Jurit Malam

17 1 0
                                    

Chorong lalu menarik tangannya dan mendorong tubuhnya ke bahu Chanyeol  lalu dengan sekuat tenaga membantu Chanyeol berdiri. Awalnya Chanyeol terkejut karena wajah gadis itu begitu dekat dengannya. Namun ia mulai membiasakan diri.

Chorong tidak menyadari jika Chanyeol terus menatapnya hingga Chorong menghentikan langkahnya sesampainya mereka di jalan. Terdengar beberapa suara anak yang saling bicara di dekat mereka.

"Waahh..gue berharap senter kita cukup sampai semua tugas ini selesai. Atau paling nggak sampai kita bisa nemuin posnya" Ucap Chorong lalu mendekatkan senter yang dipegang Chanyeol untuk menyinari kartu miliknya.

Chanyeol menatap kartu dan juga Chorong secara bergantian. Di sisi lain ia panik karena saat ini Chorong yang tengah memegang senter itu namun di sisi lain juga ia penasaran dengan kartu milik gadis itu.

Secara otomatis Chanyeol mengambil notes pemberian Chorong dan mulai menulis dengan sisa sinar dari senter kemudian menepuk bahu Chorong dan menyodorkan notes yang sudah ia tulis.

'Lo udah nemu petunjuknya?'

Chorong menggelengkan kepalanya. "Yang gue temuin cuma..tunggu sebentar!"

---

Chanyeol lalu mengikuti arah mata Chorong dengan tatapan bingung. Ia pun menulis lagi di notesnya.

'Lo ngeliatin apa sih?'

"Itu!" Chorong kemudian menunjuk ke jalan setapak sambil mengarahkan senternya agar ia bisa melihat dengan jelas lalu menujuk gelang miliknya.

"Kita cuma harus mengikuti jalan dengan bentuk yang sama kayak hiasan gelang yang kita pake!" Lanjut gadis itu mulai melangkah di depannya.

'Gelang? Apa maksud..' Ia berusaha melihat gelangnya dengan susah payah.

"Ayoo!" Panggil Chorong kini menyorot senternya ke sepatunya.

'Yah..bukankah seharusnya aku hanya tinggal percaya saja padanya?'

----

"Suho?! Ah beneran lo Ho! Terima kasih Tuhan!" Tiba-tiba Chae Won memeluknya saat ia hendak mencari baterai senter dan berhasil membuat jantungnya berdegup kencang.

"Gue hampir ngira lo tadi bukan orang tau nggak! Untung nggak gue pukul pake balok kayu!" Chae Won kemudian menunjukkan balok kayu yang entah dia dapat darimana.

'Minimal amnesia ringan sih kalo tadi dipukul pake balok segede itu' Batin Suho dalam hati sambil menatap ke arah balok kayu itu.

"Eh iya, ini baterai buat senternya" Chae Won menyadarkannya dan memberikan dua buah baterai padanya. Ia pun mengambil lalu memasangkannya sehingga senter bisa menyala.

Matanya menatap Chae Won yang berseru senang karena nyalanya senter namun terdiam saat melihat sekelilingnya.

"Dimana kita?"

Suho menggerakkan senternya dan berhenti di sebuah kaca jendela.

'Pangkas Rambut Carl'

'Pantesan ada bunyi krining pas buka pintu. Ternyata dari..'

"Situ" Ucap Suho dan Chae Won bersamaan kemudian tertawa.

"Udah ah yuk, kita harus nemuin posnya buat tugas berikutnya! Ayo!"

---

Bomi harus menarik napas saat melihat orang yang di depannya adalah Go Chansung.

"Kok lo sih yang dateng?!" Protesnya pada Chansung.

"Kartu gue yang nunjukinnya kesini" Jawab Chansung polos.

A Story About You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang