Difficult..

78 5 0
                                    

Chorong keluar dan menutup pintu Kamarnya dengan cepat. Ia menyandarkan dirinya ke pintu Kamarnya sambil beberapa kali menghela nafas.

'Sepertinya aku benar-benar sudah gila!'

Jantungnya berdegup kencang dan kedua pipinya bersemu merah.

'Apa yang kau lakukan Chorong?! Kenapa kau membiarkan dirimu seperti ini?!!'

"Hahh.." Kepalanya juga ikut bersandar dan memandang langit Rumahnya.

'Apakah aku benar-benar menyukainya? Kenapa jantungku harus berdegup kencang seperti ini saat dia melakukannya padaku?'

Ia menundukkan kepalanya. Kemudian menghela nafas.

"Sadarlah Chorong"

'Kau hanyalah gadis yang tidak sebanding dengannya'

---

Chanyeol pun menyandarkan dirinya di belakang pintu Kamar Chorong dan memandang lantai Kamar.

'Aku sudah menunjukkannya secara berlebihan..dia pasti akan semakin menjauhiku setelah ini..'

Ia menghela nafas.

'Rasanya aku hampir gila!' Ucapnya sambil menjambak rambutnya.

"Aw" Ringisnya lalu tubuhnya merosot sehingga ia duduk bersandar pada pintu.

'Tapi kalau aku tidak melakukannya dia tidak akan tau bagaimana perasaanku padanya'

---

Bel pun berbunyi  tanda kegiatan belajar mengajar hari ini telah usai. Moon Chae Won segera keluar Kelas dengan membawa tasnya begitu mendapat balasan dari Chorong. Tangannya segera menekan serangkaian nomor dan menekan pilihan 'call'.

"Lo lagi dimana sekarang?!" Tanyanya langsung begitu tersambung.

"Rumah"

"Oke gue kesana sekarang! Lo jangan kemana-mana!" Ucap Chorong kemudian berlari menuju parkiran mobil dengan cepat.

---

Chorong menatap handphonenya dengan bingung.

"Ada apa dengan anak ini? Ngomong belum selesai udah dimatiin" Ucapnya lalu menaruh handphonenya di meja makan dan melangkah ke dapur untuk mengeluarkan bahan-bahan untuk dimasak.

"Ibu dan Ayah pergi ke Rumah Nenek selama lima hari. Harusnya ini kesempatanku untuk menikmati kesendirianku. Huff"

Ia mencuci dua buah kentang dan juga wortel. Kemudian ia mulai mengupas beberapa bawang sambil menunggu rebusan air.

'Kenapa aku harus berbaik hati mengijinkannya tidur disini? Dia kan bisa mencari hotel yang bagus untuk menginap atau kemanapun?'

Ia menghela nafas dan terus melakukan pekerjaannya. Ketika ia memasukkan potongan wortel, matanya menatap ke pintu Kamarnya.

'Bahkan sampai sekarang aku masih bingung kenapa kau seperti itu?'

---

Suho hanya memandang makanan di depannya lalu membuang muka. Ia merasa tidak memiiki keinginan untuk memakan apapun saat ini.

Ia pun bangkit dari kursinya dan berjalan menuju Kamarnya. Ia duduk di kasur setelah mengambil buku dari rak bukunya. Lebih baik belajar sejenak untuk melupakan apa yang sedang ia rasakan sekarang.

Tangannya mulai mencorat coret berbagai rumus di kertasnya, mengerjakan satu demi satu soal yang menjadi prediksi akan dibahas di Sekolah besok.

Setidaknya apa yang dilakukannya sekarang ini cukup membuat pikirannya teralihkan.

A Story About You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang