A Heart That You Can't Touch

135 13 2
                                    

Geudaen nomu dangyeonhandeut

Oneul naege anbureul munneyo nan...


Baik Chorong maupun Chanyeol tengah merenungkan diri di Kamar mereka.


Keduanya sama-sama menghela nafas panjang.


Chorong membetulkan posisi kepalanya yang bersandar di lemari sambil menatap kosong.


"Kenapa jadi begini? Kenapa dia terus ada di dekatku?"


"Kenapa gue nggak bisa kalau nggak liat dia dari mata gue sendiri?" Tanya Chanyeol di sisi lain.


Geujo jal jinaendahaetjyo

Geudaen jeongmal nal nomu moreujyo


Chorong memejamkan kedua matanya, mengingat semua kejadian yang dialaminya bersama Chanyeol. Ia menghela nafas sekali lagi.


"Untuk apa dia selalu menolongku jika ia membenciku?"


"Kenapa gue mulai bersikap layaknya seorang penyelamat?"


Geudaeobshi tto naega

Gwaenchanheul got gannayo

Geudaeneun na obshi gwaenchanhnayo


Chorong menatap perban yang diikatkan Chanyeol saat mereka berada di Ruang Indoor yang sudah lama tidak terpakai. Jemarinya menyentuh pelan perban yang terdapat noda obat merah di beberapa titik perban.


"Terima kasih untuk ini dan semua yang sudah kau lakukan padaku. Tapi kupikir lebih baik jika mulai besok kita kembali ke posisi semula. Baik kau ataupun Suho sama sekali tidak mengenaliku. Aku tidak ingin kesalahpahaman ini terus terjadi pada Bomi. Dan memang ini seakan mimpi yang hanyalah mimpi untuk seorang gadis miskin sepertiku memiliki teman seperti kau"


Dangshinomneun sesang

Nomudo himdeurosseo

Sumshwineun nareul wonmanghaetjyeo


"Gue tau ini nggak masuk akal!"


Keduanya menatap langit malam melalui jendela mereka.


"Jangan lakukan ini lagi"


"Apa gue harus melindunginya?"


—-


"Kamu serius nggak perlu bantuan Ayah?"


Chorong tersenyum. "Ya Ayah, aku sangat-sangat yakin aku nggak perlu bantuan Ayah. Aku masih bisa jalan kok!"


"Baiklah kalau begitu, belajar yang bener ya. Ayah akan mengusahakan untuk menjemputmu nanti"

A Story About You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang