That's Really Weird!

124 15 1
                                    

Chorong hanya bisa mengeluh sakit pada lukanya di tempat duduknya. Sedangkan Chanyeol memilih untuk berdiri menatap ke sebuah jendela usang yang memperlihatkannya pada bangunan gedung Sekolah yang baru.

Sesekali ia melirik ke arah Chorong yang berusaha mencari posisi yang tepat untuknya dan lukanya agar tidak terus memberikan rasa sakit padanya. Ia menghela nafas.

'Kenapa ia harus menjalani hal yang seharusnya tidak perlu ia jalani'

"Hei yang disana"

Chanyeol berbalik arah dan menatapnya. Membuat gadis itu menelan ludah menyesali perbuatannya.

"Kapan kita balik ke Sekolah? Gue pikir udah cukup sembunyinya. Bomi bukan tipikal yang seambisius itu"

"Gimana luka lo? Apa masih sakit?"

Chorong tidak tahu harus menjawab apa pada Chanyeol yang terus menunggunya menjawab pertanyaannya.

"Majulah" Chanyeol berjongkok di depannya membuat Chorong kaget.

"Lo..mau apa?"

"Lo pikir apa?! Gue masih punya hati nurani nggak nyuruh lo jalan dengan kondisi luka lo yang masih basah. Jadi naiklah"

Chorong tercengang dengan ucapan Chanyeol barusan. Pria itu berusaha menawarkan bantuan padanya?

Gadis itu perlu waktu beberapa detik untuk berfikir namun ketika ia hendak memutuskan untuk melingkarkan kedua lengannya di bahu pria itu terdengar suara rintikan hujan lalu turunlah hujan deras disertai petir.

"Hujaaaan! Gimana nih?!"

"Ini semua gara-gara lo kelamaan mikir! Coba kalo langsung naik! Nggak bakalan begini jadinya!"

"Kok jadi nyalahin gue sih?!"

"Lha ini emang salah lo kok!"

"Kalo dari awal lo nggak tiba-tiba dateng terus ngajak gue lari juga nggak bakalan begini!"

Chanyeol menoleh menatap Chorong emosi. Namun saat melihat kedua bola matanya emosi itu mendadak hilang.

"Sudahlah! (Chanyeol seketika tersadar dari lamunannya) Sekarang gimana nih caranya kita bisa keluar dari sini? Lo ada ide?" Chorong kini berusaha berdiri dan melangkah dengan pincang sambil sesekali meringis ke depan pintu.

"Apa yang lo lakukan?!" Chanyeol menyusulnya.

"Huaaa makin deres! Jangan bilang kita ketahan disini sampai jam pulang sekolah?! (Tetiba Chorong teringat sesuatu) Ulanganku! Gimana nilaiku?! Aduuuuuh!!!"

"Gue yakin lo dapet nilai bagus" Ucap Chanyeol sambil menatap hujan. "Cewek yang suka Perpus kayak lo pasti jauh dari nilai jelek" Tambahnya.

"Darimana lo bisa seyakin itu?"

"Keliatan dari ekspresi lo. Apalagi waktu praktikum itu. Bahkan lo masih bisa ngejar praktikum padahal lo bikin kesalahan..."

"Itu semua bermula dari lo! Masih untung gue bisa ngerjainnya! Kalau nggak abis kita!"

Chanyeol hanya mendengus sedangkan Chorong masih terlihat khawatir sambil menatap hujan.

"Kumohon berhentilah sampai aku masuk ke Kelas. Setelah itu hujanlah lagi" Pinta Chorong pada hujan.

Chanyeol menatapnya ada sebuah rasa kesal ketika melihat gadis itu panik atau khawatir. Seperti perasaan tidak suka jika gadis itu mengkhawatirkan hal lain selain dirinya.

'Apa yang kau pikirkan?! Lupakan itu! Dasar bodoh!'

Namun perasaan itu semakin menguasai hatinya ketika melihat gadis itu mampu berjongkok meskipun dengan susah payah menahan sakit dan tidak lepas menatap hujan.

A Story About You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang