Ketika Takdir Bertolak Belakang...

105 10 1
                                    

Chanyeol memilih untuk bersantai di Kamarnya bermain game sedangkan Suho dibiarkan mendekam di 'gua' bersama dengan buku-bukunya di Perpustakaan kecil miliknya.

Hal itu diambilnya karena ia ingin melupakan sejenak akan mimpinya semalam yang membuatnya tidak bisa berhenti memikirkan gadis itu.

Begitu pun Suho, sejak Ibu Chorong menerimanya dengan baik ia menjadi semakin memikirkan Chorong dan alasan agar bisa bermain di Rumahnya.

Chanyeol baru saja selesai dengan misi pertamanya dan sedang menunggu proses saving ketika tidak sengaja melihat Suho yang tersenyum sendiri sambil menatap jendela.

'Ada apa dengannya? Kenapa jadi senyum-senyum sendiri gitu?'

'Mungkinkah ia bersama gadis itu lagi?' Selintas pertanyaan itu muncul di pikirannya saat matanya menelusuri sahabatnya yang kini tenggelam dalam ingatan akan pertemuannya dengan Bibi Park yang tidak diketahuinya.

Entah kenapa ia merasa tidak suka jika Suho mendapatkan waktu dan 'perhatian' lebih banyak dari gadis itu ketimbang dirinya.

'Tapi bukankah Chorong juga ingin menjauh darinya?'

'Apa mungkin ini hanya sebagai alasannya agar menyuruhku menjauhinya dan membiarkan Suho...'

"NGGAK! INI NGGAK BISA..."

"Lo kenapa? Tiba-tiba marah gitu?" Suho tersadar dari lamunan indahnya akan Chorong karena emosi Chanyeol yang tiba-tiba.

Chanyeol lalu membanting sticknya dan melangkah keluar tanpa sepatah kata pun sehingga membuat Suho bingung.

'Ada apa dengannya? Kenapa reaksinya seperti orang yang sedang cemburu gitu?'

--

"Harusnya kamu nggak perlu bantu Ibu bawain belanjaan. Kamu istirahat di Rumah biar Ayah yang nganterin Ibu ke Pasar" Ucap Ibu saat melihat Chorong mengambil alih membawa beberapa kantong belanjaan.

"Aku nggak bisa memanjakan sakitku lebih lama lagi. Bagaimana bisa aku hanya tidur seharian sedangkan Ibu dan Ayah bekerja?" Jawab Chorong sambil sesekali menahan rasa perihnya.

"Ibu tidak apa-apa Chorong. Lagipula memang harusnya kamu masih istirahat untuk mempercepat sembuhmu. Nanti jangan bantu Ibu memasak, Ibu melarangmu untuk menginjak dapur sampai semuanya terhidang di meja"

"Ibu..."

"Jangan membantah"

Chorong memayunkan bibirnya sambil melangkah menyusul Ibu yang sudah beberapa langkah di depannya.

Keduanya berjalan kaki karena jarak dari Pasar ke Rumahnya hanya memakan waktu 15 menit berjalan kaki. Ia terus melatih lututnya agar terbiasa melangkah seperti biasanya.

"Aww" Lirihnya pelan sambil membetulkan posisi pegangannya pada kantong belanjaannya kemudian melangkah lagi.

Gerakan langkahnya semakin melambat karena rasa perih yang semakin menjadi ketika digerakkan. Namun ia tidak ingin Ibu tahu mengenai ini, ia berjanji tidak akan menginjak dapur bila ia berhasil melangkah sampai Rumah.

Ketika ia mencoba untuk melangkah lagi kakinya merasakan sakit sehingga kehilangan keseimbangannya.

Namun ia tidak jadi terjatuh karena Chanyeol menahan tubuhnya. Matanya terbelalak saat menatap kedua mata pria itu yang datang entah darimana.

Gyejeori jinaganeun gilmoge

Neoraneun sarameul mannaseo

Hamkke nanugo sipeun

A Story About You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang