"Se..sekarang giliranmu.."
Gadis itu mengambil sebuah kapas yang sebelumnya sudah ditetesi obat merah. Tangannya mulai membersihkan luka memar yang ada di pelipisnya.
Kedua matanya hanya memandangi luka memar yang sudah membiru, gadis itu sama sekali tidak membalas tatapannya.
Ia meringis pelan dan gadis itu pun memelankan gerakannya.
"Aku berusaha sepelan mungkin agar kau tidak merasa sakit" Ujar gadis itu.
Ia mengangguk pelan sambil terus memandangi gadis itu. Kini rasa perih itu seolah menghilang seperti sihir.
Ia baru sadar ketika sebuah plaster kecil sudah terpasang di pelipisnya.
Kemudian matanya terangkat ke atas melirik gadis itu. Rasanya seperti waktu yang perlahan berputar bola matanya mengikuti gerak gadis itu.
Keduanya saling memandang. Namun gadis itu lalu memilih untuk membereskan sampah plester dan kapas.
"Tidak bisakah kau memandangku sama seperti aku memandangmu?" Tanyanya mengenggenggam lengan gadis itu.
---
Chorong menelan ludah sambil menatap ke lantai tidak menjawab pertanyaan Chanyeol."Sekali saja. Tidak bisakah kau tidak memalingkan wajahmu saat melihatku?"
Ia memejamkan kedua matanya. Dengan pelan ia menarik lengannya dan anehnya Chanyeol tidak seperti biasanya, pria itu membiarkannya menarik tangannya lalu pergi ke Dapur.
Hah..hah..hah...
Ia menyandarkan dirinya di tembok Dapur menghirup nafas berulang kali.
"Tidak bisakah kau memandangku sama seperti aku memandangmu?"
Tidak bisa Chanyeol...tidak bisa...
---
"Pergilah mencari angin dan hibur dirimu, Tuan. Bisa jadi Nona Chorong menulis itu karena Nona ingin menenangkan diri sementara"Suho memandang ke arah jendela disampingnya yang kini kosong.
Hari ini juga masih belum ada tanda-tanda Chorong masuk Sekolah.
Bel berbunyi. Jam istirahat dimulai, ia yang biasanya pergi ke Perpustakaan untuk belajar atau membaca buku kini memilih untuk diam di teras Kelasnya dan memandangi jendela tempat Chorong duduk di Kelasnya.
'Apa kabar Chorong? Apa kau baik-baik saja?'
Ingin rasanya aku bertanya banyak padamu..
Tapi aku tidak bisa menanyakannya..
Hah....
"Memikirkan Chorong?" Tanya Chae Won sambil menyodorkan sekaleng susu coklat dingin padanya.
"Kau tau jelas apa yang kupikirkan. Jadi aku tidak perlu menjawabnya"
Chae Won tersenyum. "Apa kau begitu mencintainya sampai kau terus merenung sepanjang pelajaran?"
Ia kini tersenyum sambil memandang ke sekumpulan awan.
"Apa aku terlalu menunjukkan perasaanku?"
"Sebenarnya untuk cowok sepertimu bisa dibilang... Ya. Kau sangat jelas menunjukkan perasaanmu"
Ia tersenyum lagi lalu meneguk minumannya. "Kau tau? Tidak mudah bagiku menunjukkannya pada Chorong bagaimana perasaanku padanya. Dulu, kupikir semuanya akan berjalan seperti yang aku impikan selama ini. Tapi ternyata.."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story About You and Me
Fanfictionmereka pernah bilang bahwa cinta akan membawa kebahagiaan.... mereka pernah bilang jika cinta bisa membawamu pada cerita yang indah... mereka pernah bilang cinta bisa merubahmu menjadi lebih baik... "Itu semua bohong..itu hanya karena mereka memilik...