How If I Can't?

96 11 5
                                    

"Seneng ngeliat lo udah bisa jalan normal lagi! Rasanya kayak gue pengen ngajak lo lari keliling Sekolah!" Ujar Chae Won saat melihatnya melangkah seperti biasanya.

"Please stop deh Won, ini masih pagi" Balas Chorong lalu tertawa melihat tingkah Chae Won yang membuatnya tidak sengaja menabrak Chanyeol.

"Oh?! So..sorry Yeol gue nggak liat kalau ada lo" Ujar Chae Won.

Chanyeol hanya menatap Chae Won sekilas karena kini pria itu memandang Chorong.

"Lutut lo udah sembuh?" Tanyanya.

Chorong tidak menanggapi pertanyaan Chanyeol lalu melangkah pergi meninggalkan mereka tanpa mengatakan kalimat sedikit pun menuju Kelas.

Chanyeol menatapnya hingga gadis itu masuk ke dalam Kelasnya.

'Paling nggak gue lega udah bisa ngeliat lo jalan normal lagi' Ucapnya.

---
'Kenapa aku harus melihatnya lagi pagi ini?' Chorong menghela nafas sambil memejamkan kedua matanya.

"Lo kenapa tiba-tiba pergi nggak bilang apa-apa ninggalin gue sama Chanyeol dibawah?!" Protes Chae Won yang tidak sadar jika Suho berdiri di pintu mendengarkan.

"Gue nggak apa-apa. Cuma pengen langsung ke Kelas aja" Jawabnya kemudian mulai mengeluarkan catatannya.

"Gue nggak percaya kalau lo nggak apa-apa. Apa ada sesuatu yang terjadi sama lo dan Chanyeol?"

Suho segera memasang telinganya untuk mendengar jawaban Chorong.

"Lo ngapain disini? Mau nyari gue? Disuruh sama Baby Yeol ya?!" Bomi tiba-tiba datang dan membuat semuanya berantakan termasuk kekagetan Chorong serta Chae Won saat menatapnya.

"Su...ho...?"

"Enggak! Gue cuma....lagi nyari...Ketua Kelas lo...mau diskusi soal mapel Biologi! Ya! Biologi! Eh! Gue nyariin lo juga!" Suho dengan gugup hanya mampu membalas tatapan Chorong sebentar kemudian merangkul Ketua Kelas Chorong dan menggiringnya keluar.

"Untuk apa dia berdiri disana?" Tanya Chae Won memandang ke jendela.

Chorong diam saja lalu menatap teras Kelas yang kosong.

'Mungkinkah ia tahu tujuanku?'

---
Sepanjang jam pelajaran, Chanyeol sama sekali tidak bisa berhenti memikirkan kejadian pagi tadi bersama Chorong.

Terbukti ia terus melirik ke sebuah titik di jendela, seseorang yang tengah mencatat di bukunya. Park Chorong.

"Betapa pun kerasnya hidup, bagi mereka yang berada di golongan tertinggi, mereka bisa dengan mudah menikmati hidup mereka. Berbanding terbalik dengan mereka yang berada di golongan menengah ke bawah, untuk melanjutkan hidup hari ini mereka harus bersusah payah berjuang begitupun untuk hari esok"

Ucapan Guru Sosial dengan sekejap langsung memenuhi pikirannya.

'Apa dia harus berjuang sebegitu kerasnya untuk melanjutkan hidupnya?'

"Ia sesekali membantu Ibunya berjualan coklat atau kue keliling gang untuk mendapatkan uang tambahan"

Chanyeol menghela nafas. 'Itukah sebabnya dia nyuruh gue untuk menjauhinya? Langit dan Bumi?'

'Dia harus belajar sekeras mungkin untuk mempertahankan beasiswanya?'

"Bagaimanapun kalian sebagai dianugerahi kehidupan yang lebih dari cukup harus berbagi kepada yang membutuhkan sebagai wujud kepedulian kalian..."

"Keren deh Chorong, tadi gue nggak sengaja denger dia direkomendasiin sama Guru Kimia buat ikut beasiswa Kuliah di Jerman"

Chanyeol segera berpaling kemudian mencuri dengar percakapan Baekhyun dan Mino yang duduk di depannya.

A Story About You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang