Janjimu Sudah Selesai Ya Zaujati. [TAMAT]

SHOHAN-28

SHOHAN-28
Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan

~♥~

Satu minggu sudah kematian abi furqon, kini keadaan sudah mulai tenang kembali walau umi ais masih sering menangis gara gara ingat kenangan indah dengan abi furqon.

Kini beberapa anggota keluarga Al-Faqir berkumpul diruang tamu termasuk syauqi yg akan menjadi anggota keluarga Al-Faqir juga.

Farhan duduk disofa tunggal, dimana sofa itu adalah tempat yg sering di duduki oleh abi furqon.

Shofia duduk bersama para anak juga menantunya. Shofia dan farhan sudah menyiapkan beberapa amplop yg didalamnya berisi lembaran kertas.

Lembaran itu adalah surat wasiat shofia dan farhan, sesuai dengan perkataan farhan jika dirinya dan shofia akan memberikan surat wasiat pada anak, cucu dan menantu mereka.

Farhan menerima amplop yg di berikan oleh shofia, di luar amplop itu sudah tertulis hari tanggal dan tahun. Disana juga tertulis si pemberi surat wasiat itu dan penerimanya.

"ini, untuk ali dan dhea" ucap farhan memberikan amplop tadi pada ali yg sedang duduk bersama dhea.

Ali menerimanya, ali sebenarnya sedih karna tiba tiba abangnya memberikan surat wasiat seperti ini seakan akan dirinya akan pergi selamanya.

Farhan msmberikan amplop tadi pada aliza dan zayn, mereka berdua mendapatkan satu amplop masing masing berbeda dengan ali dan dhea.

Aliza menatap nanar amplop yg diberikan farhan dan shofia, aliza berdoa dalan hatinya semoga tidak akan ada musibah lagi yg akan datang di hari esok dan seterusnya.

Hasan dan husein juga mendapatkan surat itu, akan tetapi shofia menyruh aliza yg menyimpan dan memberikan surat itu apda hasan dan husein jika sudah dewasa.

Meira juga mendapatkan nya, dan surat itu dititipkan kepada aqila. Syauqi juga mendapatkannya, sebenarnya syauqi sedikit tidak enak karna dirinya saja belum menjadi salah satu anggota keluarga disana.

"jangan dibuka sekarang, tapi buka setelah farhan sama shofia tiada" ucap farhan menunduk.

Dari tadi farhan memang tidak memasang ekspresi sama sekali, farhan terlihat sangat datar dan juga cuek hari ini.

Shofia yg menyadari hal itu, sedikit memberi farhan semangat dan juga memberi hiburan pada farhan.

Karna shofia tau pasti farhan masih sedih dengan kematian abi tercintanya, farhan juga sudah ingin menyusul abinya yg sudah berada di alam kubur itu.

♡

Disuatu tempat terdapat seseorang yg sedang duduk dikursi dengan kedua kaki nya yg diangkat ke atas meja.

Didepannya sudah ada beberapa orang suruhan dan kepercayaannya, semuanya sedang bersantai dan juga serius kali ini.

"informasi apa yg kamu dapatkan?? " tanya bos itu sembari menghisap rokoknya.

"mereka berdua akan pergi ke jember" jawab dari salah satu orang yg sedang duduk dibawah dan orang itu yg menjadi mata mata.

"kapan? "

"dua hari lagi"

"pokoknya dua hari lagi, gue pengen farhan dan shofia mati! " ucap bos yg sedang duduk dan tetap menghisap rokoknya.

"siap bos! Kita hanya tinggal menyusun rencana" ucap salah satu orang yg berambut hitam dan pakaian yg sangat terbuka.

"gue punya ide... "

"apaan bos?? "

"lo der sama lo sir, farhan sama shofia pasti lewat jalan perbatasan kota itu kan, nah kita tabrak aja mobilnya" ucap bos itu yg langsung membuang rokoknya ke sembarang arah.

"ah ide nya bagus banget bos! Gue juga tau platnomer sama mobil farhan gimana" timpal seorang laki laki yg memakai kaos berwarna hijau dan celana pendek berwarna kuning.

"pokoknya kalian harus bisa bunuh shofia dan farhan pada hari itu juga!!! GUE PENGEN BANGET MEREKA BERDUA MATI!!"  ucap bos itu yg diakhiri teriakan.

"lo udah rebut kebahagiaan gue han, lo emang guru alias gue, akan tetapi gue benci banget ama lo!! "

"lo udah bikin gue sengsara, sekarang adalah pembalasan gue han!! Bukan hanya lo tapi istri lo juga jadi korban"

"gue emang santri dan harusnya gue juga jadi gus, akan tetapi lo jadi penghalang bagi kehidupan gue! "

"GUE BENCI LO FARHAN!! " teriak bos itu langsung berdiri dan menendang meja tadi hingga terpental dan patah.

♡

Balik lagi dengan farhan dan shofia yg sudah duduk berduaan di balkon kamarnya, meira?? Ia sedang bermain dengan hasan husein juga aqila.

*orang tadi siapa thor?? Musuh farhan siapa thor?? Pikir sendiri.

"a'... Kita ga usah ke jember yah dua hari lagi" ucap shofia yg sedang duduk dipangkuan farhan.

"kenapa cantik?? " tanya farhan menangkup wajah cantik shofia.

"perasaan shofi ga nyaman a'... Kebih baik kita disini aja, bilang aja aa' lagi sibuk... " jawab shofia menatap penuh harapan pada suaminya.

"sayang... Aa' udah janji sama ustadz dan kyainya disana, masa aa' mengingkari janji aa'. Kyai disana udah kenal aa' lama loh... " ucap farhan mengelus pipi shofia.

"ya udah deh, ga papa" balas shofia langsung memeluk tubuh farhan dan menyenderkan kepalanya di dada bidang farhan.

Farhan mengelus rambut panjang shofia, farhan juga mencium kepala shofia yg sangat wangi dan juga membuat farhan candu.

Farhan tak menyangka jika dirinya akan menjadi pasangan hidup shofia, sejak masih SMP, farhan selalu menjaga hawa nafsu nya pada shofia.

Jujur dirinya sangat ingin menyentuh dan memacari shofia seperti dirinya pada wanita lain, namun farhan masih terus mengingat janjinya pada diri nya sendiri dan juga pada Allah.

Jihad atau perang yg paling susah adalah perang melawan hawa nafsu dari pada melawan orang kafir.

Jujur, jika kita mengikuti kemauan atau hawa nafsu kita, kita akan masuk ke arah yg salah.

Agar tidak terjadi sebaiknya kita memikirkan hawa nafsu kita terlebih dahulu sebelum mengikutinya.

Memang tak semuanya baik dan juga tak semuanya buruk, akan tetapi jika kita ingin melakukan sebuah tindakan kita harus memikirkannya dengan akal sehat terlebih dahulu.

Jika tidak bisa memikirkan nya sendiri kita bisa meniru cara Rasulullah yaitu bermusyawarah.

Mintalah pendapat dari orang tua, guru, teman, sahabat kita. Siapa tau dengan musyawarah itu kita mendapatkan jalan atau tindakan yg lebih baik dari pada tindakan awal yg akan kita kerjakan.

~♥~

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.