Keisengan Edward (17++)

114 4 0
                                    

Terdengar ponsel Edward Dante berbunyi dengan lagu Doraemon versi Jepang, Putri memperhatikan Edward Dante merogoh ponsel dari saku celananya, Edward Dante membaca siapa yang menelponnya, lalu berkata pada Putri, "Honey, aku ada kerjaan di ruang operasi. Nanti saja kita bicara, ya."

Air muka Putri terlihat kesal sekali melihat Edward Dante menjawab panggilan telepon itu, lalu ia menyodorkan gelas teh pada anak perempuan kecil yang berdiri dekat Edward Dante dan anak kecil itu menerimanya sambil melihat Putri yang sambil berdiri, menyendok nasi soto itu dan langsung mengangkat sendok berisi nasi soto itu ke arah Edward Dante sambil berkata, "Mas Edward, buka mulutnya, aa..." sambil mengatakan kata 'Aa' mulut Putri latah membuka mulutnya juga.

Edward Dante terkejut melihat ada sendok berisi nasi soto di depan mulutnya yang sedang berbicara dengan Fransisca --mereka satu tim untuk mengoperasi pasien gagal jantung yaitu ayahnya anak perempuan kecil yang saat ini bersama Edward Dante, mend...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edward Dante terkejut melihat ada sendok berisi nasi soto di depan mulutnya yang sedang berbicara dengan Fransisca --mereka satu tim untuk mengoperasi pasien gagal jantung yaitu ayahnya anak perempuan kecil yang saat ini bersama Edward Dante, mendengar ucapan istrinya menyuruhnya membuka mata, dengan sedikit menurunkan tubuhnya, Edward Dante membuka mulutnya dan menerima suapan istrinya.

"📞Aku segera ke sana, beri waktu aku untuk ngisi data pria itu, dokter Fransisca." ujar Edward Dante, ia mengunyah nasi soto dengan cepat, lagi-lagi Putri menyuapinya dan ia terima suapan itu, sambil mengunyah dan sesekali berbicara di telpon, Edward Dante tak henti-hentinya memandang wajah manis istrinya lalu tangan kanan Edward Dante diangkat meraih kepala istrinya, pria tampan itu mengusap lembut rambut istrinya dengan sayang, setelah itu mengakhiri pembicaraan dengan Fransisca di telpon, tepat saat itu seorang petugas reception datang membawa berkas yang harus diisi Edward Dante.

Putri tetap menyuapi suaminya yang sudah mencari tempat duduk dekat mereka berdiri dan mulai menulis data itu sambil bertanya pada anak kecil itu. Petugas reception memperhatikan bagaimana Putri menyuapi Edward Dante. Suami Putri itu lalu menyodorkan data dan menandatangani pada petugas reception itu, sambil sekilas melihat petugas reception berjenis kelamin perempuan itu pergi, Edward Dante juga menerima suapan nasi soto dari istrinya, "Honey, udah ya. Aku harus pergi." kata Edward Dante, lalu ia meraih gelas teh dari tangan anak kecil yang berdiri dekat Putri, sejenak Edward Dante meneguk minuman itu setelah ia menghabiskan makanan yang ada di mulutnya sambil terus menatap wajah manis istrinya. Sambil menyodorkan lagu gelas teh itu pada anak kecil itu, ia berpesan pada Putri, "Kalo kamu mau nengok Ricky, jangan lama-lama, langsung balik ke ruanganku, ok??"

 Sambil menyodorkan lagu gelas teh itu pada anak kecil itu, ia berpesan pada Putri, "Kalo kamu mau nengok Ricky, jangan lama-lama, langsung balik ke ruanganku, ok??"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaulah Segalanya Untukku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang