43. "Good My Wife."

43 4 0
                                    

Flashback on....

Setelah beberapa menit saat bus Transjakarta jatuh dengan bunyi dentuman badan bus jatuh ke kiri dan terdengar keras kaca bus pecah mengenai tubuh para penumpang, 'prankkk...' dan kursi menimpa tubuh penumpang termasuk Putri dan Bramantyo--tubuh Ricky terlindungi Putri tapi kaki Ricky tertimpa kursi hanya saja Ricky tak sadarkan diri,
Putri merasakan tubuhnya sakit dan kepalanya terasa nyeri akibat tubuhnya sempat terjungkal dari tempatnya duduk dan kepalanya membentur benda keras melebihi yang dialami bramantyo--ada suatu keajaiban bahwa benturan keras mengenai kepala Putri itu seharusnya Putri bisa saja pingsan atau malah koma tapi justru Putri tetap bisa sadar, sesaat ia bingung melihat kejadian di dalam bus yang cukup gelap, lampu bus ada yang pecah namun masih ada yang nyala, ia jadi ketakutan sambil mendengar suara Bramantyo memanggilnya, "Putri, kamu baik saja?"

' dan kursi menimpa tubuh penumpang termasuk Putri dan Bramantyo--tubuh Ricky terlindungi Putri tapi kaki Ricky tertimpa kursi hanya saja Ricky tak sadarkan diri,Putri merasakan tubuhnya sakit dan kepalanya terasa nyeri akibat tubuhnya sempat terj...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri belum menjawab panggilan Bramantyo itu, tapi masih mengedarkan pandangan ke sekelilingnya melihat ada bantuan yang berdatangan, lalu ia berusaha untuk bangun duduk karena mendengar rintihan pilu kesakitan dan kecemasan yang keluar dari seorang wanita yang berada di dekatnya, beruntung ia bergerak reflek tubuhnya menghindari pecahan kaca bus, ia mendengar lagi suara Bramantyo merintih perih karena merasakan ada serpihan kaca mengenai kulit tangannya. Sebelum bangun itu, Putri berusaha membuat posisi Ricky yang tak bergerak itu tetap nyaman, Putri tidak tahu kalo kedua kaki Ricky terkena besi tapi Pria tampan itu masih seperti tidur pulas, perhatian Putri tertuju menyamping sebelah kirinya karena ia mendengar suara rintihan kesakitan yang luar biasa dari seorang wanita, "Tolong.... aduhhh, perutku sakit...ahhh, tolong....tolong bayiku...."

Dengan bingung ketidakmengertian Putri menggeser-geser duduknya karena ia merasakan kakinya dan tangannya juga sakit karena benturan akibat bus terguling ke kiri, Putri mempertajam matanya untuk bisa melihat apa ada bayi di sekitar wanita itu, ia tidak mendengar tangisan bayi itu sambil berkata, tangan Putri berusaha meraih wanita itu, "Tante, mana bayi Tante, aku gak ngeliatnya."

Wanita yang berbaring telentang merintih kesakitan itu, menjawab terbata-bata, air matanya berlinang, menoleh pada Putri dengan cahaya seadanya, "Bayiku masih kukandung. Tolong selamatkan bayiku ini, meski aku mati."

"Apa masih didalam perut?" ujar Putri dalam hati, tergerak hatinya untuk memastikan sesuatu, lalu tangannya berpindah mencari area perut wanita itu, mengelus dan merasakan ada yang beda di bagian itu, lalu mendesis frustasi, "Ohhh, ternyata Tante ini hamil besar." lalu Putri mendengar panggilan suara Bramantyo yang memanggil namanya.

Flashback off....

Setelah menelpon Edward Dante, barulah Bramantyo sadar dan melihat ada beberapa penumpang yang sudah siuman dan mereka merintih kesakitan dibalik rasa kaget dan bingungnya, "Aduhh, apa yang terjadi denganku??" ujar mereka nyaris sama ucapannya, diantara mereka ada yang menangis dan ada yang tidak bergerak sama sekali karena terkena himpitan benda dan tubuh penumpang lain. Dengan jarak beberapa jengkal cukup jauh terpental dan posisi mereka berjauhan, tapi Bramantyo mendengar suara Putri yang sedang berusaha menenangkan wanita hamil itu, Putri berusaha menggerakkan anggota tubuhnya supaya bisa berdiri dan menolong wanita hamil itu, dan ia berhasil berdiri dan jongkok dengan susah payah dengan mulut berbicara pada wanita itu, "Tante tenanglah, sebentar lagi bantuan datang, simpan energi Tante." Putri terkejut melihat wanita hamil itu sudah pingsan, Putri jadi cemas dan takut, ia mencoba meraba leher wanita itu mencari nadi di leher itu--latihan sars yang baru ia dapat adalah CPR, pelatihnya mengatakan dalam keadaan genting pun, krunya tidak boleh panik, Putri menarik napas dan menghembuskannya dengan lega karena wanita itu masih bernapas, bersamaan itu berdatangan orang dan polisi yang turun tangan, Putri mendengar orang yang datang itu berteriak, "Pak polisi, sopir bus meninggal."

Kaulah Segalanya Untukku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang