Happy reading!😍❣️
Semoga suka!
Jangan lupa tinggalkan jejak🤗❣️🖤*****>_<*****🖤
"Pak, saya ingin bertemu dengan Tante Jia. Ada yang ingin saya tanyakan kepadanya," ungkap Arden kepada Pak An yang langsung menghela napas kasar.
"Dia pergi ke luar kota. Katanya, akan pulang minggu depan. Bagaimana? Kamu ingin menunggu?" Setelah sedikit menjelaskan, Pak An juga bertanya.
"Luar kota? Sejak kapan, Pak?" tanya Arden, "ya. Saya pasti akan menunggu. Lagipula, satu minggu bukanlah waktu yang terlalu lama." Ia juga melanjutkan.
"Sekitar beberapa hari yang lalu. Bapak dengar, seseorang menyuruhnya untuk datang ke sana. Tapi, dia tidak mengatakan nama kotanya. Yang jelas, orang yang menyuruhnya adalah laki-laki. Mungkin jauh lebih tua darinya," tutur Pak An santai, tapi, menyiratkan kejujuran .
Arden sedikit membelakakan kedua matanya. "Disuruh? Laki-laki lebih tua dari Tante Jia?" ulangnya yang lansung diangguki oleh Pak An.
"Sebenarnya, kenapa bapak bisa tau semuanya? Maksudnya, rumah kalian kan hanya dekat. Pasti tidak bisa mendengar dan mengetahuinya secara detail," sambung Arden menatap Pak An dengan raut wajah bingung. Alisnya bahkan sedikit terangkat.
"Ibunya Reina, sering curhat kepada istri bapak. Hampir semuanya dia ceritakan. Sampai bapak dan istri bapak mengetahuinya. Dia juga berpamitan, dan bilang akan pulang minggu depan," ucap Pak An masih duduk di samping Arden, jaraknya sekitar satu meter.
"Oh begitu, pak. Pantas saja bapak mengetahui semuanya," balas Arden seraya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Bapak mengatakan ini semua kepada kamu, karena ingin kamu mencari tau sesuatu. Soal orang yang diancam oleh ibunya Reina. Bapak merasa, ada sesuatu yang salah dan besar. Sepertinya, kejadiannya tiga tahun yang lalu," ujar Pak An menatap serius Arden yang mengerutkan keningnya.
"Maksud bapak gimana, ya? Saya harus mencari tau orang yang diancam oleh ibunya Reina? Karena apa, pak?" Arden memilih langsung bertanya daripada menunggu untuk dijelaskan.
"Jadi, maksud bapak, kamu mencari tau masalah yang menimpa ibunya Reina, sampai mengancam seseorang. Bapak khawatir jika hal besar dan buruk terjadi di masa lalu tanpa kita ketahui. Kamu juga tau, keluarga Reina, dan keluarga kamu, sudah bapak anggap sebagai keluarga sendiri. Maka dari itu, bapak tidak mau jika salah satu di antara kalian, merasakan masalah tanpa diceritakan." Pak An menjelaskan semuanya, tentunya jujur tanpa kebohongan sedikitpun.
Arden mengangguk-anggukan kepalanya paham. Ia mulai mengerti maksud ucapan Pak An. Dirinya juga harus melakukan apa yang pria parubaya itu inginkan. Helaan napas panjang, terdengar jelas keluar dari mulut Arden.
"Saya pasti akan mencari tau, Pak. Nanti, jika Tante Jia sudah pulang, tolong langsung hubungi saya!" Arden mengatakannya seraya berdiri. Nadanya terdengar semangat, hal itu membuat Pak An menghela napas tenang. Tidak sia-sia dia mengatakan semua itu, ia juga tidak menyesal.
"Ya. Bapak akan langsung menghubungi kamu. Nanti saat bertemu dengan ibunya Reina, ajak Reina dan orang yang terlibat. Bapak ingin, kamu menyelesaikannya dalam waktu cepat. Bagaimana? Kamu sanggup?" tanya Pak An sama halnya berdiri, tangannya juga menepuk bahu Arden cukup keras. Memberinya semangat juga harapan.
"Siap, Pak! Saya pasti bisa melakukannya dalam waktu sesingkat itu!" Ternyata, tanggapan Arden berbeda dengan pemikirannya. Sangat yakin dan tidak bercanda atau berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is Revealed (TAMAT)
Teen FictionMenceritakan perjuangan seorang gadis delapan belas tahun untuk mencari tau masalah-masalah yang menimpa keluarganya. Namanya Nadisya Syakila, sifatnya berubah seratus persen setelah bertemu dengan pria yang diam-diam mempunyai perasaan kepadanya ta...