Pertemuan mereka membuat mereka terlibat pernikahan yang tidak dihendaki Putri Wulandari, gadis manis tomboi, pencinta skateboard dan pendaki gunung. Putri menyukai seorang Lurah di desa kakeknya. Pernikahan atas pilihan kakek pria bule tampan ketur...
Selop pengantin yang dipegang Edward Dante masih dicengkram pria tampan itu saat itu memegang tangan dan pinggul Putri.
Putri berusaha bangun dari tubuh Edward Dante yang ia tubruk dan tindih dengan mengangkat tubuhnya yang menempel di dada Edward Dante, gadis manis itu berusaha menarik tangannya yang dipegang Edward Dante dengan kuat, "Aku gak akan lepasin kamu sebelum kamu ikut aku pulang ke kota, Put."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku gak mau." ujar Putri ketus, "Om cabul, lepasin!! Atau aku teriak manggil pacarku!!" Putri berusaha menarik terus tangannya dan tubuhnya yang dikunci oleh lingkaran tangan Edward Dante yang berada di pinggulnya, terjadi adu tarik dan mempertahankan dengan situasi sebetulnya Edward Dante tidak berkutik karena ia masih mengenakan bawahan jarik kain pengantin pria untuk melapisi celana panjang pengantin motif batik yang senada dengan warna jarik kain pengantin. Sewaktu naik sepeda onthel tadi, Edward Dante menyingsingkan kain jarik itu sehingga ia bisa mengayuh, begitu turun dari sepeda, ia sempat merapikan lagi jarik kain pengantinnya, ini karena kebiasaannya yang disiplin dan rapi.😊🤫
Dengan posisi masih di bawah dan kepala terangkat menatap wajah pengantin istrinya, Edward Dante menasehati istrinya itu dengan nada lembut namun tersirat penekanan ketegasan dari kalimat yang diucapkannya, "Puput, kamu istriku, kamu gak boleh pacaran lagi!"
"Cih!! Aku bukan istrimu!!" cibir Putri sinis, "Om gak bisa larang aku pacaran sama mas Reno!!" Putri menarik tangannya dan berusaha bergerak bangun, "Yeack!! Lepasinnn!!'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gak mau!!" jawab Edward Dante dengan nada suara santai, ia bertahan tidak mau lepaskan, menatap istrinya dengan mata birunya, pria tampan itu melihat bulu mata palsu pengantin menghiasi kedua mata istrinya, "Put, lupain Reno. Kita udah nikah."
"Nikah?? Kalian semua udah bohongi aku!! Aku benciii!!!" teriak Putri frustasi. Kedua matanya berkilat-kilat dan berusaha untuk tidak menangis. Teriakannya terdengar keras ke telinga sahabat-sahabatnya dan penonton. Sedari tadi yang berada di sekitar mereka melihat adegan itu tapi Ayu yang bisa membaca situasi dari cerita Putri dan apa yang ia lihat di ritual pernikahan itu, Ayu berbisik pada pacarnya untuk membantunya memberitahu pada orang-orang yang melihat kejadian yang sedang berlangsung saat ini. Pacar Ayu mengerti dan mereka berdua berbisik pada tiga belas sahabat mereka untuk menyebar memberitahu lewat bisikan, "Tolong, kalian jangan ikut campur, kita lihat aja. Ini pukulan terberat untuk Putri, tapi suaminya pasti bisa bujuk Putri." Paijo dan yang lainnya terkejut dan saling melempar pandang satu sama lain, membatin, "Putri, temanku ternyata udah nikah betulan sama Bule." Mereka memberi ruang waktu untuk mereka berdua. Ayu teringat pada Reno, Ayu mengajak pacarnya untuk mengalihkan perhatian Reno supaya tidak menghampiri Putri dulu, khawatir adu jotos bisa saja terjadi antara Reno dan Edward Dante merebutkan putri, apalagi Reno jago bela diri.