasir di pipi gembul husein.

"ena oyong angin abi... " balas husein yg membuat aliza dan zayn tertawa begitu juga dengan farhan dan shofia.

"tapi kalo dipikir pikir... Ada bener nya juga sih apa kata Husein " ucap zayn menyudahi kegiatannya itu.

Aliza mengajak meira untuk berjalan jalan dan meninggalkan zayn, zayn mengejar aliza yg sudah berjalan lumayan jauh.

"hasan husein yuk ikut umi sama abah" ajak shofia yg langsung diangguki hasan dan husein.

Shofia memegang tangan husein dan farhan memegang tangan husein yg sangat mungil, husein menghitung langkah kakinya dari tadi.

Sedangkan hasan mengayunkan tangan shofia, shofia hanya tersenyum kecil melihat cucunya itu sangat tampan dan juga lucu.

Sepertinya keimutan zayn sudah menurun ke anaknya, hasan berjalan sembari melihat orang orang yg berlalu lalang.

"umi... Iat uhh abi ama una ain ama mei mei" ucap hasan menunjuk zayn dan aliza yg sedang bermain dengan meira.

"udah ga papa hasan main sama umi dulu..." hasan mengangguk lucu dan terus mengayunkan tangan shofia.

"husein ngapain dihitung terus langkah kaki nya??" tanya farhan yg baru menyadari jika cucunya ini masih tetap menghitung langkah kakinya sendiri.

"eyu abaaah" jawab husein tersenyum sangat lebar dan menunjukkan giginya.

Dipikiran shofia dan farhan masih terngiang ngiang dengan perasaan mereka, apakah benar mereka berdua akan dipanggil sang maha kuasa??

Farhan dan shofia berdoa semoga itu hanya perasaan saja, dan masih diberi umur panjang.

Walau farhan ingin mati bersama shofia, tapi ini terlalu cepat bagi farhan dan shofia. Jika itu memang kenyataan mereka hanya bisa pasrah kepada sang maha kuasa.

Maaf bila ada typo atau ada kesalaham tertentu yg terdapat didalam part kali ini, semoga kalian suka dan terima kasih.

Janjimu Sudah Selesai Ya Zaujati. [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang