Sorry..

103 10 3
                                    


Ia tersenyum pada Chorong yang terkejut melihatnya.

"Sedang apa kau disini?"

Suho memindahkan padangannya menatap jalan. "Mendadak aku sedang tidak mood untuk Sekolah. Guru di Kelasku banyak yang absen jadi kuputuskan untuk ijin aja sehari"

Chorong memasang ekspresi tidak percaya dengan alasanku tapi aku tidak peduli.

"Jadi apa kau siap pergi hari ini?"

---
Chanyeol terus-terusan melirik ke arah Kelas Chorong dengan beberapa pertanyaan menguasai pikirannya.

'Kemana dia pergi?'

'Apa dia sakit?'

'Apa dia mogok sekolah?'

"Aarrrgh!" Erang Chanyeol lalu pergi keluar dari Kelas tepat setelah Bel berbunyi.

Ia tidak menghiraukan siapa pun yang menyapa atau mengajaknya bicara dan berjalan ke Taman.

Chanyeol duduk di bangku panjang sambil menatap langit.

"Kau....ck!"

Ia menghela nafas lalu menatap ke jendela yang kini kosong.

Biasanya ia bisa melihat Chorong sedang membaca atau melamun disana. Namun tidak untuk hari ini.

'Kau sebenarnya kemana hari ini?'

---
Chorong merasa canggung saat duduk bersebelahan dengan Suho. Meskipun bukan di Sekolah ia tetap saja merasa aneh jika harus duduk ataupun pergi dengan pria kaya ini.

"Kuharap kita tidak dapat nomor antrian belakang saat disana nanti" Ucap Suho sambil melihat ke jalanan yang mulai padat.

Chorong hanya terdiam memandangi map berisi dokumen penting yang harus dibawa untuk membuat paspor.

"Duh bisa gawat kalau gini jadinya!" Suho tiba-tiba menggenggam tanganku dan menarikku berdiri.

"Kita mau ap.."

"Pakai mobilku saja. Kita bisa dapat antrian sore kalau terus menunggu disini" Ucapnya lalu menekan bel menandakan bahwa mereka akan turun disini pada Supir Bus.

"Hei tungg.."

Suho menggenggam tanganku erat sambil berjalan menuju ke sebuah Gedung Perkantoran yang terletak tidak jauh dari Halte yang mereka turuni.

---
"Tuan kenapa tidak memberitahuku jika Tuan akan datang?" Tanya Petugas Yoo padanya saat masuk ke dalam Gedung The Emerald's miliknya.

"Aku tidak punya waktu untuk menghubungimu. Tolong siapkan mobilku sekarang. Aku sedang terburu-buru" Ucapnya lalu Petugas Yoo pun berlari untuk mengambil mobil Suho yang terparkir di basement.

Tidak lama kemudian sebuah mobil mewah berwarna putih sudah berhenti di depan pintu masuk dan ia pun segera menyuruh Chorong yang menunggu di sofa tunggu untuk mengikutinya keluar.

"Masuklah"

Chorong memasang ekspresi ragu untuk masuk ke dalam mobilnya. Ia tahu bahwa gadis itu merasa sungkan terhadapnya yang terpaksa menunjukkan kehidupannya kepada gadis itu.

"Kita tidak boleh terlambat Chorong. Lebih baik kita segera bergegas!"

Chorong pun mengangguk berat kemudian segera masuk ke dalam mobil. Ia menutup pintu mobil kemudian melangkah dengan cepat dan masuk ke dalam mobil. Kunyalakan mesin lalu segera membawa mobilku keluar dari gedungku menuju Kantor Administrasi.

Di sepanjang jalan mereka tidak banyak bicara. Ada sebuah keheningan yang menyeruak di antara mereka.

Chorong hanya memandang jalan dengan sedikit kikuk, namun sesekali memandangi mapnya sambil mengambil nafas.

A Story About You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang