18. "Aku bedah underwear-mu, honey.." (18++)

127 7 11
                                    

Saat Putri membuka aplikasi room chat dan membaca tulisan di room chat dengan nama Bibik Asih, kedua mata Putri membelalak sekaligus hatinya bingung sekali, "Ngapain bibik Asih nge-WA aku dengan kata-kata mesum seperti ini?? Masa ini Bibik, sih?? Dia kan wanita tua, aku juga cewek." pikir Putri, "Apa ponsel bibikku dicuri orang lalu dia ngechat mesum seperti ini??" Sesaat Putri berpikir pendek ada keinginan menelpon tapi saat ini ia tidak bisa beranjak berdiri dan pergi meninggalkan rapat, lalu ia mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya;

##YEACK!!! Siapa kamu?? Pencuri ponsel Bibik aku, ya??!! KEMBALIIN!! DASAR CABUL!!👹GAK USAH GANGGU, KALO KAGAK MAU DITABOK MAS GONDRONGKU!!##👹👹

Putri melanjutkan lagi serius menyimak jalannya rapat itu dan memasukan ponsel ke tas ranselnya, sedangkan Edward Dante membaca pesan itu nyengir juga heran, "Siapa lagi mas Gondrong itu, Puput? Bukannya dia gak punya pacar?? Masa iya dalam hitungan hari si Puput cepat pindah hati setelah putus dari Reno?" pikir Edward Dante, sudut bibirnya membentuk seringai, jari jempolnya menari-nari mengetik pesan untuk istrinya dan mengirimkannya;

##Nona Puput, aku gak doyan ditabok cowok, ya 😌🥵 tapi aku mau kok pantatku yang bahenol ini ditabok halus sama nona Puput,😇 tapi aku pelorotin dulu ya g-string dan bra kamu...terus aku kenyot-kenyooott....##😚

Terdengar lagi bunyi notifikasi pesan yang berasal dari ponsel Putri, sejenak Hanif dan Riani melirik Putri sebelum mereka fokus lagi ke rapat, Putri meraih ponselnya lagi dan membacanya pesan itu, air mukanya merah merasa dilecehkan dengan kata-k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar lagi bunyi notifikasi pesan yang berasal dari ponsel Putri, sejenak Hanif dan Riani melirik Putri sebelum mereka fokus lagi ke rapat, Putri meraih ponselnya lagi dan membacanya pesan itu, air mukanya merah merasa dilecehkan dengan kata-kata itu. Ia langsung memblokir nomer ponsel kepala servant itu dan memasukan ponselnya lagi ke tas ranselnya. Edward Dante menunggu komentar istrinya dengan perasaan bingung, "Si Puput kok gak balas, ya. Mungkin sibuk rapatnya tapi tanda checklisnya biru, berarti dia baca." pikir Edward Dante, "Apa sebaiknya aku telpon via telpon rumah?? Eh gak gak, sebaiknya aku tunggu saja."

Edward Dante pun menunggu kedatangan istrinya di kamar Putri setelah mengembalikan ponsel kepala servant, pria tampan itu sempat mengirim pesan untuk istrinya, Edward Dante rebahan di ranjang bentuk Doraemon sambil nonton televisi karena CD koleksi Putri semuanya Doraemon, Spongebob. Sampai makan malam dan sholat isya, Edward Dante menunggu istrinya, kepala servant menduga kemungkinan Putri ada latihan skateboard. Jam sudah menunjukan pukul delapan malam, Edward Dante menunggu istrinya di ruang tamu sambil menonton televisi. Terdengar suara mobil memasuki halaman rumah, sontak Edward Dante berdiri dari tempat duduk sofanya, ia langsung bergegas menuju tirai jendela yang sudah ditutup servant, Edward Dante mendengar suara tawa pria dan wanita, pria tampan itu itu mengintip di balik korden itu, terkejut diantara yang datang itu adalah istrinya, ia mengenalinya dengan jelas karena lampu jalanan dan teras rumah sangat terang hanya lampu ruang tamu, Edward Dante memilih menekan saklar dengan lampu redup di ruang tamu, dari tempat persembunyiannya, Edward Dante menatap posesif ke arah istrinya dan ia merasa aneh melihat gerakan tangan istrinya memijat kepala, dan di sebelahnya itu ada pemuda berambut gondrong yang berusaha merangkul Putri tapi Putri tertawa sambil menepiskan rangkulan itu, selain itu Edward Dante melihat ada empat gadis dan dua pria bersama mereka, langkah orang-orang yang di luar itu makin mendekat dan bersiap membuka pintu rumah. Bergegas Edward Dante berlari cepat meninggalkan ruang tamu, melewati juga ruang keluarga yang seberangnya adalah dapur, Edward Dante mempercepat langkah menaiki satu demi satu anak tangga dan masuk ke kamar. Satu menit, Edward Dante tunggu sambil merebahkan tubuh di ranjang, dua menit...lima menit, Edward Dante menunggu di kamar itu, namun Putri tidak masuk ke kamar, pria tampan itu jadi penasaran dan keluar dari kamar itu, ia memutuskan keluar dari kamar untuk memeriksa, dari anak tangga, pria tampan itu mengintip sambil mendengar suara canda tawa Putri bersama teman-temannya di ruang keluarga, Edward Dante jadi kecewa dan merasa tidak percaya diri untuk menemui Putri dan teman-temannya yang masih muda semua.😔 Lalu Edward Dante memutuskan masuk lagi ke kamar Putri, merebahkan tubuhnya telentang di ranjang Putri.

Kaulah Segalanya Untukku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang