Selamat membaca readers Dislike!Semoga nyaman sama penyampaiannya, ya!😘
Jangan lupa tinggalkan jejak ⭐ dan 💬
Hehe.
🖤*****>_<*****🖤
Arden dan Kayla berjalan menuju taman yang berada di belakang sekolah. Lebih tepat, di dekat parkiran. Namun, langkah Kayla berhenti di tengah jalan. Hal itu membuat Arden mengerutkan keningnya.
"Ada apa?" tanyanya kepada gadis di sampingnya yang Tenga meraba-raba saku roknya.
"Kayaknya hp gue ketinggalan di kantin," jawab Kayla yakin. Lantaran, ia masih ingat saat berchatan dengan Tasha, posisinya dirinya berada di kantin menunggu pesanan dengan Raka.
"Oh, gitu. Gimana kalo nyuruh Raka aja? Lo jadi gak capek," saran Arden santai.
"Enggak deh. Kasian dia. Biar gue aja yang ke sana," tolak Kayla seraya menggelengkan kepalanya.
Arden menghela napas pelan menatap Kayla dengan tatapan kasihan. Gadis itu pasti akans sakit hati mengetahui jika Raka tidak mencintainya, melainkan rasa iba. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, ia mengangguk mempersilakan. Kayla lantas membalikkan tubuhnya dan berjalan cepat meninggalkan Arden yang terus menatap punggungnya hingga menghilang dari pandangan pria itu.
"Gue harap, lama kelamaan, Raka balas cinta dia," ucap Arden sangat ingin melihat Kayla bahagia bersama pria yang dicintainya.
Sejujurnya, Arden ingin Kayla mencintai pria lain, jangan Raka. Tapi, mau bagaimana, cinta tidak memandang apapun. Rasa itu tiba-tiba ada, tanpa diminta. Arden memutuskan untuk melanjutkan langkah kakinya. Ia sempat melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, jam menunjukkan pukul setengah satu siang. Bel masuk masih cukup lama, ditambah kelasnya akan jam kosong.
****
"Kenapa?" tanya Disya bingung.
"Sebenarnya, gue masih suka sama lo," tutur Raka membuat kedua bola mata Disya membulat.
"Jangan ngaco deh!" sentak Disya seraya menggelengkan kepalanya.
"Ngaco lo bilang? Gue ngomong jujur!" Raka menatap Disya tidak percaya, ia juga menegaskan ucapannya.
Disya seketika bergeming. Ia menundukkan kepalanya beberapa detik. Kemudian, menengadah menatap wajah serius Raka. "Gue emang suka sama Arden. Gak cuma suka, gue cinta sama dia." Nadanya serius, kedua matanya menyiratkan kejujuran.
Raka sudah menduganya, tapi entah kenapa hatinya tiba-tiba sesak mendengar jawaban Disya barusan.
Suasana berubah menjadi hening selama dua menit. Mereka memikirkan hal yang berbeda. Kayla mendengar jelas ungkapan Raka tadi, lantaran kantin mulai sepi. Tidak seramai saat Arden dan Disya datang. Padahal, beberapa menit yang lalu. Ia berdiri di dekat meja kantin yang berada tiga meter dari mereka. Raka dan Disya belum menyadari kehadiran Kayla.
"Kenapa? Sebelum kalian berdua deket, lo deket sama gue. Kenapa lo gak cinta sama gue? Kenapa lo malah cinta sama dia?" tanya Raka menginginkan penjelasan.
"Gue gak tau kenapa gue bisa cinta sama Arden daripada lo," jelas Disya masih serius.
"Lupain dia," suruh Raka seraya mengepalkan tangannya.
"Hak lo apa?" Disya menatap Raka dengan tatapan tidak mengerti.
"Gue emang gak punya hak buat nyuruh lo lupain dia. Tapi, gue mau lo nurut suruhan gue." Raka mengatakannya seraya meminum minuman dinginnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is Revealed (TAMAT)
Fiksi RemajaMenceritakan perjuangan seorang gadis delapan belas tahun untuk mencari tau masalah-masalah yang menimpa keluarganya. Namanya Nadisya Syakila, sifatnya berubah seratus persen setelah bertemu dengan pria yang diam-diam mempunyai perasaan kepadanya ta...