3. Pilihan Kakek, Pilihan bule

84 8 1
                                    

Sambil garuk-garuk kepala belakangnya dengan sikap frustasi, sebelum naik ke sadel, mulut Putri nyerocos, "Sial, aku hari ini sial... mimpi apa aku semalam, ketemu bule cabul kagak bisa naik sepeda gowes."

Edward Dante menatap wajah manis Putri, bibirnya mesem-mesem dan gesture tubuhnya terlihat santai seakan ia sudah nyaman bersama Putri yang galak itu, ditepuk-tepuk sadel depan, mengisyaratkan Putri segera memboncengnya sambil satu tangannya mendekap laptopnya, "Buruan genjot, calon my Niece. Aku pingin ketemu calon istriku."

Putri mendumel, tapi ia tidak berdaya menolak karena pria bermata biru adalah calon suami salah satu tantenya dan ia harus mengantarnya ke rumah kediaman Raden Mas Soewardi Hadiningrat, "Minggir dulu, Om bule cabul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri mendumel, tapi ia tidak berdaya menolak karena pria bermata biru adalah calon suami salah satu tantenya dan ia harus mengantarnya ke rumah kediaman Raden Mas Soewardi Hadiningrat, "Minggir dulu, Om bule cabul. Aku naik dulu, nih sepeda aku putar dulu."

Edward Dante mengiyakan dan turun dari sepeda, Putri memegang stang sepeda angin dan menaikan satu kaki disertai pantatnya duduk di sadel, lalu melakukan gerakan memutar sepeda ke arah jalan pulang, "Ayok, naik." katanya kemudian seraya mengerem sepeda itu, menoleh pada Edward Dante. Merasakan pria tampan itu duduk di jok belakangnya. Putri mulai membonceng Edward Dante, mengayuhkan kakinya sehingga sepeda angin itu melaju maju.

Puteri mengayuh dan mengeluh, "Om bule cabul, berat sekali kamu, ya." ujar gadis manis itu.

Sambil mendekap laptop, diam-diam Edward Dante nyengir tak karuan sambil merasakan tubuhnya dibonceng gadis yang lebih kecil darinya, "Hihihi, si Putri pasti pingsan kalo aku kerjain, aku sebetulnya bisa naik sepeda angin." pikir pria tampan itu, ia menjawab pertanyaan Putri dengan kalimat mesum, "Aku ringan kok, Put. Kalo makes lovenya aku posisi atas."

"Ughh, dasar Om bule mesum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ughh, dasar Om bule mesum." umpat Putri seketika, mulutnya nyerocos, kakinya terus mengayuh, tangannya memegang stang kemudi, pandangan matanya ke jalan, "Nasib-nasib, aku bakalan punya Paman mesum. Semoga Tante aku kuat hadapi kamu, Om."

Edward Dante tertawa kecil. Putri melewati jalan melihat jalanan yang pinggiran ada lapangan sangat besar di samping pematang sawah. Banyak orang berkerumun menonton sesuatu yang akan dimulai, di lapangan itu mulai terpasang komedi putar, dan aneka permainan pasar malam, serta tenda-tenda kios yang menjual aneka makanan, dan ada panggung hiburan.

Kaulah Segalanya Untukku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang