Selamat membaca🤩🖤🖤*****>_<*****🖤
"Oke. Kalo lo gak mau jawab. Gakpapa. Tapi, pertanyaan ini, harus lo jawab. Lo mau jadi temen gue? Atau pacar gue?"
Pemuda berparas tampan itu, membulatkan kedua matanya. Arden menunduk, kemudian, menatap wajah Disya yang terlihat sangat serius. "Maaf. Gue gak bisa jawab."
"Kenapa?" Disya kecewa, ia bahkan menahan agar kedua matanya tidak berkaca-kaca.
"Gue cuma gak bisa milih," balas Arden ragu.
"Oke, gakpapa kalo lo gak mau ngejelasin," ujar Disya seraya menghela napas kasar.
"Maaf. Gue bener-bener minta maaf," kata Arden dengan raut wajah memohon dan merasa bersalah.
"Kalo gitu. Lo bisa nurutin keinginan gue gak?" pinta Disya ingin tau.
"Lo ingin apa?" tanya Arden mengerutkan keningnya.
"Gue mau, hari ini dan besok, kita gak ketemu," jawabnya masih menggunakan nada juga tatapan serius.
"Apa? Kenapa?" Arden terkejut.
"Gue cuma gak mau ketemu sama lo. Maaf," jelas Disya tegas.
"Tap--, ah, oke. Gue turutin keinginan lo." Awalnya, Arden akan menolak, namun, ia tidak boleh egois.
"Makasih. Gue pamit kerja dulu," ujar Disya tersenyum tipis. Setelah Arden mengangguk, ia pun masuk ke dalam cafe yang cukup ramai.
Arden menghembuskan napas kasarnya. Ia menatap punggung gadis itu yang mulai menghilang dari pandangannya. Arden pun masuk, lalu menepuk bahu Rival cukup keras. Ia membisik, "Gue titip dia sama lo. Jangan biarin dia kecapean." Rival mengacungkan ibu jarinya. Arden mengalihkan tatapannya menjadi ke arah Disya yang seolah enggan menatap wajahnya.
Pemuda berseragam rapi tersebut, memilih untuk keluar dari cafe ini. Kemudian, menaiki motornya, dan melajukannya dengan kecepatan cukup tinggi. Tentunya, Arden memakai helm full face. Entah ke mana tujuannya sekarang, ia hanya mengikuti hatinya yang membawanya ke danau yang cukup sepi. Tangannya melepaskan helm itu, lalu, turun dari motornya. Arden berjalan mendekati seorang gadis yang duduk di atas rerumputan seraya melamun.
"Kayla?" panggil Arden ragu-ragu. Takutnya salah orang.
Gadis itu, lantas menoleh. "Arden? Kok lo ada di sini?" Kedua mata dua remaja sma itu, sama-sama membulat.
"Gue yang harusnya nanya gitu. Lo kan gak suka danau. Kenapa lo ada di sini?" Setelah berdecak seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, Arden mengajukan pertanyaan kepada Kayla yang seketika diam.
"Lo lagi ada masalah?" tanyanya lagi. Arden juga duduk di samping Kayla dengan jarak sekitar satu meter.
Kayla menghembuskan napasnya. Ia mengangguk, lalu sama halnya bertanya, "Kalo lo?"
"Gue yang buat masalahnya ada," balas Arden kembali menghela napas kasar.
"Masalah apa?" Kayla ingin tau. Ia merubah posisi duduknya menjadi menghadap ke arah Arden.
Arden menunduk beberapa detik, memikirkan apakah dia harus menceritakannya kepada Kayla atau tidak. Setelah membuat keputusan, ia lantas menatap wajah teman dekatnya. "Gue sama Disya, gak beneran tunangan. Kita cuma pura-pura." Nadanya tegas, tatapannya serius.
![](https://img.wattpad.com/cover/296516204-288-k877054.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is Revealed (TAMAT)
Ficção AdolescenteMenceritakan perjuangan seorang gadis delapan belas tahun untuk mencari tau masalah-masalah yang menimpa keluarganya. Namanya Nadisya Syakila, sifatnya berubah seratus persen setelah bertemu dengan pria yang diam-diam mempunyai perasaan kepadanya ta...