Internasional Soekarno Hospital...
Mobil Toyota Sienta melaju memasuki halaman rumah sakit tempat Edward Dante bekerja, dari jendela mobil yang masih melaju menuju tempat parkiran khusus, Putri menatap bangunan rumah sakit bertaraf internasional sambil melongo sekaligus merasakan tubuhnya merinding menatap bangunan mewah itu. Putri terkaget-kaget merasakan tepukan tangan Edward Dante yang duduk di sampingnya di jok penumpang. Gesture kaget Putri membuat Edward Dante sedikit mengerutkan keningnya, "Honey, kamu kenapa??"
"Aku merinding, mas Edward." ujar Putri polos, "Rumah sakit pasti nuansanya serem, banyak yang sakit macam-macam dan...Hmm, kematian..."
Edward Dante menggenggam tangan istrinya, "Iya, tapi kami sebagai dokter berusaha keras untuk nyembuhkan pasien. Bangunan ini bukanlah bangunan hotel. Kamu harus terbiasa di lingkup rumah sakit karena kamu istri dokter dan CEO rumah sakit ini." Edward Dante meletakan satu tangannya di bawah tangannya yang menggenggam tangan Putri, "Kalo kamu takut, kamu langsung masuk saja ke room aku. Suasananya gak serem kok, kamu bisa nonton tv sambil tiduran."
Putri mengiyakan sambil memandang wajah tampan Edward Dante. Mobil Toyota Sienta itu berhenti di Parkiran bertulis CEO area. Edward Dante membuka dan turun dari pintu mobil di sisi kiri dan Putri membuka dan turun dari pintu di sisi kanan karena kebetulan kedua sisi mobil itu masih kosong belum terisi parkiran mobil lain.
Suami istri itu berjalan menuju lift, tangan Putri tak lepas digandeng Edward Dante sambil menarik koper yang sudah diturunkan sopir. Sopir disuruh Edward Dante mengantarkan Putri ke kampusnya yang baru. Di lift yang berjalan naik, Edward Dante teringat sesuatu dan merogoh dompetnya dari saku celana jeans-nya, mengeluarkan sebuah kuitansi dari dompetnya, "Put, ini kwitansi berisi seragam, buku paket. Untuk pendaftaran hobby kamu kayaknya ada penyeleksian, Put. Kamu urus sendiri itu." kata Edward Dante seraya menyodorkan kwitansi itu pada istrinya.
Putri meraih kwitansi itu dan memasukan ke saku celana jeans-nya. "Om, aku gak beli sepeda ya...ya??" pinta Putri, menatap pria tampan itu, "Aku naik driver online aja. Atau beliin sepeda motor aja. Aku bisa nekat kok naik sepeda motor."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaulah Segalanya Untukku
RomancePertemuan mereka membuat mereka terlibat pernikahan yang tidak dihendaki Putri Wulandari, gadis manis tomboi, pencinta skateboard dan pendaki gunung. Putri menyukai seorang Lurah di desa kakeknya. Pernikahan atas pilihan kakek pria bule tampan ketur...