27. Kenikmatan (18++)

250 5 4
                                    

Merasakan celana hotpants dan celana dalam terlepas dari area organ intimnya, Putri melengos dari ciuman Edward Dante yang justru gerakan melengos itu ciuman Edward Dante mengenai telinga Putri, pria tampan itu menggigit lembut daun telinga Putri dan menjepit daun telinga dengan bibirnya yang kemudian ia hisap, Putri seketika mendesah dan bingung sekali sambil merasakan tubuhnya ditindih rapat oleh tubuh besar Edward Dante, "Ahhh, Omm cabul... ughmm, berhenti.." ujar Putri seraya melengguh dalam desahan, kini lubang lidah Edward Dante menjilati area telinga Putri sehingga Putri merasa geli dan menjadi merinding nikmat.

Edward Dante menyeringai mesum menatap istrinya yang juga sedang memandangnya, pria tampan bermata biru itu menghentikan gerakan lidahnya, "Aku akan berhenti kalo kamu izinkan aku meriksa memek kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edward Dante menyeringai mesum menatap istrinya yang juga sedang memandangnya, pria tampan bermata biru itu menghentikan gerakan lidahnya, "Aku akan berhenti kalo kamu izinkan aku meriksa memek kamu."

Putri kaget sekali mendengar ucapan Edward Dante, sontak Putri mendorong tubuh Edward Dante dengan gerakan kasar dan ada rasa takut di hati Putri yang pikirannya bahwa ia masih perawan. Tubuh Edward Dante tersentak akibat dorongan itu dan telentang, melihat ada gerakan Putri hendak memperbaiki posisinya supaya bisa turun dari ranjang setelah mendorong Edward Dante, dengan cepat itupula Edward Dante bangun dan menangkap tubuh Putri dari belakang, kedua tangan Edward Dante melingkari ketat dada Putri dan ia merasa lengannya menyentuh benda kenyal di dada Putri, "Put, mau kemana??"

"Mau ambil celanaku. Mau mandi." ujar Putri, "Dekat Om cabul, aku takut perawan aku raib."

Edward Dante menyeringai smirk dari arah belakang Putri. Ia memutar otaknya supaya dapat jatah dari istrinya di kamar pengantin ini, pria tampan itu mempererat pelukannya di belakang Putri yang duduk memunggunginya, meletakan kepalanya di bahu istrinya, "Jangan pergi dulu, Put. Gini-gini aku udah jadi suami kamu, Putri." kata Edward Dante.

" kata Edward Dante

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, terus..." ujar Putri mencibik, "Oh ya ampun Om cabul, bule kok suka peluk-peluk melulu ya."

Edward Dante meringis lucu, "Kamu sering peluk aku juga gak apa-apa kok, Put." kata pria tampan itu, "Apa kamu tau tugas istri apa, Put??"

"Taulah, minta duit ke suami, minta antar sama suami kalo istri mau pergi, minta bunga bank suami, minta ATM buat nongkrong bareng teman..." ujar Putri ngasal.

Kaulah Segalanya Untukku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang