A Thing Called 'Hope'

36 6 2
                                    

Chae Won baru saja selesai menyusun setiap barang yang akan dijual di warung Ibu Yang Im yang akan dibuka lima belas menit lagi.

"Makanan beku ini gimana cara gue nyusunnya?"

Chae Won mendecak sebelum akhirnya pergi menuju rak penyimpanan makanan.

"Masukkan semua satu per satu, kalau nggak muat taruh di lemari es di belakang dulu"

Baekhyun mengangguk mengerti lalu Chae Won melanjutkan tugasnya lagi.

'Hmm gimana kabar mereka ya?' Tanyanya dalam hati lalu mulai mengetik di handphonenya.

———
Bomi tidak bisa menahan senyumnya ketika kedua matanya menangkap sosok Chanyeol yang sedang bermain dengan anak kecil di balik pintu yang terbuka kecil di depannya.

"Tulisanmu bagus Nona Bomi, kau suka menulis banyak rupanya ya?" Tanya Dokter Jessica.

"Saya memang suka dunia kedokteran Dok, yah...suatu saat ingin bisa ambil jurusan itu"

Dokter Jessica tersenyum dan mempersilahkan pasien duduk lagi. "Aku rasa kau bisa, kalau melihatmu membantuku mendiagnosa Elena tadi" Bomi tersenyum lagi kemudian memberikan secarik kertas berisi hasil diagnosa pasien pada Dokter Jessica.

"Ini buku panduannya saya kembalikan, jangan lupa datang lagi untuk pemeriksaan 6 bulan dari sekarang. Dan..ini ada hadiah dari Dokter buat Collin!"

Dokter Jessica lalu memberikan tiga bungkus jeli berbahan dasar sayur dan buah kepada Collin yang langsung tersenyum.

"Telima kasih O'ktel" Ucap Collin lalu pamit bersama dengan Ibunya keluar dari ruangannya.

———
"Nah sekarang giliranmu! Paman dengar jika anak itu tidak menangis saat disuntik nanti akan diberikan hadiah oleh Ibu Dokter! Apa kau mau?"

Anak kecil bernama Violet itu menggangguk kemudian menggenggam tangan Ibunya berjalan masuk ke dalam ruangan Dokter Jessica.

"Aku tidak bisa mengatakan apapun selain terima kasih" Ucap Ibu Violet.

"Itu sudah menjadi tugasku disini Bu. Lagipula Violet anak yang sangat baik, wajar jika anak sekecil itu takut dengan jarum suntik" Jawabnya lalu melambaikan tangan pada Violet dan memberi semangat padanya kemudian menutup pintu ruang tindakan.

'Syukurlah..satu tugas selesai..' Lalu ia melihat ke arah jam tangannya.

08.15 AM. Ia mendecak.

'KAPAN INI AKAN BERAKHIIIR'

———

Chorong sedang sibuk membantu Bu Sungmin memasak untuk membuat bekal untuk Pak Sungmin sehingga ia tidak menyadari bahwa sudah sejak tadi Suho terus memperhatikannya.

'Siapapun suaminya akan benar-benar tidak akan pernah punya niatan untuk selingkuh jika menikah dengannya ' Ucapnya lalu diam-diam mengambil kamera kecil dari dalam tasnya dan memotret Chorong. Ia tidak bisa menahan senyumnya saat melihat hasilnya kemudian segera memasukkannya lagi ke dalam tasnya karena terdengar suara Chorong mendekat.

"Mau disimpan disini rantangnya Bu?" Tanya Chorong terlihat bingung.

"Biar aku yang bawa rantang itu" Jawabnya seraya mengambil rantang yang dipegang oleh Chorong. "Aku juga ikut pergi ke sawah sama Pak Sungmin" Tambahnya.

Suho dan Chorong saling menatap lagi dengan jarak yang hanya dipisahkan oleh rantang.

Tangan Suho menyentuh lembut tangan Chorong dan perlahan bergerak untuk memegang rantang yang semula dipegang oleh Chorong.

A Story About You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang