Chanyeol menatap Chorong yang terdiam di depannya. Gadis itu melangkah seolah kehadirannya tidak terlihat.
Matanya menatap ke salah satu lututnya yang kini sudah tidak terpasang perban. Namun ia masih bisa melihat bekas lukanya.
'Kenapa cuma ngeliatin ia gue udah senyum-senyum gini?' Tanyanya menatap gadis itu.
Mereka terus berjalan dan ia tidak menduga bahwa gadis itu mengajaknya berjalan tanpa henti.
"YA! Sebenernya lo ngajakin gue kemana sih?! Perasaan gue liat ada banyak Bus lewat tapi kenapa nggak satupun lo berhenti buat naikin?!"
Chorong tidak menanggapinya dan terus berjalan.
"YA PARK CHORONG!" Lalu ia segera menyusul langkah Chorong dan menggengam lengannya.
Genggamannya membuat gadis itu menolehkan kepalanya menatap kedua matanya secara intens memberinya sirat ketidaksukaannya.
Namun mata itu berhasil membuatnya merasa ia tenggelam dalam manik itu. Perasaannya berdesir.
'Gue....kenapa...ini..apa..?'
---
Ia hanya mampu menyiratkan ketidaksukaannya pada pria itu melalui matanya berharap agar pria itu mengerti.'Kumohon Chanyeol pergilah.... jangan membuatku..'
"AWAS!"
Badannya seolah berputar dengan cepat sehingga ia tidak dapat melihat apa yang terjadi. Namun matanya hanya mampu melihat Chanyeol yang menatapnya panik sekaligus khawatir dengan jarak begitu dekat.
"Lo mau mati hah?! Kenapa bisa sembarangan jalan dipinggir dekat motor sih! Mulai sekarang lo jalan disitu biar gue yang deket jalan raya!" Omel Chanyeol lalu menggeser tubuhnya ke sebelahnya dan mengganti posisi jalannya yang lebih dekat dengan bangunan serta taman di sisi kirinya.
Chorong hanya terdiam sambil menunduk memikirkan apa yang baru saja terjadi lalu mengangkat kepalanya melirik jalan raya yang sedikit ramai.
"Gue tau lo lagi analisa apa yang terjadi tadi kan? Ada motor besar yang oleng dan hampir mengarah ke lo. Untungnya si pengemudinya masih bisa kendaliin motornya dan bawa motornya balik ke jalan raya" Jelas Chanyeol padanya.
"Jangan pernah ngelamun sendirian apalagi disaat lo lagi jalan gini. Bahaya tau" Tambahnya lagi.
Chorong menatapnya lalu ke jalan kemudian menunduk.
'Aku cuma ingin semua kembali normal. Kau, aku.. Semuanya ke tempat semula'
Ia lalu melangkah sendiri dan berbelok ke sebuah gang tanpa sepengetahuan Chanyeol. Ia memilih jalan pintas karena ingin menyendiri.
Setelah keluar dari gang ia berbelok dan berhenti sebentar di sebuah Taman kecil lalu duduk sambil menatap ke sebuah air mancur.
"Aku hanyalah aku di tempatku sendiri. Dia adalah dia di tempatnya. Dia mampu memiliki semuanya sedangkan aku tidak. Tapi kenapa tiba-tiba semuanya menjadi kacau?"
"Bagiku aku sudah cukup menerima semua perlakuan Bomi padaku. Aku hanya tidak ingin semakin tertindas karena pria yang disukai Bomi lebih sering bersamaku"
Ia bersandar di bangku. "Apa aku salah karena aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana?"
"Apa aku salah jika aku hanya menginginkan hidup normal setidaknya sampai kepindahanku ke Jerman?"
Ia menghela nafas panjang. Lalu tangannya perlahan menyentuh hatinya.
"Aku tidak boleh menganggap ini sebagai hal yang serius. Aku tidak menyukainya. Jangan biarkan perasaan ini ada. Apalagi dengan semua perlakuannya padaku, cukup mengingat sikap kasarnya padaku itu sudah cukup membuatku harus melupakannya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story About You and Me
Hayran Kurgumereka pernah bilang bahwa cinta akan membawa kebahagiaan.... mereka pernah bilang jika cinta bisa membawamu pada cerita yang indah... mereka pernah bilang cinta bisa merubahmu menjadi lebih baik... "Itu semua bohong..itu hanya karena mereka memilik...