38. Awal Perjuangan Cintaku

57 3 0
                                    

Flashback on....

Internasional Soekarno Hospital...

Area gedung rumah sakit itu, dari semalam sejak Perdana Mentri Nagoya mendapat kecelakaan, berita itu tersebar di media masa, pemburu berita dengan setia memberikan berita terkini kasus kecelakaan perdana menteri Nagoya dan menunggu konfirmasi dari Edward Dante yang belum mau memberikan keterangan apapun. Sementara itu, di ruang perawatan Perdana Mentri Nagoya seusai di operasi pertama, saat itu mendapat pengawasan dari Dokter Joe. Dokter dengan perawakan tinggi langsing dengan wajah tampan itu, bersama seorang suster, mereka berdua bekerja sama memantau kondisi perdana menteri Nagoya dan mereka mendapat pengawasan dari bodyguard Perdana Mentri Nagoya yang menunggu di depan pintu kaca ruang perawatan. Suster sedang memeriksa dan menempelkan alat pendeteksi suhu badan dan EKG, "Tekanan darahnya 90/60, tapi suhunya mencapai 38,9 Celcius."

"Bagaimana dengan urinenya?" tanya dokter Joe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana dengan urinenya?" tanya dokter Joe.

"Sekitar 10-15ml/jam." jawab suster itu sambil melihat lembar laporan yang dijepit di papan dada.

Di luar ruangan itu, pandangan mata bodyguard Perdana Mentri Nagoya teralih saat melihat sekilas mata, tiga orang pria dengan setelan jas kerja berjalan menuju area ruangan itu. Alis kening bodyguard itu mengerutkan kening melihat langkah-langkah tiga pria itu berjalan menghampiri ruang keperawatan di tempat itu, bersamaan dengan itu ponsel bodyguard itu berbunyi, terlihat keterkejutan dari raut wajahnya, yang menelponnya dari Presiden Jepang, seketika bodyguard itu menoleh ke arah tiga pria itu yang langkah mereka makin dekat ke arahnya, "📞Ya, aku udah melihatnya, Sir Abby." ujar bodyguard Perdana Mentri Nagoya dengan bahasa Jepang, ia mendengar ucapan presiden Jepang dan berkata, "📞Baik." pembicaraan mereka pun selesai.

Di dalam ruang perawatan pada menit yang sama, "Berikan dia propacetamol dan lakukan Rontgen dada." kata dokter Joe akhirnya, membuka masker yang menutupi mulut dan hidungnya, meneruskan bicaranya, "Periksa terus I.O dan suhunya, aku akan telpon Professor Edward."

"Baik, dokter Joe."

Setelah memberi perintah pada suster itu, dokter Joe bergegas membuka jubah berwarna biru dengan bahan tipis dan tembus pandang yang menyelubungi jas dokternya, memasukan jubah itu ke keranjang khusus jubah yang nantinya dicuci oleh OB rumah sakit, lalu dokter Joe menggeser pintu yang terbuat dari kaca itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaulah Segalanya Untukku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang