Selamat membaca😍❣️
Semoga suka, ya!🤗Jangan lupa tinggalkan jejak!💞
🖤*****>_<*****🖤
"Maafin gue, ya," tutur Arden menatap Disya yang terkejut.
"Maaf? Buat apa?" tanyanya merasa tidak mengerti.
"Gue udah buat lo kecewa," jawab Arden seraya menghela napas pelan.
Disya mengangguk-anggukan kepalanya. "Gue udah maafin lo kok. Gue juga minta maaf karena sikap gue terlalu egois. Gue gak ngerti sama keinginan lo yang gak mau pacaran dulu." Sungguh, dirinya merasa bersalah sejak saat itu.
"Makasih, Dis," kata Arden, "lo gak egois. Gue ngerti kenapa lo kayak gitu." Ia juga menggeleng pelan.
Disya memilih untuk mengiyakan, lantaran bingung harus membalas apa.
"Kalo sekarang, lo masih suka sama gue gak?" Pertanyaan itu, membuat Disya menatapnya dengan raut wajah terkejut.
"Kenapa lo nanya itu?" tanyanya.
"Karena gue mau tau," balasnya sederhana.
"Gue gak bisa jawab," ucap Disya menggeleng pelan seraya menunduk.
"Kenapa? Lo bingung sama perasaan lo? Atau, lo emang gak mau bilang aja?" Arden memilih untuk menyimpulkan sendiri.
"Gue bilang, gue gak bisa jawab," kekeh Disya masih enggan menatap wajah Arden.
Arden menghela napas pelan, ia pun memilih untuk mengangguk-anggukan kepalanya. "Gue suka sama lo."
"Lo pikir gue percaya?" Disya menatap Arden dengan tatapan serius.
"Gue serius, Dis. Gue suka sama lo," kata Arden menegaskan.
"Kalo pun iya, apa bedanya? Kita gak bisa pacaran," ucap Disya memilih untuk tidak terlalu menjelaskan, takutnya dirinya salah berucap.
"Itu dulu. Beda sama sekarang," tegasnya. Hal itu, membuat Disya menatapnya. Tentunya, gadis tersebut mengerti.
"Maksud lo?" Disya membutuhkan penjelasan. Ia tidak mau mempercayai simpulannya sendiri.
"Gue mau, kita pacaran. Gue serius." Netranya menyiratkan ketulusan juga kasih sayang. Kedua bola mata Disya seketika membulat.
"Gak. Gak mungkin." Disya malah menggeleng cepat. Hatinya masih belum siap mendengar ucapan Arden barusan.
"Maaf. Karena gue, lo kayak gini. Seharusnya gue gak terlalu menekan keinginan gue yang gak mau pacaran," lontar Arden merasa bersalah kepada Disya yang tengah menunduk dengan raut wajah tengah berpikir.
"Gue gak maksa kok. Gue cuma ungkapin aja. Kalo lo udah gak suka sama gue lagi, gakpapa. Jangan dipaksain. Gue terima kok, lagipula, salah gue yang gak langsung ngajak lo pacaran," sambungnya setelah menghela napas kasar. Ia dan Disya masih duduk di atas ayunan.
"Arden--
"Gue udah bilang, panggil gue Abim selamanya," sela Arden serius.
"Tapi, ah, oke. Maaf." Awalnya Disya akan mengelaknya, namun entah kenapa memilih pasrah.
Arden berdehem.
"Abim, sebenarnya, gue masih suka sama lo. Tapi, gue ragu kalo kita pacaran," ungkap Disya serius. Ia tidak terlihat bercanda sedikit pun.
"Kenapa lo ragu? Apa karena, lo tau gue gak punya pengalaman soal pacaran? Lo takut, hubungan kita nanti gak akan baik-baik aja?" tebak Arden seraya memutar ayunannya, agar posisi tubuhnya berada di hadapan Disya.
![](https://img.wattpad.com/cover/296516204-288-k877054.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is Revealed (TAMAT)
Ficțiune adolescențiMenceritakan perjuangan seorang gadis delapan belas tahun untuk mencari tau masalah-masalah yang menimpa keluarganya. Namanya Nadisya Syakila, sifatnya berubah seratus persen setelah bertemu dengan pria yang diam-diam mempunyai perasaan kepadanya ta...