Bandara Soetta Jakarta...
Pesawat Lion air tujuan Solo-Jakarta mendarat ke landasan pacu bandara Soetta pukul setengah sepuluh malam, bersama penumpang lain, Edward Dante dan istrinya berjalan meninggalkan badan pesawat dan memasuki garbarata yaitu jembatan berdinding dan beratap yang menghubungkan ke ruang tunggu pesawat ke pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang keluar masuk pesawat tanpa melihat landasan pacu lagi.
Sambil berjalan santai, Putri asyik melihat suasana malam di bandara itu sementara Edward Dante menelpon Janis Danner dengan berkomunikasi bahasa Italia sambil menggandeng tangan Putri, terlihat oleh Putri di sisi kirinya, dari kaca ruang tunggu, pesawat-pesawat terbang tertimpa cahaya lampu dari landasan pacu dengan langit yang gelap.
Edward Dante memegang ponselnya setelah menelpon Janis Danner, menoleh pada istrinya yang ia gandeng tangannya, "Ayok, Put. Jalannya dicepatin sedikit. Kita ambil barang ke tempat pengambilan bagasi bandara."
Putri mengerucutkan bibirnya, ia ingin jalan santai karena ia masih ingin lihat lebih jauh apa saja yang ada di bandara Soetta itu yang terkenal di seluruh dunia, tapi berhubung tangannya terus digandeng seperti anak kecil, Putri mengikuti langkah Edward Dante yang melangkah sambil memasukan ponsel ke jaket. Mereka berjalan melewati selasar bandara yang di sana ada outlet-outlet keren berjualan makanan. Tibalah mereka bersama penumpang lain ke tempat pengambilan barang, Edward Dante dan Putri mencari barang mereka yang bergabung dengan barang penumpang lain yang ditaruh petugas bandara dengan menggunakan eskalator datar berjalan khusus barang. Mereka berdua mengambil barang mereka yang berupa dua koper, dua kardus berisi gethuk dan kardus ukuran indomie berisi aneka masakan yang dikemas di wadah plastik anti panas. Lalu Edward Dante mengajak Putri berlalu dari tempat itu sambil mereka masing-masing membawa koper dan satu kardus.
Janis Danner bersama sopir rumah sakit menunggu di room tunggu dekat parkiran kendaraan di bandara itu. Mereka berdua sangat penasaran seperti apa istri CEO internasional Soekarno hospital. Si sopir yang pertama melihat wajah dan gesture tubuh Edward Dante dan melihat ada perempuan bersama Edward Dante. Si sopir mencolek lengan Janis Danner, dan berbicara dengan bahasa Inggris, "Dokter Danner, liat itu bos kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaulah Segalanya Untukku
RomancePertemuan mereka membuat mereka terlibat pernikahan yang tidak dihendaki Putri Wulandari, gadis manis tomboi, pencinta skateboard dan pendaki gunung. Putri menyukai seorang Lurah di desa kakeknya. Pernikahan atas pilihan kakek pria bule tampan ketur...