"Terima kasih. Kau boleh pergi" Ucap Suho pada asisten Rumah Tangganya kemudian menutup pintu Kamarnya dengan pelan.
Ia duduk disamping kasurnya menaruh telapak tangannya di kening Chorong yang sudah tertidur karena pengaruh obat demam yang diminumnya.
"Sudah tidak sepanas tadi" Ucapnya lagi lalu menarik tangannya.
Matanya seakan tidak ingin berpindah dari gadis itu. Ia terus memandanginya kemudian menaikkan selimut sampai lehernya.
'Seandainya aku bisa mengungkapkannya lebih cepat mungkin tidak akan seperti ini' Ucapnya memandangi Chorong lalu menghela nafas.
'Kau..aku..dan Chanyeol. Mungkin saat ini dia masih ada untuk membantuku'
Kepalanya mendongak menghela nafas lagi.
'Mungkin dia masih jadi pendukungku untukmu'
Suho kali ini menunduk. Ada rasa sesal ketika ia harus memahami situasinya dengan Chanyeol sekarang.
'Maafin gue Yeol..maafin gue'
Ia mengangkat kepalanya menatap Chorong lagi.
'Gue yang lebih dulu menyukainya..'
'Gue yang selalu memperhatikannya diam-diam selama ini'
'Gue yang selalu berusaha ada untuknya'
'Jadi..gue nggak bisa menyerah'
Maaf.
---
Chanyeol hanya memandangi jendela Kamarnya dengan tatapan kosong dan mendiamkan makanan yang sudah ditaruh di mejanya. Pikirannya hanya tertuju pada satu orang saat ini.
Park Chorong.
Ia menyandarkan kepalanya di kaca jendela memandangi langit malam. Hujan sudah berhenti beberapa menit yang lalu menyisakan rasa sakit di dalam hatinya.
Ia ingin berharap bahwa hari ini hanyalah mimpi yang tidak akan menjadi kenyataan.
Ia ingin berharap hari ini akan berjalan indah.
Tapi..
Nyatanya ia masih bisa merasakan sakit itu di hatinya.
Ia masih ingat dengan apa yang tidak ingin ia ingat.
Kejadian itu masih terngiang di kepalanya.
Bahkan ucapan dan tatapan gadis itu.
Ia menghela nafas panjang sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit.
Air matanya perlahan mengalir tanpa disadarinya. Tangannya berpindah menyentuh dadanya, merasakan bagian yang paling sakit.
---
Suho baru saja keluar dari Kamar dengan membawa baskom berisi air hangat yang sudah dingin dengan kain lap ketika Petugas Yoo datang menghampirinya."Biar saya saja.."
"Tidak perlu. Aku bisa membawanya sendiri. Katakan apa kau sudah melakukan apa yang kusuruh?"
Petugas Yoo mengangguk. "Tapi sepertinya ada sedikit masalah sebelum saya datang ke Rumah Nona Chorong tadi"
Kening Suho mengernyit. "Masalah apa?"
"Sepertinya saya melihat Nona Bomi datang sambil marah-marah"
"Bo..Bomi? Apa kau tidak salah lihat?"
"Tidak Tuan. Saya yakin itu Nona Bomi yang disana. Saya tidak tau jelas apa yang Nona Bomi bicarakan tapi saya yakin nama Tuan, Nona Chorong dan Tuan Chanyeol disebut. Terutama Nona Chorong dan Tuan Chanyeol"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story About You and Me
Fanfictionmereka pernah bilang bahwa cinta akan membawa kebahagiaan.... mereka pernah bilang jika cinta bisa membawamu pada cerita yang indah... mereka pernah bilang cinta bisa merubahmu menjadi lebih baik... "Itu semua bohong..itu hanya karena mereka memilik...