Suho yang masih sedih hanya mampu berdiam diri selama perjalanan. Sampai mobilnya terparkir di garasi ia juga masih bergeming.
"E..Tuan, kita sudah sampai"
Pria itu kemudian tersentak kemudian mengangguk menggumam terima kasih lalu melangkah masuk ke dalam Rumahnya.
"Lo darimana aja? Tumben keluar? Beli buku lagi?"
Suho menoleh dan mendapati Bomi sedang asik menonton tv sambil meminum segelas jus kiwinya.
"Ngapain lo disini?"
"Jangan liat gue kayak gitu dong. Kan kita temenan!"
---
Chanyeol menatap Chorong yang sedang belajar di mejanya. Sejak Suho pulang, ia memilih tidur untuk menghilangkan emosinya daripada harus bertengkar dengan gadis itu.Matanya lalu memandang sekeliling kamar Chorong kemudian terhenti pada sang pemilik kamar.
"Kau tidak perlu melihatku diam-diam seperti itu. Kau mau sesuatu?" Tanya Chorong membuatnya tersentak sekaligus malu.
"Tidak. Aku tidak ingin apapun" Jawabnya.
Chorong menganggukkan kepala melanjutkan belajar. Matanya juga tidak berpaling.
"Kapan kau akan masuk Sekolah lagi?"
Chanyeol terdiam. Kali ini tubuh Chorong berbalik menatapnya. Menunggu jawaban atas pertanyaannya.
Rasanya ia tidak ingin masuk ke lingkungan yang hanya membuatnya muak. Emosinya perlahan kembali ketika mengingat apa yang dilaluinya sampai ia harus mengalami ini.
"Aku tidak tau. Mungkin aku tidak akan pernah kembali"
"Tapi kenapa? Apa kau punya masalah di Sekolah? Apa karena..Suho?"
'Kumohon jangan memancing emosiku dengan menyebut namanya'
"Bukan. Hanya saja ada alasan yang membuatku tidak ingin kembali kesana"
"Baiklah, aku tidak akan memaksa jika kau tidak mau. Tapi pahamilah kalau ada ribuan bahkan jutaan anak di luar sana yang ingin merasakan sekolah. Aku akan mengambilkanmu makan"
Chorong bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkannya sendiri di kamar. Apa yang diucapkan gadis itu seolah ditujukan pada dirinya sendiri.
Chorong memang bisa masuk ke sekolah ini karena beasiswa. Bukan karena materi yang kupunya seperti kebanyakan anak lainnya.
Tapi tetap saja.. Ia..bahkan semua orang tidak tau apa yang kualami sebenarnya.
Dan itu membuatku sangat membencinya!
"Arrgh.." Chanyeol memegang kepalanya yang terasa nyeri.
---
"Ia sama sekali tidak bisa berterima kasih! Ia punya semua yang dibutuhkan dan ia bisa-bisanya bilang mungkin tidak akan pernah kembali ke Sekolah?! Ia benar-benar sudah gila!"Chorong menggerutu di depan panci berisi sup yang ia panaskan.
"Kalau bukan.."
Tiba-tiba ia teringat saat ia menemukan Chanyeol di tengah hujan dan ketika pria itu memeluknya di tengah demam.
Mendadak wajahnya menjadi panas dan bersemu merah.
"Apa yang baru saja kupikirkan?! Tidak Chorong! Park Chanyeol hanya pria menyebalkan dan membuatmu menjadi susah seperti ini! Huuuft" Ucapnya pada dirinya sendiri sambil menggerakkan tangannya ke atas dan bawah di dekat lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story About You and Me
Фанфикmereka pernah bilang bahwa cinta akan membawa kebahagiaan.... mereka pernah bilang jika cinta bisa membawamu pada cerita yang indah... mereka pernah bilang cinta bisa merubahmu menjadi lebih baik... "Itu semua bohong..itu hanya karena mereka memilik...